Tips Mengontrol Asma di Musim Hujan

Angin dingin dan tetesan air di hari musim panas yang terik memang melegakan dan membawa kebahagiaan. Namun, perubahan iklim yang tiba-tiba dapat menjadi masalah bagi penderita asma. Perubahan musim yang dikombinasikan dengan Covid-19 dapat memperburuk situasi bagi mereka. Oleh karena itu, sudah saatnya mereka mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran infeksi pernapasan. 

Asma Asma alergi adalah kondisi kronis di mana saluran pernapasan seseorang menyempit, meradang, dan membengkak, serta dapat menghasilkan lendir berlebih yang menghalangi jalur udara. Hal ini mengakibatkan sesak napas (kesulitan bernapas), batuk, mengi, dan gangguan ringan pada beberapa orang. Penderita asma alergi berisiko tinggi mengalami gejala alergi akibat perubahan lingkungan dan berbagai jenis cuaca. 

Pemicu Asma di Musim Hujan

Saat musim hujan mengundang tumbuh-tumbuhan, bakteri dan virus berkembang biak di dalamnya, yang dapat menyebabkan infeksi pada penderita asma. Hujan menyebabkan peningkatan kelembapan sehingga menimbulkan bau lembap di atmosfer. Kondisi ini menyebabkan polusi udara dalam ruangan dan memicu gejala pernapasan asma, termasuk mengi dan batuk berlebihan.

Musim hujan merupakan waktu yang tepat bagi berbagai organisme untuk berkembang biak, seperti serangga, kutu, patogen, tanaman, dan sebagainya. Lebih lanjut, karena kelembapan, gas seperti nitrogen dioksida dan sulfur dioksida mengendap di udara, yang menyulitkan penderita asma untuk bernapas. Hal ini pada akhirnya dapat memicu serangan asma. Selain itu, peningkatan jumlah serbuk sari di atmosfer juga dapat memicu serangan. 

Selama musim hujan, bakteri dan virus dapat menyebabkan alergi pada pasien-pasien ini yang memicu serangan. Selain itu, paparan kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, pilek dan flu, serta iritasi tenggorokan, hidung, dan mata. 

Tips Mengontrol Asma Saat Musim Hujan 

• Cuci sprei, karpet, dan sarung bantal dengan air hangat untuk menghilangkan debu. 
• Bersihkan tempat lembap seperti kamar mandi dan kamar kecil dengan disinfektan, deterjen, dan pemutih. 
• Pemilik hewan peliharaan harus menjauhkan hewan peliharaan mereka dari kamar tidur karena urin dan bulu hewan peliharaan dapat memicu serangan asma. 
• Tutupi wajah Anda saat bepergian keluar untuk mencegah debu dan polutan udara lainnya masuk ke dalam tubuh. 
• Sebaiknya semprotkan AC pada ruangan untuk menciptakan suasana yang pas dan menyenangkan. 
• Tungau dan jamur berkembang biak di lingkungan yang lembap, jadi aturlah kondisi udara di dalam ruangan dengan membersihkan filter AC. Pastikan area seperti kamar mandi dan dapur memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah pertumbuhan jamur. 
• Memastikan ventilasi yang baik dan paparan sinar matahari di dalam ruangan dapat mengurangi pertumbuhan mikroba. Selain itu, penting untuk meletakkan tanaman di luar ruangan saat hujan. 
• Jangan lewatkan obat yang diresepkan dokter. Hindari penggunaan inhaler yang tidak perlu. Gunakan inhaler saat dibutuhkan.
• Konsumsilah makanan seimbang dan minuman hangat. Ini akan meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah infeksi. Tambahkan kunyit, bawang putih, jahe, merica, dan madu ke dalam menu makanan sehari-hari karena memiliki sifat antibakteri.
• Lakukan meditasi, latihan pernapasan, dan yoga setiap hari untuk memperbaiki masalah pernapasan.
• Jaga agar kamar, dapur, dan kamar mandi tetap kering untuk mencegah masuknya kelembapan ke dalam rumah.
• Gunakan penutup jendela dan tirai sebagai pengganti gorden untuk menjaga ruangan bebas debu.
• Hindari paparan hujan karena berbagai bakteri dan virus memasuki lingkungan dan membawa penyakit seperti flu dan pilek.