icon
×

hidrokel

Hidrokel memengaruhi banyak pria di seluruh dunia. Kondisi ini, yang sering dianggap tabu, dapat terjadi pada siapa pun di semua kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia, dan seringkali menimbulkan kekhawatiran di antara mereka yang mengalaminya. Memahami hidrokel membantu pasien membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan dan pilihan pengobatan mereka. Artikel ini membahas aspek-aspek penting hidrokel, termasuk penyebab, gejala, pengobatan yang tersedia, dan kapan harus mencari pertolongan medis.

Apa itu Hidrokel?

Hidrokel adalah kondisi medis di mana cairan menumpuk di kantung tipis yang menahan testis, khususnya di antara lapisan tunika vaginalis. Kantung ini secara alami mengeluarkan sedikit cairan pelumas yang membantu testis bergerak bebas, tetapi ketika keseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan terganggu, hidrokel terbentuk.

Dokter dapat mengklasifikasikan hidrokel menjadi dua kategori utama:

  • Hidrokel Primer
    • Bawaan: Hadir saat lahir dengan komunikasi ke rongga perut
    • Kekanak-kanakan: Terjadi ketika cairan menumpuk di bawah cincin inguinal
    • Vagina: Terbentuk langsung di sekitar testis
    • Berkutil: Berkembang di sepanjang korda spermatika
  • Hidrokel Sekunder 
    • Umumnya, hidrokel sekunder berkembang karena kondisi yang mendasarinya atau dapat disebabkan oleh infeksi atau cedera. Terkadang, hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah medis lainnya.

Penyebab dan Faktor Risiko Hidrokel

Perkembangan hidrokel terjadi melalui beberapa mekanisme berbeda yang memengaruhi keseimbangan cairan di daerah testis. Dokter telah mengidentifikasi empat cara utama perkembangan kondisi ini: 

  • Melalui koneksi dengan rongga perut
  • Produksi cairan berlebihan
  • Penyerapan cairan yang rusak
  • Gangguan pada drainase limfatik

Pada bayi baru lahir, pembentukan hidrokel berkaitan erat dengan perkembangan testis. Selama pertumbuhan janin, testis turun dari perut ke dalam skrotum, disertai lipatan jaringan yang disebut prosesus vaginalis. Biasanya, saluran ini menutup sebelum lahir, tetapi dapat menyebabkan penumpukan cairan jika dibiarkan terbuka.

Orang dewasa dapat mengembangkan hidrokel karena berbagai penyebab, terutama:

  • Cedera atau trauma pada daerah skrotum
  • Kondisi peradangan atau infeksi
  • Torsi testis
  • Komplikasi dari operasi varikokel
  • Tumor testis
  • Epididimitis

Beberapa faktor risiko meningkatkan kemungkinan berkembangnya hidrokel:

  • Lahir prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Usia di bawah enam bulan
  • Penurunan testis yang terlambat
  • Paparan ibu terhadap bahan kimia tertentu
  • Gangguan jaringan ikat

Gejala Hidrokel

Pasien yang mengalami hidrokel biasanya merasakan pembesaran skrotum secara bertahap. Ciri utamanya adalah pembengkakan khas yang biasanya muncul di satu sisi skrotum, meskipun terkadang dapat memengaruhi kedua sisi.

Area yang terkena terasa halus saat disentuh dan biasanya terletak di depan testis. Ciri khas kondisi ini adalah ukuran pembengkakan yang dapat berfluktuasi sepanjang hari.

Pasien mungkin mengalami beberapa gejala hidrokel:

  • Sensasi berat pada area yang terkena
  • Ketidaknyamanan sesekali, terutama dengan pembengkakan yang lebih besar
  • Ukuran berubah pada waktu yang berbeda dalam sehari
  • Aktivitas fisik seperti berjalan mungkin menjadi tidak nyaman, dan dalam beberapa kasus, aktivitas intim mungkin terpengaruh. 

Komplikasi

Meskipun banyak hidrokel yang tidak berbahaya, kasus yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi medis serius yang memerlukan perhatian segera. Komplikasi paling signifikan dari hidrokel yang tidak diobati meliputi:

  • Infeksi dan Kondisi Terkait:
    • Perkembangan piokel (penumpukan nanah)
    • Pembentukan hematokel akibat perdarahan
    • Risiko gangren Fournier, kondisi serius yang merusak jaringan
  • Komplikasi Fisik:
    • Meningkatnya tekanan pada skrotum akibat penumpukan cairan
    • Potensi pecahnya kantung hidrokel
    • Risiko torsi testis pada kasus cedera
    • Kemungkinan pengembangan hernia inguinalis
  • Dampak Kesehatan Reproduksi:
    • Kualitas sperma menurun karena peningkatan suhu skrotum
    • Potensi atrofi testis akibat aliran darah terbatas
    • risiko masalah kesuburan dalam kasus yang parah

Diagnosa

Metode diagnostik utama meliputi:

  • Pemeriksaan fisik: Selama pemeriksaan, pasien mungkin perlu diposisikan berdiri dan berbaring, karena cairan dapat bergeser dengan berbagai postur. Dokter dapat melakukan:
    • Palpasi manual skrotum
    • Penilaian karakteristik pembengkakan
    • Tes transiluminasi menggunakan cahaya
  • Studi Pencitraan:
    • USG Skrotum dengan Doppler: Ultrasonografi tetap menjadi alat diagnostik yang paling dapat diandalkan dan umum digunakan, memberikan gambaran rinci isi skrotum. 
    • CT Scan: Ini menawarkan gambar penampang melintang yang terperinci untuk kasus-kasus yang kompleks
    • MRI: Memberikan visualisasi menyeluruh pada area skrotum, khususnya berguna bila diduga adanya komplikasi atau diagnosisnya masih belum jelas.
  • Tes laboratorium:
    • Tes darah untuk penanda infeksi
    • Urinalisis bila diperlukan

Perawatan untuk Hidrokel

Dokter biasanya menyarankan observasi untuk hidrokel kecil dan asimtomatik, terutama pada bayi di mana kondisi ini sering kali sembuh secara alami.
Bagi orang dewasa yang memerlukan perawatan, tersedia beberapa pilihan:

  • Hidrokelektomi: Perawatan bedah primer yang melibatkan pengangkatan kantung hidrokel
  • Aspirasi dan Skleroterapi: Pilihan yang kurang invasif menggunakan drainase jarum
  • Operasi Jendela: Pembuatan lubang kecil untuk mengalirkan cairan
  • Permintaan Tuan-tuan: Suatu teknik yang melibatkan pelipatan dinding kantung

Pemulihan dari pengobatan hidrokel mengikuti tahapan berikut:

  • Periode istirahat awal 24-48 jam
  • Mengenakan pakaian dalam yang mendukung selama 1-2 minggu
  • Kembali secara bertahap ke aktivitas normal setelah 4-7 hari
  • Pemulihan total dalam 4-6 minggu

Kapan Harus ke Dokter

Situasi Darurat yang memerlukan perhatian medis segera meliputi:

  • Nyeri tiba-tiba dan parah di skrotum
  • Pembengkakan cepat setelah cedera
  • Pengerasan pembengkakan yang sebelumnya lunak
  • Perkembangan demam dengan pembengkakan skrotum
  • Kemerahan atau rasa hangat di area yang terkena

Bahkan dalam situasi non-darurat, pasien sebaiknya menjadwalkan konsultasi medis jika mengalami pembengkakan skrotum yang menetap. Hal ini sangat penting karena sekitar 1 dari 10 kasus kanker testis disertai hidrokel, sehingga evaluasi profesional penting untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi serius yang mendasarinya.

Kesimpulan

Pasien tidak boleh mengabaikan pembengkakan skrotum atau menunda mencari pertolongan medis. Pemantauan rutin dan pengobatan yang tepat waktu dapat mencegah komplikasi dan menghasilkan hasil yang lebih baik. Dokter akan bekerja sama dengan pasien untuk memilih pendekatan pengobatan yang paling tepat, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat keparahan, gejala, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Panduan medis dan perawatan yang tepat akan membantu pasien kembali beraktivitas normal dengan gangguan minimal pada kehidupan sehari-hari mereka.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Bagaimana cara mengeluarkan air dari hidrokel?

Pengangkatan cairan dari hidrokel memerlukan intervensi medis. Meskipun aspirasi dapat menguras cairan sementara menggunakan jarum, metode ini seringkali menyebabkan reakumulasi cairan yang cepat. Hidrokelektomi tetap menjadi solusi jangka panjang yang paling efektif, di mana ahli bedah menghilangkan kantung dan mencegah penumpukan cairan melalui teknik pembedahan yang hati-hati.

2. Apa yang terjadi jika hidrokel tidak diobati?

Hidrokel yang tidak diobati dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang memengaruhi kesehatan reproduksi. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan suhu skrotum, yang berpotensi mengurangi kualitas sperma hingga 40% untuk setiap kenaikan suhu satu derajat. Hidrokel yang besar juga dapat menyebabkan:

  • Atrofi testis
  • Obstruksi aliran darah
  • Risiko infeksi
  • Potensi masalah kesuburan

3. Bisakah hidrokel disembuhkan secara alami?

Meskipun beberapa hidrokel kecil dapat sembuh secara alami, terutama pada bayi, sebagian besar kasus pada orang dewasa memerlukan intervensi medis. Pendekatan alami dapat membantu meredakan gejala, tetapi biasanya tidak menyembuhkan. Tindakan suportif meliputi penggunaan penyangga skrotum yang tepat dan menjaga kebersihan dengan baik.

4. Makanan apa yang baik untuk hidrokel?

A diet seimbang Mendukung kesehatan secara keseluruhan selama perawatan hidrokel. Dokter menyarankan:

  • Makanan yang kaya antioksidan, seperti buah beri dan sayuran berdaun hijau
  • Makanan kaya omega-3, termasuk ikan dan kenari
  • Buah dan sayuran segar
  • Hidrasi yang cukup melalui air dan jus alami

5. Apakah hidrokel terasa sakit?

Hidrokel menyebabkan nyeri minimal, dan umumnya muncul sebagai pembengkakan tanpa rasa sakit. Namun, hidrokel yang lebih besar dapat menimbulkan ketidaknyamanan melalui:

  • Sensasi berat
  • Tekanan selama aktivitas fisik
  • Gangguan pada pergerakan sehari-hari
  • Kelembutan sesekali

6. Apakah hidrokel merupakan operasi besar?

Hidrokelektomi dianggap sebagai prosedur bedah minor, biasanya dilakukan sebagai operasi hidrokel satu hari. Operasi ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit dengan anestesi lokal atau umum. Sebagian besar pasien pulang pada hari yang sama dan dapat kembali menjalani rutinitas dalam seminggu, meskipun pemulihan total dapat memakan waktu 4-6 minggu.

7. Bagaimana cara menghilangkan hidrokel tanpa operasi?

Pendekatan non-bedah meliputi aspirasi dan skleroterapi, meskipun metode ini seringkali memberikan kelegaan sementara. Beberapa pasien merasakan kelegaan melalui:

  • Mandi garam epsom
  • Dukungan skrotum yang tepat
  • Kompres dingin
  • Modifikasi aktivitas
  • Mengenakan pakaian dalam yang mendukung
'like' Tim Medis CARE

Hubungi Kami


+91
* Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima komunikasi dari CARE Hospitals melalui panggilan, WhatsApp, email, dan SMS.

Masih ada pertanyaan?

Telepon

+ 91-40-68106529

Temukan Rumah Sakit

Perawatan di dekat Anda, Kapan Saja