Hyderabad
Raipur
Bhubaneswar
Visakhapatnam
Nagpur
Indore
Chh. SambhajinagarKonsultasikan dengan Dokter Super Spesialis di Rumah Sakit CARE
Diperbarui pada 22 Februari 2024
Retensi urin mengacu pada ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya saat buang air kecil. Ini adalah gangguan urologi Hal ini dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani. Retensi urin dapat terjadi secara tiba-tiba pada kasus akut yang tampak sebagai keadaan darurat medis, atau bermanifestasi secara bertahap sebagai kondisi kronis yang membutuhkan perawatan berkelanjutan. Artikel ini menjelaskan apa sebenarnya retensi urin, berbagai penyebabnya, gejala khasnya, metode diagnosis klinis, dan perawatan untuk mengatasinya.

Kandung kemih adalah organ berotot berongga yang menampung urine yang diproduksi oleh ginjal hingga tubuh siap untuk mengosongkannya. Urine sendiri adalah cairan limbah yang disaring dari aliran darah oleh ginjal, terutama terdiri dari kelebihan air, garam, dan produk sampingan nitrogen seperti urea.
Retensi urin disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi transportasi urin dari ginjal ke kandung kemih (penyimpanan urin) dan/atau pengeluaran urin dari kandung kemih ke luar tubuh (pengosongan urin). Penyebab umum retensi urin meliputi:
Retensi urin kronis berkembang perlahan, memungkinkan kandung kemih mengembang dan seringkali tanpa gejala yang jelas pada awalnya. Retensi akut melibatkan timbulnya ketidakmampuan buang air kecil secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala yang lebih parah.
Gejala retensi urin yang umum meliputi:
Dokter menggunakan tinjauan riwayat medis, pemeriksaan fisik, tes pencitraan, dan studi urodinamik untuk mengevaluasi retensi urin. Berikut gambaran lengkap proses diagnosis retensi urin:
Semua pasien retensi urin awalnya menjalani drainase kandung kemih untuk meredakan gejala dan mencegah cedera ginjal akibat penumpukan urin. Perawatan tambahan berfokus pada penyebab spesifik yang mendasarinya.
Retensi urin meliputi ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya sehingga urin menumpuk di dalamnya. Retensi akut menyebabkan distensi kandung kemih yang menyakitkan dan membutuhkan perawatan darurat, sementara kasus kronis berkembang lebih lambat seiring pembesaran kandung kemih secara bertahap.
Gejala umumnya meliputi mengejan saat buang air kecil, buang air kecil sering/tidak tuntas, aliran lemah, dan nyeri kandung kemih. Kandung kemih yang teraba, tes pencitraan, dan studi urodinamik memudahkan diagnosis. Penanganan awal meliputi drainase kateter, diikuti dengan pengobatan atau operasi yang menargetkan faktor penyebab. Diagnosis yang cepat dan perawatan yang tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi seperti infeksi berulang, kerusakan kandung kemih, dan masalah ginjal.
Cara Meningkatkan Jumlah Sperma: 12 Cara Melakukannya
Sel Epitel dalam Urine: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
13 Mei 2025
9 Mei 2025
9 Mei 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
30 April 2025
Memiliki Pertanyaan?
Jika Anda tidak menemukan jawaban atas pertanyaan Anda, silakan isi formulir pertanyaan atau hubungi nomor di bawah ini. Kami akan segera menghubungi Anda.