icon
×

Bisul pada Kulit

Pernahkah Anda mengalami benjolan merah yang menyakitkan di kulit dan tak kunjung hilang? Anda mungkin mengalami bisul, kondisi kulit yang umum namun tidak nyaman. Benjolan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran, serta memengaruhi orang-orang dari segala usia. Mari kita telusuri pengobatan rumahan, intervensi medis, dan langkah-langkah pencegahan untuk membantu Anda menemukan kesembuhan dengan cepat. 

Apa itu Bisul? 

Bisul adalah benjolan berisi nanah yang terasa nyeri. Bisul terbentuk di bawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan mengiritasi satu atau lebih folikel rambut. Infeksi kulit yang mengganggu ini biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Bakteri ini umum ditemukan pada kulit dan hidung. 

Di Mana Bisul Terbentuk? 

Bisul dapat muncul di mana saja pada kulit, tetapi cenderung terbentuk di area tertentu. Benjolan berisi nanah yang nyeri ini sering muncul di area dengan banyak folikel rambut dan di mana kulit bergesekan dengan kulit. Wajah, belakang leher, ketiak, bahu, dan bokong adalah area yang umum untuk munculnya bisul. Area-area ini memiliki konsentrasi folikel rambut yang tinggi, sehingga lebih rentan terhadap infeksi bakteri. 

Paha bagian dalam dan selangkangan juga rentan terhadap bisul akibat gesekan antar permukaan kulit. Keringat dan kelembapan di area ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. 

Gejala Bisul 

Bisul pada kulit dimulai sebagai benjolan kecil dan nyeri seukuran kacang polong. 

Tanda-tanda bisul meliputi: 

  • Benjolan merah yang menyakitkan. Awalnya bisa kecil, tetapi bisa tumbuh hingga lebih dari 5 sentimeter. 
  • Kulit di sekitar benjolan bengkak, berwarna kemerahan atau keunguan 
  • Meningkatnya ukuran saat terisi nanah 
  • Perkembangan ujung berwarna kuning-putih yang pecah dan terkuras 

Penyebab Bisul 

Staphylococcus aureus, bakteri umum yang ditemukan di kulit dan di dalam hidung, menyebabkan sebagian besar bisul. Organisme ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau goresan kecil di kulit atau menjalar ke folikel rambut. 

Beberapa faktor meningkatkan risiko bisul dan infeksi kulit lainnya: 

  • Diabetes, yang dapat membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi 
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit lain 
  • Kondisi kulit lainnya seperti jerawat atau eksim yang merusak lapisan pelindung kulit 
  • Kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi staph 
  • Kegemukan 

Diagnosis Bisul 

Dokter biasanya dapat mendiagnosis bisul pada kulit hanya dengan melihatnya. Benjolan berisi nanah yang nyeri ini awalnya berukuran kecil, tetapi dapat tumbuh lebih dari 5 sentimeter. Biasanya muncul sebagai benjolan kemerahan atau keunguan yang nyeri dan cepat terisi nanah. Seiring perkembangannya, bisul akan membentuk ujung berwarna kuning-putih yang pecah dan mengeluarkan cairan. 

Terkadang, dokter mungkin mengambil sedikit sampel nanah dari bisul untuk pengujian laboratorium. Langkah ini membantu mengidentifikasi bakteri spesifik penyebab infeksi. Hal ini bermanfaat untuk infeksi berulang atau infeksi yang tidak merespons pengobatan bisul standar. 

Pengobatan Bisul 

Kebanyakan bisul tidak memerlukan perawatan medis. Bisul seringkali sembuh dengan sendirinya dengan perawatan rumahan sederhana, seperti: 

  • Mengompres dengan air hangat membantu meredakan nyeri dan melancarkan drainase alami. Untuk bisul kecil, ini mungkin sudah cukup. 
  • Namun, bisul dan karbunkel yang lebih besar mungkin memerlukan perawatan bisul yang lebih intensif. Dokter mungkin akan melakukan sayatan dan drainase, membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan nanah dari infeksi yang dalam. Luka mungkin ditutup dengan kain kasa steril untuk menyerap sisa cairan. 
  • Obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat meredakan ketidaknyamanan. 
  • Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan berbagai obat bisul seperti antibiotik. Obat-obatan ini diperlukan jika bisul disertai demam, pembengkakan kelenjar getah bening, atau jika berada di wajah atau tulang belakang. 

Faktor Risiko Bisul 

Meskipun siapa pun dapat mengembangkan bisul pada kulit, faktor-faktor tertentu meningkatkan risikonya, seperti: 

  • Kontak dekat dengan seseorang yang menderita infeksi staph meningkatkan risiko terkena bisul. 
  • Orang dengan diabetes menghadapi risiko lebih tinggi terkena bisul. 
  • Obesitas juga meningkatkan kemungkinan timbulnya bisul. 
  • Kondisi kulit seperti eksim dan jerawat membuat seseorang lebih rentan terhadap bisul. 
  • Kebersihan yang buruk, terutama di area yang rentan berkeringat, menciptakan lingkungan tempat bakteri berkembang biak. 
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah, baik karena kondisi seperti kanker maupun faktor lainnya, membuat tubuh sulit menangkal infeksi. Hal ini meningkatkan risiko bisul dan infeksi kulit lainnya. 
  • Pola makan yang tidak memadai dapat mengurangi kekebalan alami seseorang, sehingga mereka lebih rentan terhadap bisul. 
  • Kulit yang pecah-pecah karena berbagai penyebab juga menjadi tempat masuknya bakteri, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya bisul. 

Komplikasi Bisul 

Bisul pada kulit dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati. 

  • Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri dari bisul dapat memasuki aliran darah, menyebabkan sepsis. Reaksi serius ini dapat mengancam jiwa. 
  • Selulitis adalah komplikasi potensial lainnya. Infeksi ini menyebar ke kulit dan jaringan di bawahnya. 
  • Pada kasus yang parah, bakteri dapat mencapai tulang, menyebabkan osteomielitis
  • Paru-paru juga bisa terkena dampaknya, sehingga mengakibatkan pneumonia

Kapan Harus ke Dokter 

Orang harus menemui dokter: 

  • Jika bisulnya tidak hilang setelah dua minggu. 
  • Demam yang menyertai bisul 
  • Pembengkakan kelenjar getah bening atau garis-garis merah di sekitar bisul 
  • Bisul di wajah atau tulang belakang 
  • Nyeri hebat atau banyaknya bisul juga memerlukan kunjungan dokter. 
  • Masalah penglihatan terkait bisul, terutama di dekat mata, memerlukan perawatan segera. 
  • Bisul yang berulang 

Obat Rumahan untuk Bisul 

Perawatan bisul di rumah dapat membantu meredakan nyeri dan mencegah penyebaran infeksi. 

  • Kompres Hangat: Letakkan kain hangat dan lembap pada area yang sakit selama 10 hingga 15 menit, tiga hingga empat kali sehari. 
  • Minyak Pohon Teh: Bila dicampur dengan minyak pembawa (minyak kelapa atau minyak zaitun), minyak pohon teh dapat dioleskan ke bisul menggunakan kapas. 
  • Kunyit: Dikenal karena sifat anti-inflamasinya & dapat dikonsumsi atau digunakan secara topikal. 
  • Minyak Jarak dan Minyak Nimba: Minyak ini bermanfaat bila dioleskan langsung ke bisul. 
  • Bawang putih, yang dihaluskan dan dioleskan dengan kain dingin dan basah, dapat membantu karena sifat antibakterinya. 

Pencegahan 

Mencegah bisul pada kulit melibatkan langkah-langkah sederhana namun efektif. Mencuci kulit secara teratur dengan sabun antibakteri ringan membantu menjaga kebersihan kulit dan mengurangi risiko infeksi. Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga setiap hari. Pendekatan ini membantu tubuh melawan potensi infeksi dengan lebih efektif. 

Untuk mencegah penyebaran bisul, lakukan tindakan pencegahan berikut: 

  • Cuci tangan setelah menyentuh area yang terkena 
  • Gunakan waslap dan handuk terpisah 
  • Cuci pakaian dalam, sprei, dan handuk pada suhu tinggi 
  • Tutupi luka dengan perban sampai sembuh 
  • Buang balutan perban bekas dengan hati-hati 
  • Menghindari kontak dekat dengan seseorang yang memiliki infeksi staph 

Kesimpulan  

Bisul pada kulit dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran, tetapi dengan pemahaman dan perawatan yang tepat, Anda dapat mengatasinya secara efektif. Dengan mengenali tanda-tandanya sejak dini dan mengambil tindakan yang tepat, Anda dapat meminimalkan ketidaknyamanan dan mengurangi risiko masalah yang lebih parah. Ingat, meskipun sebagian besar bisul dapat diobati di rumah, beberapa kondisi memerlukan perawatan medis. Tetap waspada, praktikkan kebersihan yang baik, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional bila diperlukan. 

FAQ 

1. Apakah Bisul Menular? 

Bisul sendiri tidak menular, tetapi infeksi di dalamnya dapat menyebar. Bakteri penyebab bisul, biasanya Staphylococcus aureus, dapat menular melalui kontak kulit atau penggunaan barang bersama. 

2. Berapa lama bisul dapat berlangsung? 

Bisul biasanya bertahan selama 2 hingga 4 minggu. Bisul seringkali sembuh dengan sendirinya, tetapi mungkin perlu dikeringkan agar sembuh total. Jika bisul menetap lebih lama dari waktu tersebut atau membesar dan terasa lebih sakit, segera cari pertolongan medis. 

3. Makanan apa yang harus dihindari saat menderita bisul? 

Meskipun tidak ada diet khusus yang disarankan untuk bisul, beberapa orang menemukan makanan tertentu memicu gejala bisul. Produk susu, makanan manis, dan ragi bir dapat memperburuk kondisi seperti hidradenitis suppurativa, yang dapat menyebabkan lesi seperti bisul. 

4. Kapan perlu khawatir tentang bisul? 

Cari pertolongan medis jika bisul: 

  • Ini berlangsung lebih dari dua minggu 
  • Menyebabkan demam atau pembengkakan kelenjar getah bening 
  • Muncul di wajah atau tulang belakang Anda 
  • Menyebabkan rasa sakit yang parah 
  • Terjadi dengan beberapa bisul 
  • Mempengaruhi penglihatan Anda 
  • Terus berulang 

5. Apakah bisul akan hilang tanpa pengobatan? 

Kebanyakan bisul sembuh dengan sendirinya dengan perawatan rumah yang tepat. 

6. Apa yang terjadi pada bisul yang tidak diobati? 

Bisul yang tidak diobati dapat membesar dan terasa lebih nyeri. Infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain atau memasuki aliran darah, yang berpotensi menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa seperti sepsis. Dalam kasus yang jarang terjadi, bisul dapat menyebabkan infeksi serius pada otak, tulang, atau organ lainnya. 

Dr. Shradhha Mahalle

'like' Tim Medis CARE

Hubungi Kami


+91
* Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima komunikasi dari CARE Hospitals melalui panggilan, WhatsApp, email, dan SMS.

Masih ada pertanyaan?

Telepon

+ 91-40-68106529

Temukan Rumah Sakit

Perawatan di dekat Anda, Kapan Saja