Hyderabad
Raipur
Bhubaneswar
Visakhapatnam
Nagpur
Indore
Chh. SambhajinagarKonsultasikan dengan Dokter Super Spesialis di Rumah Sakit CARE
Diperbarui pada 11 Januari 2022
Di awal tahun 2021, kita menyaksikan gelombang kedua Pandemi COVID-19 Varian Delta Plus menimbulkan kekacauan. Varian ini pertama kali terdeteksi di India dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Serangan ini mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan jumlah kasus yang menembus rekor. Gelombang ini berlangsung selama 3 hingga 4 bulan, dan seiring dengan pemulihan keadaan, kekhawatiran akan varian baru mulai menghantui kita. Varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan telah dinyatakan sebagai "Varian yang Memprihatinkan" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian yang menyebar dengan cepat ini dapat memicu gelombang ketiga. Salah satu perbedaan utama, atau yang perlu diwaspadai, antara kedua varian ini adalah Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi daripada varian Delta Plus. Mari kita lihat lebih dekat perbedaan antara kedua varian ini:
K417N, sebuah mutasi protein spike, diakuisisi oleh varian Delta. Hal ini menyebabkan peningkatan varian Delta, yang kemudian dikenal sebagai varian Delta Plus. Mutasi ini juga dikaitkan dengan varian Beta. Di sisi lain, varian Omicron memiliki 50 mutasi dengan lebih dari 32 mutasi pada protein spike-nya. Tonjolan di luar virus, yang dibentuk oleh protein spike, membantu virus untuk masuk ke dalam sel. Oleh karena itu, lebih banyak mutasi akan menyebabkan varian tersebut menyebar lebih cepat dan lolos dari perlindungan vaksin.
Mengingat tingginya jumlah mutasi varian Omicron, para ilmuwan mengkhawatirkan efikasi vaksin yang tersedia saat ini. Meskipun penelitian masih berlangsung, diperkirakan vaksin yang ada saat ini masih dapat melindungi dari penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat varian ini. Terdapat beberapa kasus infeksi terobosan pada orang yang telah menerima 2 dosis vaksin COVID. Dosis penguat telah direkomendasikan oleh banyak pemerintah untuk melawan varian yang sedang mewabah ini.
Bandingkan variasi COVID-19 Omicron dan Delta Plus: Varian Delta Plus telah menimbulkan banyak korban jiwa akibat kurangnya kesiapan pihak berwenang, sistem layanan kesehatan yang kurang optimal, dan kecerobohan masyarakat. Terkait varian Omicron, pihak berwenang telah waspada sejak terdeteksi, dan langkah-langkah efektif sedang diambil untuk mencegah serangan serupa seperti gelombang kedua. Saat artikel ini ditulis, Australia telah melaporkan kematian pertama dan satu-satunya di dunia akibat Omicron.
Sejauh ini, varian Delta Plus telah dilaporkan di hampir 30 negara, sementara Omicron telah menyebar ke 108 negara. Solusi untuk menjaga diri Anda tetap aman dari virus yang mematikan, menular, dan berkembang pesat ini adalah sama: kenakan masker, dapatkan vaksinasi, dan jaga jarak sosial. Selain itu, Anda harus berupaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh AndaMengingat penyebaran varian Omicron yang cepat, gelombang ketiga tampaknya tak terelakkan, tetapi kitalah yang bertanggung jawab untuk menjaga diri kita tetap aman. Salah satu alasan utama di balik malapetaka gelombang kedua adalah ketidaktahuan masyarakat, dan hal yang sama selama masa-masa krusial ini dapat mengakibatkan hasil yang serupa. Oleh karena itu, jaga keamanan diri Anda dengan divaksinasi dan mematuhi semua protokol COVID-19.
Perbedaan Corona atau Flu antara Virus Omicron atau Flu
13 Mei 2025
9 Mei 2025
9 Mei 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
Memiliki Pertanyaan?
Jika Anda tidak menemukan jawaban atas pertanyaan Anda, silakan isi formulir pertanyaan atau hubungi nomor di bawah ini. Kami akan segera menghubungi Anda.