Hati berlemak memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Kondisi yang tidak terlihat namun serius ini seringkali tidak disadari hingga berkembang menjadi bentuk yang lebih parah yang dikenal sebagai steatohepatitis nonalkohol (NASH). Penyakit hati NASH menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, menyebabkan peradangan dan kerusakan hati. Memahami NASH, penyebabnya, dan dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang efektif.
Apa itu NASH?
Steatohepatitis nonalkohol umumnya dikenal sebagai NASH. Ini adalah bentuk hepatitis nonalkohol yang parah. penyakit hati berlemak (NAFLD). Kondisi ini terjadi ketika hati menumpuk timbunan lemak berlebih, yang mengakibatkan peradangan dan kerusakan sel-sel hati.
Meskipun hati yang sehat mengandung sejumlah lemak, NAFLD berkembang ketika kadar lemak melebihi 5%. NASH bahkan lebih parah lagi, menggabungkan akumulasi lemak dengan peradangan. Kombinasi ini dapat mengakibatkan kerusakan hati yang serupa dengan yang disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol, bahkan pada individu yang tidak minum alkohol.
Penyebab NASH
Penyebab pasti steatohepatitis nonalkohol (NASH) masih menjadi subjek penelitian yang berkelanjutan. Para ilmuwan masih berupaya memahami mengapa beberapa orang mengalami NASH sementara yang lain tidak. Namun, beberapa faktor berpotensi berkontribusi terhadap perkembangan kondisi hati ini, seperti:
Kondisi Kesehatan dan Penyakit: Kondisi kesehatan tertentu meningkatkan kemungkinan terkena NASH. Ini termasuk:
Kadar kolesterol abnormal (kolesterol total tinggi, kolesterol LDL tinggi, atau kolesterol HDL rendah)
Penyakit metabolisme
Genetika: Penelitian menunjukkan bahwa komponen genetik berperan dalam perkembangan NASH. Gen tertentu dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi ini.
Pola Makan dan Sistem Pencernaan: Meskipun mekanisme pastinya masih diselidiki, temuan ini menunjukkan bahwa pola makan dan kesehatan usus dapat memengaruhi perkembangan NASH. Pola makan tinggi fruktosa dapat meningkatkan risiko NASH, dan perubahan flora usus juga memengaruhinya.
Faktor Potensial Lainnya:
Reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap jaringan lemak hati yang berlebihan
Pelepasan zat kimia inflamasi beracun (sitokinin) oleh sel hati atau lemak
Penghancuran diri (apoptosis) sel hati
Stres oksidatif
Gejala Penyakit Hati NASH
Banyak orang dengan NASH mungkin tidak mengalami gejala yang nyata, terutama pada tahap awal penyakit ini.
Seiring dengan perkembangan NASH dan kerusakan hati menjadi lebih parah, individu mungkin mulai mengalami berbagai gejala NASH, seperti:
Kulit yang gatal
Penumpukan cairan di perut dapat menyebabkan pembengkakan yang nyata (asites) dan rasa tidak nyaman.
Pada kasus NASH yang telah berkembang menjadi sirosis (fibrosis atau jaringan parut yang parah), gejala NASH tambahan mungkin timbul:
Mudah memar dan berdarah
Perubahan perilaku, seperti kebingungan dan bicara cadel, dapat terjadi karena penumpukan racun dalam darah yang tidak dapat disaring oleh hati yang rusak.
Faktor Risiko NASH
Steatohepatitis nonalkohol (NASH) memiliki beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kondisi hati ini, seperti:
Kondisi Kesehatan dan Penyakit:
Kegemukan atau obesitas
Resistensi insulin atau diabetes tipe 2
Kadar lemak abnormal dalam darah, terutama trigliserida tinggi
Kadar kolesterol abnormal (kolesterol total tinggi, kolesterol LDL tinggi, atau kolesterol HDL rendah)
Penyakit metabolisme
Faktor genetik:
Penelitian menunjukkan bahwa gen tertentu dapat membuat beberapa individu lebih rentan terhadap NASH. Faktor genetik ini mungkin menjelaskan mengapa NASH lebih umum terjadi pada beberapa kelompok ras dan etnis.
Diet dan Sistem Pencernaan:
Hubungan antara pola makan, sistem pencernaan, dan NASH adalah bidang penelitian yang sedang berlangsung:
Diet tinggi fruktosa dapat meningkatkan risiko NASH.
Penelitian telah menemukan perbedaan antara mikrobioma (bakteri usus) orang dengan NASH dan yang tidak.
Umur:
Meskipun NASH dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, penyakit ini lebih mungkin terjadi pada individu berusia di atas 50 tahun.
Komplikasi NASH
Steatohepatitis nonalkohol dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak diobati.
Fibrosis hati
Sirosis Hati: Sekitar 20% individu dengan NASH mengembangkan sirosis selama beberapa tahun, biasanya puluhan tahun.
Sirosis dapat mengakibatkan beberapa komplikasi:
Asites: Penumpukan cairan di daerah perut
Varises esofagus: Pembengkakan pembuluh darah vena di esofagus yang dapat pecah dan berdarah
Ensefalopati hepatik: Kebingungan, mengantuk, dan bicara cadel
Hipersplenisme: Limpa yang terlalu aktif menyebabkan jumlah trombosit darah rendah
Gagal hati stadium akhir: Hilangnya fungsi hati secara total
Diagnosa
Dokter menerapkan kombinasi metode untuk mendiagnosis steatohepatitis nonalkohol (NASH), termasuk:
Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik:
Dokter memulai dengan menanyakan riwayat kesehatan pasien, dengan fokus pada kondisi yang meningkatkan risiko NASH, seperti obesitas, diabetes tipe 2, kadar trigliserida tinggi, atau sindrom metabolik apa pun.
Selama pemeriksaan fisik, dokter:
Menghitung indeks massa tubuh (BMI) pasien
Carilah tanda-tanda pembesaran hati
Memeriksa indikator resistensi insulin, seperti bercak kulit yang menghitam
Memeriksa tanda-tanda sirosis, seperti pembesaran limpa atau kehilangan otot
Tes darah:
Dokter melakukan tes darah untuk memeriksa kadar enzim hati, terutama:
Alanin aminotransferase (ALT)
Aspartat aminotransferase (AST)
Meningkatnya kadar enzim ini dalam darah menunjukkan adanya peradangan hati.
Tes Pencitraan: Berbagai tes pencitraan membantu dokter memvisualisasikan hati dan mendeteksi penumpukan lemak serta tingkat kerusakan hati:
Ultrasound
CT scan
MRI
Teknik pencitraan yang lebih baru seperti elastografi mengukur kekakuan hati untuk menilai fibrosis. Peningkatan kekakuan hati dapat mengindikasikan adanya jaringan parut.
Biopsi Hati:
Biopsi hati adalah tindakan paling definitif untuk mendiagnosis NASH dan menentukan tingkat keparahannya. Biopsi dapat mengungkapkan penumpukan lemak, peradangan, kerusakan sel hati, dan tingkat fibrosis.
Dokter menyarankan penurunan berat badan sebagai pendekatan utama untuk menangani NASH. Penurunan berat badan sebesar tiga hingga lima persen dapat mengurangi lemak hati, sementara penurunan sebesar 7% hingga 10% mungkin diperlukan untuk mengurangi peradangan dan fibrosis hati.
Disarankan untuk makan dalam porsi kecil namun sering, dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kekurangan zat gizi mikro dan vitamin.
Obat-obatan:
Vitamin E: Dianggap sebagai pengobatan farmakologis lini pertama, vitamin E secara efektif telah mengurangi kadar enzim hati, steatosis, dan peradangan.
Tiazolidinedion (TZD)
Terapi Baru: Beberapa pengobatan yang menjanjikan yang menargetkan berbagai tahap penyakit saat ini sedang dalam pengembangan, menawarkan harapan untuk pengobatan NASH yang lebih efektif di masa mendatang.
Penanganan Komplikasi: Dokter dapat menggunakan obat-obatan, prosedur medis ringan, dan pembedahan untuk mengatasi masalah terkait sirosis.
Transplantasi Hati:
Dalam kasus gagal hati atau kanker hati, dokter mungkin menyarankan transplantasi hati untuk memulihkan kesehatan.
Penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan pengobatan baru untuk NASH. Seiring berkembangnya pemahaman tentang patogenesis dan progresi NASH, prospek terapi NASH menjadi lebih optimis.
Kapan Harus ke Dokter
Steatohepatitis nonalkohol (NASH) seringkali berkembang tanpa gejala atau hanya sedikit gejala yang terlihat. Namun, ada beberapa tanda dan situasi yang mengharuskan kunjungan ke dokter, seperti:
Kelelahan atau perasaan tidak enak badan secara umum
Nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah perut kanan atas
Pembuluh darah seperti laba-laba terlihat tepat di bawah permukaan kulit
Mencegah NASH
Steatohepatitis nonalkohol (NASH) dapat dicegah atau perkembangannya diperlambat melalui perubahan gaya hidup, termasuk:
Menjaga berat badan yang sehat mencegah NAFLD atau mengurangi efeknya.
Pola makan sehat dapat mencegah NASH. Mengonsumsi lemak sehat, terutama lemak tak jenuh yang terdapat pada ikan, kacang-kacangan, dan buah-buahan (asam lemak omega-3), alih-alih pilihan yang kurang sehat, dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan membantu mengendalikan berat badan.
Memasukkan lebih banyak makanan indeks glikemik rendah, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh, ke dalam pola makan seseorang dapat memengaruhi kadar glukosa darah.
Batasi asupan gula sederhana dan hindari minuman manis seperti soda, minuman olahraga, jus, dan teh manis.
Olahraga teratur berdampak pada peningkatan kesehatan hati.
Hindari konsumsi alkohol
Kesimpulan
Memahami NASH dan dampaknya terhadap kesehatan hati dapat membantu dalam deteksi dini dan penyusunan rencana perawatan yang efektif. Kondisi yang tidak terdeteksi namun serius ini memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, seringkali berkembang tanpa disadari hingga terjadi kerusakan hati yang signifikan. Dengan mengenali faktor risiko, gejala, dan potensi komplikasi NASH, individu dapat secara proaktif melindungi kesehatan hati dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Perubahan gaya hidup tetap menjadi landasan pencegahan dan pengobatan NASH. Seiring berlanjutnya penelitian dan munculnya terapi baru, terdapat harapan untuk penanganan kondisi hati yang menantang ini dengan lebih baik.
Pertanyaan Umum (FAQ)
1. Apakah NASH dapat disembuhkan?
NASH, atau steatohepatitis nonalkohol, berpotensi reversibel dalam beberapa kasus. Efek NASH dapat dibalikkan dengan penurunan berat badan dan perubahan gaya hidup sehat. Dengan intervensi dini, dalam beberapa kasus, kerusakan hati dapat berhenti atau bahkan pulih dengan sendirinya. Pada kasus lain, penyakit ini terus berkembang.
2. Apa kepanjangan dari NASH?
NASH adalah singkatan dari steatohepatitis nonalkohol. NASH ditandai dengan peradangan dan lemak pada hati yang bukan disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan. Penyakit ini merupakan jenis penyakit hati di mana lemak menumpuk di hati pada orang yang jarang atau bahkan tidak mengonsumsi alkohol sama sekali. Kondisi ini menyebabkan peradangan hati dan kerusakan sel-sel hati, yang dapat mengakibatkan sirosis dan gagal hati.
3. Apakah penyakit hati NASH bersifat keturunan?
Penyakit hati NASH memiliki komponen keturunan, tetapi pola pewarisannya kompleks.
4. Apakah NASH sama dengan perlemakan hati?
NASH tidak sama dengan perlemakan hati, tetapi keduanya berkaitan. NASH adalah Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD) yang parah. Ciri utama NAFLD adalah penumpukan lemak di hati. Pada NASH, terdapat lemak di hati, disertai peradangan dan kerusakan sel hati. Peradangan dan kerusakan ini dapat menyebabkan fibrosis atau jaringan parut pada hati.