icon
×

Onikomikosis

Tahukah Anda bahwa infeksi jamur juga dapat terjadi pada kuku? Infeksi yang tampaknya belum banyak diketahui ini memengaruhi lebih dari 10% populasi dunia, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. 

Onikomikosis, yang lebih dikenal sebagai jamur kuku, adalah kondisi umum yang berkisar dari gangguan kosmetik hingga infeksi parah yang menyebabkan kerusakan kuku yang signifikan. Meskipun prevalensinya tinggi, banyak yang mengabaikan pentingnya memahami dan menangani masalah ini dengan segera. Mengenali tanda-tandanya, mengetahui penyebab jamur kuku, dan mengetahui pengobatan yang efektif dapat membantu mengelola dan bahkan menemukan pengobatan jamur kuku yang tepat. Dengan spektrum manifestasinya yang beragam, mulai dari perubahan warna kuku hingga kerusakan kuku total, onikomikosis perlu diwaspadai lebih lanjut untuk mencegah penyebarannya dan menjaga kesehatan kuku Anda.
Blog ini mengupas tuntas kompleksitas onikomikosis jamur kuku, meliputi gejala-gejala seperti jamur kuku pada kuku jari, berbagai jenis jamur kuku, dan penyebab-penyebab yang mendasarinya. 
 

Gejala Jamur Kuku:

Infeksi jamur kuku yang dikenal sebagai onikomikosis mungkin awalnya tidak menimbulkan gejala yang nyata. Namun, seiring perkembangannya, infeksi ini dapat bermanifestasi dalam beberapa cara:

  • Perubahan Warna Kuku: Kuku dapat berubah menjadi putih, hitam, kuning, atau hijau, yang menunjukkan adanya jamur.
  • Penebalan Kuku: Kuku mungkin menjadi menebal dan rapuh, sehingga rentan terkelupas atau patah dengan mudah.
  • Perubahan pada Dasar Kuku dan Kulit: Dasar kuku dan kulit di sekitarnya juga dapat mengalami perubahan warna, menjadi putih atau kuning. Selain itu, kulit mungkin tampak kering, bersisik, atau pecah-pecah.
  • Bau Busuk: Dalam beberapa kasus, bau busuk mungkin berasal dari kuku yang terinfeksi, disebabkan oleh pertumbuhan jamur dan penumpukan kotoran.
  • Peradangan dan Nyeri: Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memburuk. Kulit di sekitar kuku dapat mengalami peradangan, yang menyebabkan nyeri hebat, terutama di bawah dan di sekitar kuku.
  • Dermatofitid: Terkadang, penderita onikomikosis dapat mengembangkan lesi kulit yang disebut dermatofitid di bagian tubuh lain. Ini bukan lesi sekunder. infeksi jamur melainkan reaksi alergi pada kulit yang dipicu oleh paparan jamur kuku.

Penyebab Jamur Kuku:

Berikut adalah penyebab utama jamur kuku:

  • Penularan Jamur: Salah satu cara paling umum untuk tertular infeksi jamur kuku adalah melalui kontak langsung dengan seseorang yang menderita infeksi jamur, seperti kutu air atau kurap
  • Lingkungan Hangat dan Lembab: Berjalan tanpa alas kaki di area lembap seperti dek kolam renang, ruang ganti, atau pancuran umum meningkatkan kemungkinan terpapar jamur yang dapat menyebabkan infeksi kuku.
  • Trauma Kuku: Setiap luka kecil, retakan, atau pemisahan pada kuku atau kulit di sekitarnya dapat menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap yang dapat dimanfaatkan jamur dan menimbulkan infeksi.
  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena kondisi tertentu, seperti: diabetes, HIV/AIDS, atau perawatan kanker, lebih rentan terhadap infeksi jamur kuku. 
  • Seringnya Kuku Terkena Kelembaban: Aktivitas atau kebiasaan yang terus-menerus membasahi kuku, seperti mengenakan kaus kaki dan sepatu yang berkeringat dalam waktu lama atau seringnya merendam tangan dalam air, dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.

diagnosis:

Diagnosis onikomikosis biasanya melibatkan kombinasi pemeriksaan klinis dan pengujian laboratorium:
Pemeriksaan Klinis:

  • Dokter akan memeriksa kuku Anda dengan saksama, mencari tanda-tanda perubahan warna, penebalan, kerapuhan, atau keropos. Dokter juga dapat memeriksa penumpukan kotoran di bawah kuku atau bau busuk, yang dapat mengindikasikan infeksi jamur.

Pengambilan Sampel Kuku:

  • Dokter Anda mungkin mengambil sampel potongan kuku atau kerokan untuk memastikan diagnosis. 

Pengujian Laboratorium:
Sampel kuku yang dikumpulkan kemudian menjalani berbagai uji laboratorium untuk menentukan keberadaan organisme jamur dan menentukan jenis jamur spesifik yang menyebabkan infeksi.

  • Uji Kalium Hidroksida (KOH): Uji laboratorium ini melibatkan pelarutan sampel kuku dalam larutan kalium hidroksida dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk mengetahui keberadaan hifa jamur (filamen bercabang).
  • Kultur Jamur: Sampel kuku dikultur pada media pertumbuhan khusus untuk memungkinkan jamur tumbuh, sehingga memungkinkan identifikasi spesies spesifik yang menyebabkan infeksi.
  • Histopatologi: Sebagian kecil kuku dapat dibiopsi dan diperiksa di bawah mikroskop setelah diwarnai dengan pewarna khusus untuk memvisualisasikan elemen jamur.

Alat Diagnostik Tambahan:
Meskipun tidak digunakan secara rutin, dokter mungkin menggunakan beberapa teknik diagnostik tingkat lanjut dalam beberapa kasus:

  • Dermoskopi (Onikoskopi): Teknik non-invasif ini menggunakan dermoskop genggam untuk memeriksa kuku pada pembesaran yang lebih tinggi, mengungkap pola karakteristik yang terkait dengan infeksi jamur.
  • Mikroskopi Konfokal Reflektansi (RCM): Alat pencitraan ini memberikan gambar lapisan kuku beresolusi tinggi dan waktu nyata, yang memungkinkan pemeriksaan struktur jamur secara terperinci.
  • Pengujian Molekuler: Tes ini, seperti reaksi berantai polimerase (PCR), dapat mendeteksi dan mengidentifikasi DNA jamur spesifik dalam sampel kuku.

Pengobatan Jamur Kuku:

Perawatan onikomikosis secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut:
Perawatan topikal

  • Cat Kuku atau Larutan Obat: Larutan antijamur ini dioleskan langsung ke kuku yang terinfeksi. Larutan ini membantu mencegah penyebaran jamur saat kuku baru yang sehat tumbuh. 
  • Krim Kuku Berobat: Krim antijamur dioleskan ke kuku yang terinfeksi setelah direndam. 

Obat Antijamur Oral
Dokter sering meresepkan obat antijamur oral untuk kasus jamur kuku yang lebih parah atau membandel. Obat ini bekerja secara sistemik dan efektif mengobati jamur kuku dari dalam. 
Terapi Kombinasi    
Dalam beberapa kasus, menggabungkan obat antijamur oral dengan pengobatan topikal dapat lebih efektif daripada menggunakan salah satu pendekatan saja. Terapi kombinasi ini dapat meningkatkan hasil pengobatan secara keseluruhan.
Penghapusan Kuku
Dokter Anda mungkin menyarankan pengangkatan kuku yang terinfeksi untuk infeksi yang parah atau sulit disembuhkan, atau ketika pengobatan lain gagal. Pengangkatan dapat dilakukan melalui:

  • Pencabutan Kuku Tanpa Operasi: Bahan kimia dioleskan ke kuku untuk memudahkan pencabutannya.
  • Pengangkatan Kuku melalui Operasi: Kuku diangkat melalui operasi, yang memungkinkan akses langsung ke lokasi infeksi.

Kapan Harus Menemui Dokter:

Sangat penting untuk mencari pertolongan medis jika Anda dicurigai mengalami infeksi jamur kuku atau masalah kuku apa pun yang tidak kunjung membaik dengan pengobatan rumahan. Berikut beberapa situasi di mana Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter atau podiatris (dokter kaki):

  • Gejala onikomikosis yang menetap atau memburuk
  • Perubahan mendadak pada kuku
  • Bagi penderita diabetes, bahkan perubahan kecil pada penampilan kuku kaki dapat menjadi penyebab kekhawatiran. 
  • Jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan menyadari adanya perubahan pada kuku, penting untuk segera mencari nasihat medis.
  • Jika infeksi jamur menyebar ke kuku lain atau kulit di sekitarnya
  • Infeksi berulang

Pengobatan Rumahan untuk Infeksi Jamur Kuku:

Anda dapat mengeksplorasi pilihan alami di samping perawatan medis dan praktik kebersihan kaki yang tepat, seperti:

  • Soda Kue: Soda kue dipercaya memiliki sifat menyerap kelembapan dan antijamur. Oleskan pasta soda kue dan air pada kuku. Diamkan selama 10 menit sebelum dibilas. 
  • Produk Mentol: Produk yang mengandung mentol, seperti obat gosok atau salep mentol, terkadang disarankan sebagai pengobatan rumahan untuk jamur kuku kaki. 
  • Bawang putih: Bawang putih diduga memiliki sifat antijamur dan dapat memberikan manfaat dalam mengobati jamur kuku kaki. 
  • Ekstrak Akar Ular: Ekstrak Akar Ular (Ageratina pichinchensis), yang berasal dari tanaman dalam keluarga bunga matahari, telah menunjukkan aktivitas antijamur yang menjanjikan terhadap jamur kuku kaki, 
  • Minyak Pohon Teh: Minyak pohon teh, disebut minyak melaleuca, adalah obat alami populer dengan sifat antijamur dan antiseptik.
  • Minyak Oregano: Minyak oregano mengandung timol, senyawa dengan sifat antijamur dan antibakteri. 
  • Minyak Ozon: Minyak ozon, seperti minyak zaitun dan minyak bunga matahari yang dicampur dengan gas ozon, telah menunjukkan potensi dalam mengobati jamur kuku kaki.
  • Cuka Sari Apel: Rendam kaki yang terkena dalam larutan satu bagian cuka dan dua bagian air hangat hingga 20 menit setiap hari.
  • Probiotik: Mengonsumsi makanan kaya probiotik atau suplemen probiotik dapat membantu mendukung kesehatan kaki secara keseluruhan dan berpotensi mencegah infeksi jamur.

Pencegahan Infeksi Kuku:

Mencegah infeksi kuku membutuhkan menjaga kebersihan dan merawat kuku serta kulit di sekitarnya. Berikut beberapa tips untuk membantu mencegah infeksi kuku:

  • Jaga Kuku Tetap Bersih dan Kering: Cuci dan keringkan kuku Anda secara menyeluruh untuk mencegah penumpukan kelembapan.
  • Potong Kuku dengan Benar: Potong kuku lurus dan jaga agar tetap pendek. Hindari memotong kutikula.
  • Lindungi Kuku dari Trauma: Bersikaplah lembut terhadap kuku dan kenakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan rumah.
  • Gunakan Peralatan yang Bersih: Pastikan peralatan manikur didisinfeksi; hindari berbagi barang pribadi.
  • Kenakan Alas Kaki yang Bernapas: Pilih sepatu yang memungkinkan kaki bernapas dan ganti kaus kaki setiap hari.
  • Melembabkan Secara Teratur: Jaga agar kuku dan kulit tetap terhidrasi, gunakan produk antijamur jika perlu.
  • Hindari Kuku Palsu: Batasi penggunaan kuku palsu jika rentan terhadap infeksi.
  • Pantau Tanda-tanda Infeksi: Periksa perubahan warna atau penebalan dan cari saran medis jika perlu.

Kesimpulan:

Meskipun sering diabaikan, jamur kuku dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang. Dengan memahami seluk-beluk onikomikosis—mulai dari gejala awalnya yang samar hingga berbagai pendekatan pengobatannya—kita dapat memberdayakan diri untuk menjaga kesehatan kuku kita. Deteksi dini dan strategi penanganan yang komprehensif sangat penting, tidak hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga untuk mengurangi potensi dampak psikososial. 

FAQ

1) Bagaimana cara menghilangkan jamur pada kuku saya?

Jawab: Obat antijamur oral seringkali menjadi pilihan pertama karena membantu kuku baru yang sehat tumbuh bebas dari infeksi. Perawatan topikal seperti cat kuku, krim, atau larutan obat juga dapat diresepkan, terutama untuk infeksi ringan hingga sedang. Pada kasus yang parah, dokter mungkin menyarankan pengangkatan kuku yang terinfeksi agar akses langsung ke area infeksi dapat dilakukan.

2) Apa penyebab utama jamur kuku?

Jawaban: Jamur kuku, atau onikomikosis, disebabkan oleh organisme mikroskopis kecil yang disebut jamur. Penyebab paling umum adalah dermatofita, terutama jamur Trichophyton rubrum. Kontak langsung dengan penderita infeksi jamur, berjalan tanpa alas kaki di area lembap, dan menjaga kuku tetap lembap dapat meningkatkan risiko tertular infeksi jamur kuku.

3) Apakah jamur kuku hilang dengan sendirinya?

Jwb: Tidak, jamur kuku biasanya tidak hilang dengan sendirinya. Jika dibiarkan, infeksi dapat memburuk dan berpotensi menyebar ke kuku lain atau kulit di sekitarnya. 

4) Apakah aman membiarkan jamur kuku tidak diobati?

Jawab: Membiarkan jamur kuku tidak diobati umumnya tidak disarankan, karena infeksi dapat memburuk dan berpotensi menimbulkan komplikasi.

5) Apakah jamur kuku permanen?

Jawaban: Jamur kuku tidak selalu permanen. Dengan pengobatan antijamur yang tepat dan kepatuhan terhadap aturan pakai yang dianjurkan, infeksi jamur dapat dihilangkan.
 

Hubungi Kami


+91
* Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima komunikasi dari CARE Hospitals melalui panggilan, WhatsApp, email, dan SMS.

Masih ada pertanyaan?

Telepon

+ 91-40-68106529

Temukan Rumah Sakit

Perawatan di dekat Anda, Kapan Saja