icon
×

Gigi Berlubang (Kerusakan Gigi)

Pernahkah Anda merasa sakit yang tajam saat menggigit camilan manis favorit Anda? Gigi berlubang adalah penyakit gigi umum yang memengaruhi semua usia. Gigi berlubang terjadi ketika kerusakan gigi merusak permukaan keras gigi, yang menyebabkan lubang-lubang kecil. Memahami gigi berlubang sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah masalah gigi yang serius. Artikel ini membahas seputar gigi berlubang, mulai dari penyebabnya hingga pilihan perawatannya. 

Gejala Gigi Berlubang

Gigi berlubang seringkali berkembang secara diam-diam, tanpa gejala yang terlihat pada tahap awal. Seiring kerusakan gigi berkembang melampaui email hingga ke dentin dan pulpa, seseorang mungkin mengalami berbagai tanda, seperti:

  • Sensitivitas Gigi: Salah satu gejala awal gigi berlubang adalah meningkatnya sensitivitas terhadap perubahan suhu. Orang-orang mungkin merasa tidak nyaman atau sakit saat mengonsumsi makanan dan minuman panas atau dingin. 
  • Rasa Sakit dan Ketidaknyamanan: Orang sering mengalami sakit gigi akibat gigi berlubang. Terkadang, gigi berlubang dapat menyebabkan nyeri mulut yang menyeluruh.
  • Perubahan yang Terlihat: Tanda-tanda visual gigi berlubang meliputi:
  • Noda hitam atau coklat
  • Lubang kecil atau lubang yang terlihat pada gigi
  • Pembengkakan wajah
  • Bau mulut (mulut berbau)
  • Rasa tidak enak di mulut
  • Selain sensitivitas terhadap suhu, rasa tidak nyaman yang berkepanjangan setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis dapat menjadi sinyal adanya gigi berlubang.
  • Terkadang, gusi berdarah atau tanda-tanda penyakit gusi lainnya mungkin menyertai gigi berlubang. 

Penyebab Gigi Berlubang

Gigi berlubang terbentuk ketika asam di mulut mengikis lapisan luar gigi yang keras (enamel). Proses ini, yang disebut pembusukan gigi, terjadi seiring waktu dan melibatkan beberapa faktor yang bekerja sama:

Plak: Mengonsumsi makanan dan minuman manis serta bertepung dapat menyebabkan penumpukan plak gigi. Penumpukan plak dalam jangka panjang dapat memicu bakteri merusak struktur gigi dan memicu gigi berlubang akibat makanan.

Pola Makan Tinggi Gula: Bakteri yang hidup di rongga mulut memakan makanan manis dan bertepung seperti buah, permen, roti, sereal, soda, jus, dan susu. Mereka mengubah karbohidrat menjadi asam, yang kemudian mengikat partikel makanan dan air liur sehingga menyebabkan gigi berlubang.

Kebersihan Gigi yang Buruk: Tidak menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang secara teratur dapat menyebabkan penumpukan plak dan bakteri, yang dapat mengikis email gigi dan mengakibatkan gigi berlubang.

Sering Mengemil: Mengemil secara teratur, terutama makanan manis atau asam, tidak memberi gigi kita waktu yang dibutuhkan untuk pulih dan memicu proses gigi berlubang.

Tambalan Gigi yang Aus dan Alat Gigi yang Tidak Pas: Tambalan gigi yang aus dan berlubang memungkinkan plak lebih mudah menumpuk dan mempersulit pembersihannya, sehingga menyebabkan gigi berlubang. Demikian pula, alat gigi yang tidak pas memungkinkan pembusukan gigi dimulai di bawahnya.

Gangguan Makan: Gangguan makan (anoreksia dan bulimia) dapat menjadi faktor penyebab banyak erosi gigi dan gigi berlubang. Asam lambung akibat muntah yang berulang akan membasahi gigi dan mengikis email gigi, sehingga menyebabkan gigi berlubang.

Faktor Risiko Gigi Berlubang

Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya gigi berlubang:

  • Gigi belakang, seperti geraham dan premolar, memiliki risiko lebih tinggi mengalami gigi berlubang. Gigi-gigi ini memiliki banyak alur, lubang, dan akar yang menumpuk partikel makanan, sehingga lebih sulit dibersihkan dibandingkan gigi depan yang lebih halus.
  • Mulut kering (xerostomia)
  • Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis atau bertepung
  • Riwayat keluarga dengan kerusakan gigi
  • Resesi gusi
  • Sejarah terapi radiasi untuk mengobati kanker kepala dan leher

Komplikasi    

Gigi berlubang yang tidak dirawat dapat menyebabkan konsekuensi serius yang lebih dari sekadar sakit gigi, seperti:

  • Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang parah
  • Abses gigi
  • Penyakit gusi
  • Kerusakan struktural pada gigi
  • Sakit kepala
  • Kesulitan mengunyah dan masalah gizi
  • Pergeseran posisi gigi di dekatnya
  • Lubang pada gigi depan lebih terlihat, sehingga mempengaruhi senyum dan kepercayaan diri

Diagnosa

Mendeteksi gigi berlubang melibatkan kombinasi pemeriksaan visual dan alat diagnostik canggih: 

Pemeriksaan Visual: Dokter gigi mencari bintik-bintik yang berubah warna pada gigi, yang mungkin tampak lebih putih atau lebih gelap daripada email di sekitarnya. 

Pemeriksaan Taktil: Dokter gigi menggunakan alat gigi khusus untuk merasakan titik lunak atau lubang pada gigi. 

Pencitraan Radiografi: Sinar-X gigi sangat penting dalam mendeteksi gigi berlubang, terutama di area yang tidak mudah terlihat selama pemeriksaan visual. 

Teknologi Diagnostik Canggih: Teknologi ini memungkinkan dokter gigi untuk mendeteksi gigi berlubang pada tahap awal dan memantau efektivitas perawatan pencegahan:

  1. Transiluminasi serat optik (FOTI)
  2. Perangkat berbasis fluoresensi
  3. Konduktansi listrik
  4. Perangkat seperti PTR-LUM dan fluoresensi laser 
  5. Pemindai intra oral

Pengobatan

Perawatan untuk gigi berlubang bergantung pada seberapa parah kerusakan gigi. 

Perawatan Fluorida: Perawatan fluorida dapat memperbaiki email gigi yang rusak melalui remineralisasi pada tahap awal kerusakan gigi, yang berpotensi membalikkan tanda-tanda awal gigi berlubang. 

Tambalan Gigi: Prosedur penambalan gigi berlubang diperlukan setelah gigi berlubang telah menyebar hingga melewati email. Bahan tambalan yang umum digunakan antara lain:

  • Resin komposit (sewarna gigi)
  • Amalgam perak
  • GIC (semen ionomer kaca)

Mahkota: Mahkota adalah lapisan atau "topi" yang dirancang khusus dan ditempatkan di atas gigi untuk melindungi dan memperkuatnya. Dalam kasus di mana gigi berlubang besar telah merusak sebagian besar gigi, dokter mungkin menyarankan mahkota gigi, onlay, dan crown lay.

Terapi Saluran Akar: Terapi saluran akar mungkin diperlukan bila kerusakan gigi mencapai pulpa (bahan bagian dalam gigi). 

Pencabutan Gigi: Dalam kasus yang parah di mana perawatan lain tidak memungkinkan, pencabutan gigi mungkin menjadi satu-satunya pilihan. 

Kapan Harus Menemui Dokter Gigi

Gejala gigi berlubang tertentu memerlukan perhatian segera dari dokter gigi, seperti:

  • Mengalami rasa tidak nyaman atau nyeri saat mengonsumsi makanan dan minuman panas, dingin, atau manis
  • Rasa sakit yang terus-menerus pada satu atau lebih gigi
  • Peradangan di dalam atau sekitar mulut
  • Pendarahan gusi, terutama saat menyikat gigi atau membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi
  • Ketidaknyamanan atau rasa sakit saat makan
  • Demam atau nanah di sekitar gigi
  • Wajah bengkak
  • Perubahan pada gusi atau gigi

Cara Mencegah Gigi Berlubang

Mencegah gigi berlubang merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan mulut yang baik. Setiap orang dapat secara signifikan menurunkan risiko kerusakan gigi dengan menerapkan beberapa kebiasaan sederhana dan mengubah gaya hidup, termasuk:

Jaga Kebersihan Mulut yang Baik:

  • Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride 
  • Membersihkan gigi dengan benang gigi setidaknya sekali sehari dapat membantu menghilangkan plak dan sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi.

Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup:

  • Batasi camilan manis di antara waktu makan
  • Hindari menambahkan gula ke dalam teh atau kopi
  • Konsumsilah makanan manis saat makan daripada sebagai camilan terpisah
  • Pilih air keran daripada minuman ringan atau jus
  • Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan minum air keran berfluoride untuk memasukkan fluoride ke dalam rutinitas harian. 

Tindakan Pencegahan Tambahan:

  • Kunyah permen karet bebas gula setelah makan. Ini dapat meningkatkan aliran air liur.
  • Tetap terhidrasi dengan minum 6-8 gelas cairan setiap hari
  • Pertimbangkan sealant gigi untuk lekukan yang dalam pada gigi jika direkomendasikan oleh dokter gigi.
  • Bilas mulut Anda dengan air setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis jika menyikat gigi segera tidak memungkinkan.

Perawatan Gigi Berlubang Secara Alami

Meskipun perawatan gigi profesional tetap penting untuk mengatasi gigi berlubang, beberapa pengobatan alami dapat membantu mencegah kerusakan gigi dan mendukung kesehatan mulut. 

  • Oil Pulling: Praktik Ayurveda kuno ini meliputi berkumur dengan minyak (wijen atau minyak kelapa) di mulut Anda selama sekitar dua puluh menit. 
  • Gel Gigi Lidah Buaya: Sifat antibakterinya dapat membantu mengurangi gigi berlubang dengan mencegah penumpukan bakteri berbahaya di mulut. 
  • Vitamin D dan Mineral: Asupan yang cukup Vitamin D, mineral seperti kalsium, fosfor, dan magnesium sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi. 
  • Akar Manis: Akar manis memiliki sifat antibakteri yang menargetkan Streptococcus mutans.
  • Permen Karet Bebas Gula: Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan terbukti dapat mengurangi kadar bakteri perusak email gigi. 
  • Fluorida: Pasta gigi berfluorida tinggi atau aplikasi fluorida langsung membantu remineralisasi email gigi. 

Kesimpulan

Kesehatan mulut yang baik sangat penting untuk mencegah gigi berlubang dan memastikan kesejahteraan secara keseluruhan. Pemeriksaan mulut rutin, teknik menyikat gigi dan membersihkan sela gigi dengan benang gigi yang tepat, serta pola makan yang sehat berperan penting dalam menjaga kesehatan gigi. Pengobatan alami dapat melengkapi praktik-praktik ini, memberikan dukungan tambahan bagi gigi dan gusi.

FAQ

1. Apakah Anda menghilangkan gigi berlubang?

Gigi berlubang, atau karies gigi, adalah lubang kecil pada gigi yang tidak dapat dihilangkan secara alami di rumah. Hanya dokter gigi yang dapat menambal gigi berlubang. 

2. Bagaimana cara menghentikan gigi berlubang saya?

Kita perlu fokus pada kebersihan mulut dan pola makan yang baik untuk mencegah gigi berlubang berkembang. Berikut beberapa metode efektif:

  • Sikat gigi minimal 2 kali sehari, fokus pada bagian gigi yang berlubang untuk menghilangkan sisa makanan
  • Gunakan pasta gigi berfluoride
  • Kunyah permen karet bebas gula yang mengandung xylitol setelah makan 
  • Bersihkan gigi Anda dengan benang gigi setiap hari untuk menghilangkan sisa makanan dan plak di sela-sela gigi
  • Bilas dengan air setelah setiap makan
  • Hindari makanan dan minuman manis
  • Konsumsilah makanan yang kaya akan mineral seperti kalsium, fosfor, dan magnesium.
  • Pastikan asupan vitamin D yang cukup

3. Haruskah Anda menyikat gigi yang berlubang?

Ya, seseorang harus tetap menyikat giginya bahkan jika mereka memiliki gigi berlubang, karena menyikat gigi secara menyeluruh dapat membantu menghambat perkembangan gigi berlubang. 

4. Bagaimana cara menambal gigi berlubang secara alami?

Meskipun tidak mungkin untuk menambal gigi berlubang secara alami di rumah, beberapa pengobatan alami dapat membantu memperlambat perkembangan gigi berlubang tahap awal dan mendukung kesehatan gigi secara keseluruhan.

5. Seberapa umumkah gigi berlubang?

Gigi berlubang merupakan kondisi yang sangat umum. Dalam sebuah studi di India, prevalensi karies gigi secara keseluruhan adalah 54.16%, dengan 62% pada pasien di atas usia 18 tahun dan 52% pada usia 3-18 tahun.

Hubungi Kami


+91
* Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima komunikasi dari CARE Hospitals melalui panggilan, WhatsApp, email, dan SMS.

Masih ada pertanyaan?

Telepon

+ 91-40-68106529

Temukan Rumah Sakit

Perawatan di dekat Anda, Kapan Saja