icon
×

Etizolam

Etizolam termasuk dalam golongan tienodiazepin, yang membuatnya serupa namun secara kimiawi berbeda dari benzodiazepin tradisional. Obat ini menargetkan reseptor GABA-A di otak dan menciptakan efek ansiolitik, sedatif, dan relaksan otot. Penelitian menunjukkan bahwa etizolam mungkin lebih efektif pada fungsi kognitif dibandingkan obat serupa, namun tetap membantu mengatasi kegelisahanManfaat ini berasal dari tindakan yang ditargetkan pada reseptor spesifik yang terkait dengan gejala kecemasan.

Awalnya, dokter dan pasien mengira etizolam memiliki risiko kecanduan yang lebih rendah dibandingkan benzodiazepin lainnya. Namun, pendapat tersebut telah berubah seiring dengan meningkatnya penggunaannya. Artikel ini menjelaskan apa sebenarnya etizolam, bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh Anda, kegunaan medisnya, efek samping, dan detail penting terkait keamanan yang perlu Anda ketahui sebelum mempertimbangkan untuk mengonsumsi obat ini.

Apa itu Etizolam?

Etizolam termasuk dalam kelompok tienodiazepin dan memiliki kemiripan dengan benzodiazepin, tetapi berbeda dalam struktur molekulnya. Obat ini menggunakan cincin tiofena, bukan cincin benzena, tetapi menghasilkan efek menenangkan yang serupa. Obat ansiolitik kerja pendek ini biasanya bekerja selama 6-8 jam. Produsen memproduksi tablet dengan berbagai kekuatan: 0.5 mg, 1 mg, atau 2 mg. 

Kegunaan Tablet Etizolam

Berikut ini adalah beberapa penggunaan etizolam yang umum:

Bagaimana dan Kapan Menggunakan Tablet Etizolam

Dokter menyarankan untuk mengikuti petunjuk resep dengan hati-hati. 

  • Mengonsumsi obat dengan makanan dan air membantu mengurangi rasa tidak nyaman di perut. 
  • Dosis teratur bekerja lebih baik daripada penggunaan sporadis. 
  • Kebanyakan pasien memerlukan satu atau dua dosis setiap hari
  • Orang yang kesulitan tidur sebaiknya menggunakannya di malam hari.

Efek Samping Tablet Etizolam

Berikut ini adalah beberapa efek samping etizolam yang umum:

  • Kelelahan dan kantuk
  • Masalah keseimbangan 
  • Pusing
  • Kesulitan mengingat sesuatu
  • Masalah bicara
  • Sakit kepala 
  • Sakit perut

Reaksi serius dapat mencakup masalah pernapasan, rasa kantuk yang amat sangat, atau perubahan suasana hati yang tak terduga.

Kewaspadaan

  • Pasien harus menghindari alkohol sepenuhnya. Mencampur alkohol dengan etizolam dapat menyebabkan masalah pernapasan yang berbahaya.
  • Pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan kecanduan. 
  • Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba setelah penggunaan jangka panjang dapat memicu gejala penarikan. 
  • Pengawasan medis menjadi penting selama proses penghentian.

Cara Kerja Tablet Etizolam

Etizolam meningkatkan aktivitas asam gamma-aminobutirat, yang membantu otak rileks. Tienodiazepin ini berikatan dengan sisi benzodiazepin pada reseptor GABA-A dan meningkatkan sinyal penghambatan di sistem saraf pusat. Penelitian menunjukkan bahwa etizolam bekerja 6-10 kali lebih baik daripada diazepam. Subtipe reseptor yang berbeda mengendalikan efek spesifiknya. Reseptor alfa-1 menghasilkan sedasi, sementara subtipe alfa-2 dan alfa-3 membantu mengurangi kecemasan.

Bisakah saya mengonsumsi Etizolam dengan obat lain?

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan etizolam dan mengubah cara kerjanya:

  • Alkohol
  • Antijamur seperti itrakonazol 
  • Antipsikotik
  • Obat tekanan darah 
  • carbamazepine 
  • Fluvoksamin 
  • Obat penghilang rasa sakit opioid

Informasi Dosis

Dosis yang tepat bergantung pada apa yang Anda obati:

  • Kecemasan/depresi: Biasanya 1 mg tiga kali sehari
  • Gangguan tidur: 1-3mg sekali sehari sebelum tidur
  • Kondisi psikosomatis: 0.5 mg tiga kali sehari

Lansia tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1.5 mg setiap hari. Dosis yang diresepkan dokter harus selalu diikuti dengan tepat.

Kesimpulan

Etizolam diindikasikan untuk meredakan kecemasan dan gangguan tidur jika digunakan dengan benar di bawah pengawasan medis. Seperti halnya benzodiazepin, obat ini berbeda karena struktur cincin tiofenanya dan mungkin memiliki efek yang lebih sedikit pada fungsi kognitif. Namun, manfaat ini tidak menghilangkan risiko seriusnya.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pasien sebelum mengonsumsi obat ini. Dosisnya juga perlu diperhatikan, tergantung kondisi spesifik, dan pasien lanjut usia memerlukan dosis yang lebih rendah.

Efek sampingnya dapat berkisar dari rasa kantuk ringan hingga masalah pernapasan yang parah, terutama jika terdapat alkohol atau obat-obatan lain dalam tubuh Anda. Risiko ketergantungan juga merupakan salah satu kekhawatiran terpenting dalam penggunaan jangka panjang.

Manfaat dan kekurangan Etizolam menjadikannya seperti pedang bermata dua. Obat ini membantu banyak pasien mengendalikan kecemasan yang melemahkan. Namun, meningkatnya kekhawatiran tentang kecanduan menunjukkan mengapa setiap orang perlu berhati-hati. Pasien harus mengikuti petunjuk dokter dengan tepat, menghindari perubahan dosis sendiri, dan segera memberi tahu dokter jika ada reaksi yang tidak biasa.

Pengawasan dokter menjadi krusial saat menghentikan pengobatan karena gejala putus obat bisa parah. Pasien dan dokter mereka harus mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan cermat untuk menentukan apakah etizolam merupakan pilihan yang tepat untuk kasus spesifik mereka.

Pertanyaan Umum (FAQ) 

1. Apakah etizolam merupakan obat berisiko tinggi?

Ya, etizolam memiliki beberapa risiko potensial. Obat ini dapat membuat Anda ketergantungan, sama seperti benzodiazepin biasa. Tubuh Anda mungkin menjadi ketergantungan fisik hanya setelah 2-4 minggu penggunaan rutin. Obat ini menjadi berbahaya jika disalahgunakan, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan zat lain.

2. Apa kegunaan utama tablet etizolam?

Dokter meresepkan etizolam terutama untuk mengatasi gangguan kecemasan. Anda mungkin memerlukannya untuk:

3. Kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi etizolam di pagi atau malam hari?

Kebanyakan pasien merasa lebih baik mengonsumsinya di malam hari. Ini membantu Anda mendapatkan manfaat dari efeknya yang merangsang tidur dan menghindari rasa kantuk di siang hari. Jika Anda mengonsumsinya untuk membantu tidur, gunakan 30-60 menit sebelum tidur.

4. Berapa lama tablet etizolam bekerja?

Etizolam bekerja cepat dalam tubuh Anda. Anda kemungkinan akan merasakan efek aslinya dalam 15-30 menit setelah mengonsumsinya. Obat ini mencapai kadar puncaknya dalam darah Anda dalam 30 menit hingga 2 jam. Mungkin perlu beberapa hari penggunaan rutin untuk mendapatkan manfaat anti-kecemasan sepenuhnya.

5. Apa yang terjadi jika saya melewatkan satu dosis?

Minumlah dosis yang terlewat jika Anda ingat dalam beberapa jam. Lewatkan dosis dan patuhi jadwal rutin Anda jika sudah terlalu lama. Jangan pernah minum dua dosis untuk mengganti satu dosis yang terlewat.

6. Apa yang terjadi jika saya overdosis?

Anda membutuhkan pertolongan medis darurat segera jika mengalami overdosis etizolam. Waspadai tanda-tanda seperti kantuk ekstrem, kebingungan, bicara cadel, koordinasi buruk, refleks lambat, dan masalah pernapasan yang dapat mengancam jiwa Anda.

7. Siapa saja yang tidak boleh mengonsumsi etizolam?

Anda tidak boleh mengonsumsi etizolam jika Anda memiliki:

  • Kondisi pernapasan yang parah
  • apnea tidur
  • myasthenia gravis
  • Penyakit hati
  • Sejarah penyalahgunaan zat
  • Kehamilan atau menyusui

8. Berapa hari minum tablet etizolam?

Perawatan Anda harus sesingkat mungkin. Waktu yang disarankan adalah 2-4 minggu, termasuk periode pengurangan dosis. Ini penting karena penggunaan yang lebih lama akan meningkatkan risiko ketergantungan.

9. Kapan harus menghentikan etizolam?

Anda tidak boleh berhenti mengonsumsi etizolam sendiri. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda karena penghentian mendadak dapat menyebabkan gejala putus obat seperti kecemasan, kebingungan, insomnia, tremor, dan palpitasi. Dokter biasanya menyarankan pengurangan dosis secara bertahap untuk meminimalkan efek samping ini. Penelitian menunjukkan ketergantungan dapat berkembang hanya dalam waktu satu bulan.

10. Apakah aman mengonsumsi etizolam setiap hari?

Penggunaan harian tidak disarankan karena dua alasan utama. Neuron Anda beradaptasi dengan etizolam dengan memproduksi lebih sedikit reseptor GABA-A. Adaptasi ini menciptakan toleransi, ketergantungan, dan kemungkinan kecanduan. Risiko ketergantungan tinggi, dan Anda akan mengalami gejala putus obat setelah berhenti.

11. Apa yang harus dihindari saat mengonsumsi etizolam?

Jauhi:

  • Alkohol
  • Obat opioid
  • Mengoperasikan mesin atau mengemudi 

12. Apa peringatan untuk etizolam?

Masalah terbesarnya adalah risiko ketergantungan. Para ilmuwan awalnya mengira etizolam memiliki potensi ketergantungan yang lebih rendah. Kini, bukti menunjukkan bahwa berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala putus obat, sama seperti benzodiazepin. Pasien dengan masalah paru-paru, masalah hati, atau riwayat kecanduan memerlukan perawatan ekstra.

13. Apakah etizolam aman untuk menyusui?

Para peneliti belum memiliki pemahaman yang jelas. Etizolam memang masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Dokter menyarankan penggunaan obat yang berbeda, terutama untuk bayi baru lahir atau bayi prematur.