icon
×

Asma pada Anak

Asma adalah penyakit paru-paru umum yang menyerang jutaan anak di seluruh dunia. Gejala asma pada anak-anak bisa menakutkan, baik bagi orang tua maupun anak-anak. Kondisi pernapasan kronis ini menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan, sehingga menyulitkan pernapasan. Memahami tanda-tanda asma pada anak merupakan langkah awal untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat, guna memastikan kualitas hidup yang lebih baik bagi anak-anak yang terdampak.

Mari kita telusuri gejala asma yang umum pada anak-anak, termasuk mengi, batuk, dan sesak napas

Apa itu Asma Anak?

Asma anak adalah gangguan paru-paru kronis yang memengaruhi saluran pernapasan, sehingga menyulitkan pernapasan. Penyakit ini sering kali dimulai sejak usia dini, dan banyak anak mengalami gejala pertama pada usia 5 tahun. Penyakit pernapasan ini menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan, yang menyebabkan mengi, batuk, dan kesulitan bernapas. sesak dada.

Gejala Asma pada Anak

Gejala asma pada anak dapat sangat bervariasi, sehingga membuat deteksi dini menjadi tantangan. 

  • Tanda-tanda asma yang umum meliputi suara bersiul atau mengi saat menghembuskan napas, sesak napas, dan sesak di dada. 
  • Batuk yang sering terjadi, terutama saat bermain, tertawa, atau di malam hari, mungkin merupakan satu-satunya gejala bagi sebagian anak.
  • Orang tua harus memperhatikan pernapasan cepat, keluhan nyeri dada, dan penurunan energi selama beraktivitas. 
  • Dalam kasus yang parah, anak-anak mungkin mengalami retraksi, di mana area antara tulang rusuk dan leher tenggelam saat menghembuskan napas. 
  • Batuk asma pada anak sering memburuk dengan infeksi virus, udara dingin, atau olahraga. 
  • Gejala lainnya termasuk kesulitan tidur, pemulihan yang tertunda dari infeksi pernapasan, dan kelelahan akibat kurang tidur. 

Apa Penyebab Asma pada Anak?

  • Penyebab pasti gejala asma pada anak-anak masih belum diketahui. Hal ini mungkin disebabkan oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. 
  • Asma sering kali dimulai pada masa kanak-kanak ketika sistem kekebalan tubuh masih berkembang. 
  • Paparan alergen (tungau debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan) dapat memicu asma pada anak-anak yang rentan. 
  • Kadang kala, aktivitas fisik juga dapat mengakibatkan asma akibat olahraga pada anak.
  • Infeksi saluran pernapasan akibat virus, seperti flu biasa, juga dapat menyebabkan timbulnya asma pada anak-anak. 
  • Iritasi lingkungan, termasuk polusi udara dan asap rokok, memiliki pengaruh terhadap timbulnya gejala asma. 
  • Selain itu, faktor-faktor seperti kegemukan, ras, dan riwayat keluarga memainkan peran besar dalam menentukan risiko anak terkena asma. 

Komplikasi

Gejala asma yang tidak tertangani pada anak dapat menimbulkan komplikasi yang serius. 

  • Anak-anak mungkin mengalami serangan asma yang sering, sehingga membutuhkan perawatan darurat atau rawat inap. Hal ini dapat mengakibatkan anak tidak masuk sekolah, tertinggal dalam pelajaran, dan mengganggu aktivitas bermain dan olahraga. 
  • Asma pada anak-anak dapat menyebabkan kurang tidur dan kelelahan, sehingga memengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan. 
  • Efek jangka panjangnya meliputi penurunan fungsi paru-paru secara permanen dan perubahan struktural pada saluran napas, suatu proses yang dikenal sebagai remodeling saluran napas. Hal ini membuat pernapasan semakin sulit seiring waktu. 
  • Selain itu, anak-anak penderita asma lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia

Diagnosis Asma pada Anak

Mendiagnosis gejala asma pada anak-anak bisa jadi sulit, terutama bagi anak di bawah usia 5 tahun. Tidak ada tes tunggal yang pasti, sehingga prosesnya menjadi rumit. 

  • Dokter mengandalkan kombinasi faktor, termasuk riwayat medis, pola gejala, dan pemeriksaan fisik. 
  • Untuk anak-anak di atas 5 tahun, tes fungsi paru-paru seperti spirometri membantu mengukur aliran udara dan reversibilitasnya. Tes ini menilai seberapa banyak udara yang dapat dihembuskan anak dan seberapa cepat. 
  • Anak-anak yang lebih kecil sering kali tidak dapat melakukan tes ini dengan andal, jadi dokter mungkin menyarankan untuk mencoba pengobatan asma untuk melihat responsnya. 
  • Dokter mungkin menyarankan tes alergi untuk mengidentifikasi pemicu potensial. 
  • Dalam beberapa kasus, rontgen dada digunakan untuk menyingkirkan kondisi lain. 

Pengobatan Asma pada Anak

Tujuan pengobatan asma pada anak adalah mengendalikan gejala dan mencegah kambuhnya asma. 

  • Obat-obatan pengendali jangka panjang seperti kortikosteroid inhalasi merupakan kunci utama penanganan asma. Obat-obatan ini mengurangi peradangan saluran napas dan diminum setiap hari. 
  • Obat pereda cepat, seperti albuterol, memberikan pereda segera selama serangan asma. 
  • Pendekatan pengobatan disesuaikan dengan usia anak, tingkat keparahan gejala, dan pemicunya. 
  • Dokter mungkin menggunakan pendekatan bertahap, menyesuaikan dosis obat berdasarkan respons anak. Rencana tindakan asma sangat penting, yang menguraikan prosedur penanganan harian dan prosedur darurat. Orang tua harus memastikan anak mereka menghindari pemicu dan menerima pengobatan yang tepat. 

Kapan Harus ke Dokter

Segera cari bantuan dokter jika anak Anda mengalami serangan asma parah yang tidak ditangani dengan obat pereda cepat. Tanda-tanda kegawatdaruratan asma meliputi: 

  • Kesulitan bernafas
  • Ketidakmampuan berbicara tanpa terengah-engah
  • Lubang hidung melebar
  • Inhaler pereda cepat yang biasa digunakan juga memerlukan kunjungan dokter, karena dapat mengindikasikan kontrol asma yang buruk. 

Pencegahan

Mencegah gejala asma pada anak-anak melibatkan perencanaan yang cermat dan menghindari pemicu, termasuk:

  • Orang tua dapat membantu dengan membatasi paparan terhadap alergen dan iritan yang menyebabkan kambuhnya asma. 
  • Menjaga rumah bebas dari jamur, kelembapan, dan polusi udara sangatlah penting. 
  • Menjaga berat badan yang sehat untuk anak-anak juga menurunkan risiko terkena asma. 
  • Sangat penting untuk melarang merokok di rumah dan mobil, karena asap tembakau merupakan pemicu yang signifikan. 
  • Aktivitas fisik yang teratur, ketika asma terkontrol dengan baik, dapat meningkatkan fungsi paru-paru. 
  • Orang tua harus bekerja sama dengan dokter untuk membuat rencana tindakan asma dan memastikan anak mereka minum obat pengontrol asma sesuai resep. 

Kesimpulan

Penanganan asma pada anak merupakan proses berkelanjutan yang melibatkan edukasi, pencegahan, dan pengobatan yang tepat. Dengan pendekatan yang tepat, sebagian besar anak penderita asma dapat mengendalikan gejalanya dan mengurangi risiko serangan berat. Pemeriksaan rutin, kepatuhan terhadap rencana pengobatan, dan kesadaran akan pemicu asma merupakan kunci penanganan jangka panjang. Dengan tetap terinformasi dan proaktif, keluarga dapat memastikan asma memiliki dampak minimal terhadap kualitas hidup anak mereka.

FAQ

1. Apakah asma menular?

Tidak, asma tidak menular. Asma adalah kondisi paru-paru kronis atau jangka panjang yang memengaruhi saluran pernapasan, sehingga menyulitkan pernapasan. 

2. Apa yang harus Anda lakukan jika anak Anda mengalami serangan asma?

Jika anak Anda mengalami serangan asma, ikuti rencana perawatan asmanya. Gunakan obat pereda cepat sesuai resep, bantu anak tetap tenang, dan pantau gejalanya. Jika serangannya parah atau tidak membaik dengan pengobatan, segera cari pertolongan medis darurat.

3. Bisakah asma anak disembuhkan?

Asma anak tidak dapat disembuhkan, tetapi Anda dapat mengelolanya secara efektif. Dengan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup, sebagian besar anak penderita asma dapat menjalani kehidupan normal dan aktif. 

4. Pada usia berapa anak-anak terkena asma?

Asma dapat berkembang pada usia berapa pun, tetapi banyak anak mengalami gejala pertamanya pada usia 5 tahun. Asma merupakan penyakit kronis yang paling umum pada masa kanak-kanak.

5. Bisakah anak-anak penderita asma hidup normal?

Ya, anak-anak penderita asma dapat menjalani kehidupan normal dan aktif dengan penanganan yang tepat. Mereka dapat berpartisipasi dalam olahraga dan aktivitas lainnya jika asmanya terkontrol dengan baik. 

6. Bagaimana cara mengendalikan asma pada anak?

Untuk mengendalikan asma pada anak, ikuti rencana perawatan yang diresepkan, yang mungkin mencakup pengobatan harian dan inhaler pereda cepat. Identifikasi dan hindari pemicunya, jaga berat badan ideal, dan pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin. 

7. Apakah asma pada anak bisa hilang?

Beberapa anak mungkin mengalami gejala asma yang lebih sedikit seiring bertambahnya usia, tetapi ini tidak berarti mereka telah sembuh dari asmanya. Diperkirakan 25% anak dengan gejala yang sembuh akan mengalaminya kembali pada usia 21 tahun dan 35% pada usia 26 tahun. 

Hubungi Kami


+91
* Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima komunikasi dari CARE Hospitals melalui panggilan, WhatsApp, email, dan SMS.

Masih ada pertanyaan?

Telepon

+ 91-40-68106529

Temukan Rumah Sakit

Perawatan di dekat Anda, Kapan Saja