Hyderabad
Raipur
Bhubaneswar
Visakhapatnam
Nagpur
Indore
Chh. SambhajinagarKonsultasikan dengan Dokter Super Spesialis di Rumah Sakit CARE
Diperbarui pada 6 Juni 2023
Epilepsi adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan kejang berulang. Kondisi ini disebabkan oleh lonjakan aktivitas listrik otak secara tiba-tiba, yang mengakibatkan kejang atau periode perilaku, sensasi, atau kehilangan kesadaran yang tidak biasa. Kejang ini dapat sangat bervariasi intensitas dan durasinya, sehingga memengaruhi setiap individu secara berbeda. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, trauma otak, infeksi, stroke, atau gangguan perkembangan. Meskipun merupakan kondisi kronis, banyak penderita epilepsi dapat mengelola kejangnya dan menjalani kehidupan normal dengan perawatan yang tepat, yang seringkali melibatkan pengobatan, perubahan gaya hidup, dan terkadang pembedahan atau terapi lainnya.
Orang-orang dari semua ras, etnis, usia, dan jenis kelamin dapat mengalami epilepsi. Episode kejang dapat bervariasi antar individu. Beberapa orang menatap kosong saat mengalami episode tersebut, sementara yang lain menggerakkan lengan dan kaki mereka, dan beberapa mengalami kejang hebat. Jika penderita epilepsi mengalami dua kali kejang atau lebih per hari, mereka mungkin memerlukan perhatian medis segera.

Berikut ini adalah gejala-gejala epilepsi:
Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:
Aktivitas listrik otak yang abnormal dan tidak menentu akibat pemancar kemo mengakibatkan kejang epilepsi. Lokasi gangguan menentukan jenis operasi yang diperlukan, dengan mempertimbangkan usia pasien.

Berikut ini adalah jenis operasi yang biasanya direkomendasikan oleh dokter bedah:
Operasi epilepsi adalah prosedur yang aman. Oleh karena itu, risikonya terhadap nyawa lebih rendah dibandingkan dengan prosedur lain. Namun, terdapat beberapa komplikasi yang terjadi selama operasi. Menurut penelitian, komplikasi ringan dilaporkan terjadi pada 7.7% pasien, dan hanya 0.6% pasien yang mengalami komplikasi serius seperti:
Hasil operasi bergantung pada jenis operasi yang dilakukan. Oleh karena itu, operasi ini bisa menjadi pilihan yang sangat baik bagi seseorang yang hanya mengalami kejang di satu bagian otak dan tidak responsif terhadap pengobatan. Selalu konsultasikan dengan ahli bedah saraf untuk mengetahui risiko & manfaatnya sebelum menjalani operasi.
Seperti kondisi medis lainnya, kejang ekstrem akibat epilepsi memerlukan perawatan primer. Siapa pun dengan epilepsi fokal yang tidak dapat diobati dengan AED atau jika kondisi tersebut menyebabkan gangguan serius dalam hidup seseorang mungkin memerlukan pembedahan.
Operasi epilepsi dilakukan untuk:
Operasi ini melibatkan pengangkatan bagian otak tempat kejang terjadi. Operasi ini biasanya efektif jika kejang hanya terjadi di satu bagian otak. Ahli saraf tidak selalu merekomendasikan operasi sampai dua AED gagal menahan kejang.
Penelitian telah menunjukkan banyak manfaat operasi epilepsi untuk mengendalikan kejang dan gejala kejiwaan. Selain itu, operasi ini juga meningkatkan kualitas hidup. Hal ini terbukti dari pengalaman sebelumnya bahwa operasi yang berhasil dapat meningkatkan harapan hidup.
Mendiagnosis epilepsi biasanya melibatkan beberapa langkah, termasuk:
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan ahli saraf. Untuk memastikan apakah Anda mengalami epilepsi dan bukan perubahan perilaku, ahli saraf akan melakukan evaluasi klinis dan beberapa tes elektrofisiologis.
Setelah diagnosis epilepsi dikonfirmasi, seseorang akan diberikan obat antiepilepsi (OAED). Namun, terkadang OAED tidak efektif dan memerlukan metode yang lebih invasif, seperti operasi.
Mencegah epilepsi sepenuhnya mungkin tidak selalu memungkinkan karena dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk predisposisi genetik atau kondisi yang terjadi sebelum lahir. Namun, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis epilepsi yang didapat:
.webp)
Kapan Saya Harus Bertemu Dokter untuk Epilepsi?
Ketika seseorang mengalami kejang untuk pertama kalinya, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis profesional. Tenaga medis profesional akan membahas kejadian tersebut dengan pasien dan mencoba menentukan penyebab kejang.
Jawaban: Epilepsi terkadang dapat diatasi atau ditangani secara efektif dengan pengobatan, tetapi hal ini bervariasi tergantung kasusnya. Pada beberapa individu, kejang dapat berhenti, sehingga mereka dapat menghentikan pengobatan setelah periode tertentu tanpa kejang.
Jawab: Diet tertentu seperti diet ketogenik, diet Atkins yang dimodifikasi, atau pengobatan indeks glikemik rendah (LGIT) telah menunjukkan potensi dalam mengendalikan kejang pada sebagian orang dengan epilepsi.
Jawab: Perilaku selama kejang bervariasi. Perilaku ini dapat berkisar dari hilangnya kesadaran sesaat hingga kejang atau perubahan kesadaran. Setelah kejang, seseorang mungkin merasa bingung, lelah, atau mengalami kehilangan memori. Perilaku selama kejang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.
Tanda dan Gejala Stroke
Memahami ADHD
13 Mei 2025
9 Mei 2025
9 Mei 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
Memiliki Pertanyaan?
Jika Anda tidak menemukan jawaban atas pertanyaan Anda, silakan isi formulir pertanyaan atau hubungi nomor di bawah ini. Kami akan segera menghubungi Anda.