Hyderabad
Raipur
Bhubaneswar
Visakhapatnam
Nagpur
Indore
Chh. SambhajinagarKonsultasikan dengan Dokter Super Spesialis di Rumah Sakit CARE
Diperbarui pada 30 Januari 2024
Disfagia adalah kondisi medis yang dapat mengganggu proses kompleks dan bertahap yang penting untuk menelan dengan aman dan efisien. Artikel informatif ini memberikan gambaran umum tentang disfagia, termasuk tanda dan gejala umum yang mungkin dialami individu.

Disfagia mengacu pada kesulitan atau rasa sakit saat mencoba menelan makanan, cairan, atau air liur. Disfagia menunjukkan proses yang terganggu, kompleks, dan terkoordinasi yang membutuhkan otot dan saraf untuk memindahkan materi dari mulut ke mulut. perutKasus disfagia berkisar dari kesulitan ringan dalam memulai menelan hingga gangguan ekstrem dalam kemampuan mengangkut semua makanan padat dan cair.
Ada dua klasifikasi utama yang digunakan untuk karakterisasi disfagia:
1. Disfagia OrofaringSubtipe ini mengacu pada kesulitan memulai urutan menelan dan memindahkan bolus makanan dari mulut kembali ke faring (tenggorokan). Faktor-faktor yang berkontribusi meliputi:
2. Disfagia Esofagus: Jenis ini menunjukkan masalah yang muncul setelah upaya menelan mencapai fase transit esofagus. Gejalanya meliputi makanan yang tersangkut di sekitar tenggorokan bagian bawah atau area dada. Penyebabnya bisa berupa:
Klasifikasi yang tepat memandu pemeriksaan disfagia dan perencanaan penanganan dengan memungkinkan dokter untuk menargetkan tahap-tahap yang terganggu dalam urutan menelan.
Ada beberapa kemungkinan penyebab terganggunya fungsi menelan, termasuk:
1. Kondisi NeurologisPenyakit neurologis seperti stroke, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau distrofi otot dapat memengaruhi saraf yang mengendalikan otot tenggorokan dan esofagus. Hal ini menyebabkan kesulitan koordinasi dalam mengolah makanan dengan benar dan menghasilkan tekanan yang cukup untuk menggerakkannya.
2. Perubahan Anatomi/Struktur: Kelainan struktural dapat menyumbat atau menyempitkan tenggorokan atau kerongkongan korban disfagia, termasuk:
Faktor Tambahan:
Mengidentifikasi penyebab yang unik memungkinkan manajemen yang disesuaikan untuk meringankan gejala dan meningkatkan fungsi.
Gejala kesulitan menelan dapat bervariasi tergantung pada jenis dan penyebab disfagia, tetapi mungkin termasuk:
Temui dokter jika Anda sering mengalami kesulitan menelan atau jika kesulitan menelan disertai gejala-gejala yang mengkhawatirkan seperti:
Segera cari pertolongan darurat jika:
Bersamaan dengan pilihan perawatan di atas, terapi rehabilitasi sangat penting untuk memfasilitasi perbaikan jangka panjang.
Ahli Patologi Wicara dan Bahasa (SLP) biasanya merupakan bagian integral dari perawatan disfagia. SLP dapat mengevaluasi kesulitan menelan Anda melalui pemeriksaan yang disebut "Studi Menelan Barium yang Dimodifikasi".
Berdasarkan hasil tersebut, SLP akan bekerja sama dengan Anda dalam program rehabilitasi khusus yang melibatkan teknik menelan yang aman dan latihan khusus, seperti:
Dengan praktik teknik-teknik ini secara konsisten dan latihan-latihan yang terarah, banyak orang dapat memperoleh perbaikan substansial atau bahkan penyelesaian gejala disfagia mereka.
Singkatnya, disfagia ditandai dengan kesulitan saat menelan makanan, cairan, atau air liur. Hal ini sangat memengaruhi nutrisi dan kemampuan seseorang untuk makan dengan nyaman. Disfagia memiliki banyak kemungkinan penyebab, mulai dari penyakit neurologis hingga kelainan anatomi yang menyebabkan obstruksi.
Meskipun kualitas hidup penderita disfagia terganggu, kondisi ini dapat diperbaiki atau diatasi melalui kombinasi perawatan medis yang disesuaikan, diet modifikasi, dan rehabilitasi menelan dengan ahli patologi wicara-bahasa. Mendiagnosis disfagia sejak dini dan menentukan masalah yang mendasarinya merupakan langkah awal yang krusial.
Banyak orang mencapai perbaikan yang signifikan atau hampir sembuh total dari disfagia kronis melalui perawatan yang konsisten. Bahkan beberapa orang dengan kerusakan saraf permanen dapat kembali mendapatkan kemampuan menelan fungsional seiring waktu.
Beberapa suplemen seperti slippery elm dapat melapisi dan menenangkan jaringan yang teriritasi. Minuman seperti jahe atau jus nanas dapat mengurangi gejala GERD/masalah refluks. Namun, disfagia memerlukan perawatan medis yang tepat.
Klasifikasi utamanya adalah:
Ya, dengan panduan terapi medis dan menelan serta strategi penanganan yang disesuaikan - seperti perubahan pola makan, teknik dan latihan khusus - kebanyakan orang dapat mengelola disfagia kronis dengan baik dan mempertahankan kualitas hidup yang baik dalam jangka panjang.
Mereka yang berisiko paling tinggi termasuk orang-orang berusia di atas 50 tahun, pasien stroke, orang-orang dengan kondisi seperti kondisi neurologis, pasien yang dirawat karena kanker kepala/leher yang memerlukan pembedahan/radiasi, dan mereka yang lahir dengan cacat anatomi yang memengaruhi saluran pencernaan bagian atas.
Untuk membuat janji, hubungi:
Penyakit Ulkus Peptikum: Penyebab, Pengobatan, dan Cara Pencegahan
Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD): Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
13 Mei 2025
9 Mei 2025
9 Mei 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
Memiliki Pertanyaan?
Jika Anda tidak menemukan jawaban atas pertanyaan Anda, silakan isi formulir pertanyaan atau hubungi nomor di bawah ini. Kami akan segera menghubungi Anda.