Hyderabad
Raipur
Bhubaneswar
Visakhapatnam
Nagpur
Indore
Chh. SambhajinagarKonsultasikan dengan Dokter Super Spesialis di Rumah Sakit CARE
Diperbarui pada 26 September 2023
Baik stroke maupun serangan jantung adalah kondisi serius yang terjadi secara tiba-tiba dengan beberapa gejala yang memerlukan intervensi medis segera. Meskipun kedua kondisi ini melibatkan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kecacatan permanen atau komplikasi serius, penting untuk mengetahui perbedaan antara kedua kondisi medis tersebut.
Infark miokard, yang lebih dikenal sebagai serangan jantung, sebagian besar merupakan kasus penyakit arteri koroner progresif. Pada penyakit arteri koroner, arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat akibat timbunan lemak yang menyebabkan arteri menyempit, sehingga menyebabkan kondisi yang disebut aterosklerosis. Akibat penyumbatan aliran darah, sel-sel otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan mengalami kerusakan. Bahkan otot-otot jantung pun dapat rusak akibat kekurangan oksigen.
Ada beberapa gejala yang jelas ketika serangan jantung terjadi:
Serangan jantung juga bisa disertai muntah atau mual. Jika Anda menduga seseorang mengalami serangan jantung, segera hubungi ambulans dan bersiaplah untuk memberikan CPR jika diperlukan.
Stroke disebabkan oleh hal yang sama seperti serangan jantung, yaitu di otak. Oleh karena itu, pembuluh darah otak terpengaruh karena kurangnya pasokan oksigen ke otak, yang menyebabkan kerusakan atau kematian pada sebagian otak.
Stroke sering kali disebabkan oleh penyumbatan akibat gumpalan darah atau akibat robeknya pembuluh darah di otak, yang dapat mengakibatkan kematian sel-sel otak akibat kekurangan oksigen.
Gejala stroke meliputi hal berikut:
Gejala stroke sebagian besar mirip dengan serangan jantung; oleh karena itu, untuk penentuan stroke yang lebih cepat, ingat singkatan berikut yang mencantumkan tanda-tanda stroke yang terlihat.
Patogenesis (penyebab) stroke dan serangan jantung sebagian besar serupa. Mengenali tanda-tandanya sejak dini akan membantu mencegah kerusakan ekstrem pada pembuluh darah. Namun, seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati, jadi kita harus berhati-hati untuk mengurangi risiko terkena serangan jantung atau stroke.
Serangan jantung dan stroke dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor risiko yang menyebabkan penyakit tersebut. Faktor-faktor risiko ini meliputi merokok, stres, obesitas, dan gaya hidup yang kurang gerak. Anda perlu melakukan beberapa perubahan gaya hidup untuk mengendalikan faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap serangan jantung atau stroke.
Anda sebaiknya menjalani pemeriksaan skrining penyakit jantung dan pembuluh darah secara berkala untuk mengukur tekanan darah, indeks massa tubuh (IMT), denyut nadi, dan sebagainya. Jika ada pertanyaan, selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rencana pencegahan yang tepat.
Untuk membuat janji, hubungi:
Cara Mencegah Serangan Jantung: 5 Hal yang Dapat Anda Lakukan
Apakah Riwayat Serangan Jantung dalam Keluarga Meningkatkan Risiko Anda?
13 Mei 2025
9 Mei 2025
9 Mei 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
Memiliki Pertanyaan?
Jika Anda tidak menemukan jawaban atas pertanyaan Anda, silakan isi formulir pertanyaan atau hubungi nomor di bawah ini. Kami akan segera menghubungi Anda.