Hyderabad
Raipur
Bhubaneswar
Visakhapatnam
Nagpur
Indore
Chh. SambhajinagarKonsultasikan dengan Dokter Super Spesialis di Rumah Sakit CARE
Diperbarui pada 29 Maret 2024
Tahukah Anda bahwa limfadenopati mediastinum memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia? Menurut penelitian, mayoritas pasien kanker paru-paru dan limfoma mengalami limfadenopati mediastinum. Kondisi kompleks ini dapat memiliki berbagai penyebab, mulai dari infeksi hingga kanker.
Limfadenopati mediastinum yang ditemukan pada rontgen dada atau pemindaian tomografi terkomputasi memerlukan evaluasi lebih lanjut karena pada sebagian besar kasus tetap asimtomatik hingga erosi atau ruptur menembus struktur mediastinum. Namun, dengan informasi dan dukungan yang tepat, limfadenopati mediastinum dapat ditangani dengan sukses dan mencapai hasil yang positif. Dalam blog ini, kami akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan limfadenopati mediastinum, serta teknik baru EBUS-TBNA untuk diagnosis.
Limfadenopati mediastinum adalah kondisi yang ditandai dengan pembesaran abnormal kelenjar getah bening di mediastinum, bagian tengah rongga dada yang terletak di antara paru-paru. Mediastinum mengandung beberapa struktur vital, termasuk: jantung, trakea, kerongkongan, dan pembuluh darah besar, serta kelenjar getah bening di dada bagian tengah.
Pembesaran kelenjar getah bening mediastinum dapat menjadi gejala berbagai kondisi medis, seperti infeksi saluran pernapasan bawah, Tuberkulosis, kondisi peradangan, dan kankerKondisi ini bisa jinak atau ganas dan dapat menimbulkan berbagai gejala, termasuk sakit dada, sesak napas, dan batuk terus-menerus. Gejala kondisi ini seringkali tidak spesifik dan tidak membantu dalam membedakannya. Oleh karena itu, diagnosis histopatologis jaringan diperlukan untuk penanganan limfadenopati mediastinum.
Kondisi yang menyebabkan limfadenopati mediastinum sangat beragam yang meliputi (1)
Gejala limfadenopati mediastinum dapat bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasari dan tingkat keparahan kondisi. Gejala kondisi ini seringkali tidak spesifik dan tidak membantu dalam membedakannya.
Beberapa gejala umum termasuk:
Aspirasi jarum transbronkial dengan panduan ultrasonografi endobronkial linier (bentuk lengkap EBUS-TBNA) adalah prosedur diagnostik invasif minimal yang umumnya digunakan untuk mendapatkan sampel dari kelenjar getah bening mediastinum pada pasien dengan limfadenopati mediastinum.
EBUS-TBNA menggabungkan visualisasi endoskopik kelenjar getah bening mediastinum dengan pencitraan ultrasonografi (USG) frekuensi tinggi dan juga memungkinkan untuk memperoleh sampel sitologi dan histologis lesi.
EBUS terintegrasi dengan USG, yang membantu memvisualisasikan struktur di paru-paru atau di sekitar saluran napas dan di mediastinum(2)(3).
Jarum panjang dan tipis kemudian dimasukkan melalui skop EBUS dan masuk ke kelenjar getah bening. Jarum tersebut digunakan untuk mengambil sampel sel atau jaringan dari kelenjar getah bening, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Berbagai macam kelenjar getah bening mediastinum (lensa paratrakeal kanan dan kiri atas dan bawah, mediastinum subkarinal) dan hilus serta lesi di sekitar saluran napas dapat diakses melalui EBUS–TBNA.
Linear EBUS – TBNA, akan membantu diagnosis dan penentuan stadium kanker paru-paru.
Teknik EBUS-TBNA linear memiliki beberapa keunggulan dibandingkan prosedur diagnostik lainnya. Teknik ini kurang invasif dibandingkan prosedur biopsi bedah seperti mediastinoskopi, yang dapat memerlukan anestesi umum dan rawat inap. Tes EBUS-TBNA dapat dilakukan secara rawat jalan, yang lebih nyaman dan lebih murah bagi pasien. EBUS-TBNA juga memiliki tingkat diagnostik yang tinggi, dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi, untuk diagnosis limfadenopati mediastinum.
EBUS-TBNA linear adalah alat diagnostik yang aman dan efektif untuk mengevaluasi limfadenopati mediastinum. Alat ini memungkinkan pengambilan sampel kelenjar getah bening mediastinum yang akurat dan minimal invasif, yang dapat memberikan diagnosis definitif dan memandu pengobatan yang tepat.
Pada pasien yang diduga menderita limfoma dan kasus yang membutuhkan lebih banyak jaringan untuk analisis molekuler, kami dapat mempertimbangkan pendekatan baru yang lebih baru, yaitu EBUS - Biopsi krionodal transbronkial untuk mendapatkan lebih banyak jaringan.
Pengobatan limfadenopati mediastinum bergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut.
Akhirnya, menerima diagnosis limfadenopati mediastinum bisa menjadi pengalaman yang menakutkan. Kondisi kompleks ini dapat memiliki berbagai penyebab yang mendasarinya, mulai dari infeksi hingga kanker, dan diagnosis memerlukan evaluasi menyeluruh. Namun, masih ada harapan. EBUS-TBNA telah muncul sebagai alat diagnosis yang menjanjikan dan kurang invasif, dan dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, prospeknya bisa baik. Disarankan untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda didiagnosis limfadenopati mediastinum untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut. Banyak orang berhasil mengelola kondisi mereka, jadi jangan takut untuk berperan aktif dalam perawatan kesehatan Anda dan tetaplah positif.
Untuk membuat janji, hubungi:
12 Obat Rumahan untuk Batuk Kering
Skrining Kanker Paru: Tujuan, Persiapan, Prosedur dan Kelayakan
13 Mei 2025
9 Mei 2025
9 Mei 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
Memiliki Pertanyaan?
Jika Anda tidak menemukan jawaban atas pertanyaan Anda, silakan isi formulir pertanyaan atau hubungi nomor di bawah ini. Kami akan segera menghubungi Anda.