Terkadang, benturan tiba-tiba pada wajah menyebabkan hidung terasa nyeri dan bengkak. Hidung patah merupakan salah satu cedera wajah paling umum yang dialami banyak orang, seringkali akibat kecelakaan olahraga, jatuh, atau perkelahian fisik. Kondisi ini melibatkan kerusakan tulang atau tulang rawan di hidung, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan berpotensi mengubah penampilannya. Panduan lengkap ini akan membahas gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan untuk hidung patah.
Hidung patah, atau fraktur hidung, adalah cedera wajah umum yang melibatkan kerusakan tulang atau tulang rawan hidung. Kondisi ini terjadi ketika terdapat patah tulang atau tulang rawan di atas batang hidung, dinding samping, atau septum. Tulang hidung dan septum adalah tulang yang paling sering patah pada kerangka wajah karena relatif lemah dan posisi hidung yang menonjol. Patah tulang hidung dapat memengaruhi penampilan dan fungsi hidung.
Berikut ini adalah jenis-jenis hidung patah:
Arah benturan berperan dalam menentukan pola patah tulang, dengan benturan lateral menimbulkan efek berbeda dibandingkan benturan yang diarahkan langsung ke punggung hidung.
Fraktur hidung menunjukkan berbagai gejala, mulai dari ringan hingga berat. Berikut beberapa gejala umum patah hidung:
Berbagai faktor dapat menyebabkan cedera ini, seperti:
Hidung patah dapat menyebabkan beberapa komplikasi jika tidak segera ditangani.
Mendiagnosis hidung patah melibatkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh. Dokter akan menekan ringan di sekitar batang hidung dan memeriksa saluran hidung untuk mencari sumbatan. Mereka akan mencari tanda-tanda seperti pembengkakan, memar, deformitas, dan nyeri tekan. Epistaksis, ekimosis, dan krepitasi merupakan indikator umum.
Meskipun tes pencitraan tidak selalu diperlukan, dokter mungkin merekomendasikan rontgen atau CT scan jika diduga terdapat trauma wajah tambahan. Sinar-X memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi fraktur dorsum hidung, tetapi sensitivitasnya lebih rendah untuk fraktur dinding lateral hidung. CT scan menawarkan akurasi yang lebih tinggi, tetapi biasanya hanya digunakan untuk kasus trauma maksilofasial yang luas karena biaya dan paparan radiasi.
Penanganan patah tulang hidung secara umum bergantung pada seberapa parah cederanya.
Mencari pertolongan medis segera untuk hidung patah sangat penting dalam kondisi berikut:
Seseorang dapat menerapkan beberapa teknik pencegahan untuk mengurangi risiko hidung patah, seperti:
Hidung patah memengaruhi penampilan dan fungsi, seringkali akibat kecelakaan atau perkelahian fisik. Pengetahuan mendalam tentang gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan sangat penting untuk menangani cedera wajah umum ini secara efektif. Tindakan cepat dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan penyembuhan yang optimal.
Fraktur hidung sangat umum terjadi, mencakup 40% hingga 50% dari semua fraktur wajah. Pria dua kali lebih mungkin mengalami fraktur hidung dibandingkan wanita.
Pemulihan dari hidung patah biasanya memakan waktu tiga hingga enam minggu. Proses dan durasi penyembuhan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan patah tulang dan komplikasi yang mungkin timbul.
Hidung yang retak dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, mencari pertolongan medis sangat penting untuk memastikan keselarasan yang tepat dan mencegah potensi komplikasi. Jika hidung yang retak sembuh tanpa intervensi profesional, hal ini dapat mengakibatkan deformitas permanen atau kesulitan bernapas.
Meskipun perawatan medis profesional sangat penting untuk hidung patah, beberapa pengobatan untuk hidung patah dapat membantu meredakan gejalanya. Mengompres hidung dengan es yang dibungkus kain selama 15 menit dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dan menggunakan dekongestan hidung (jika disarankan dokter) juga dapat meredakannya. Meninggikan kepala saat tidur dapat membantu meminimalkan pembengkakan.
Ya, hidung patah tidak selalu mengakibatkan pendarahan. Meskipun mimisan umum terjadi pada fraktur hidung, beberapa orang mungkin mengalami gejala lain tanpa pendarahan. Gejala-gejala ini dapat meliputi nyeri, bengkak, memar di sekitar hidung atau mata, kesulitan bernapas melalui hidung, atau perubahan bentuk hidung yang signifikan.
Masih ada pertanyaan?