icon
×

Parasetamol

Parasetamol adalah pereda nyeri sekaligus antipiretik (yang menurunkan suhu tubuh). Parasetamol juga dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat lain.

Parasetamol bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi seperti prostaglandin yang menyebabkan nyeri dan peradangan.  

Apa kegunaan Parasetamol?

Kegunaan tablet parasetamol adalah sebagai berikut:  

Bagaimana dan kapan mengonsumsi Parasetamol?

Parasetamol sebaiknya diminum bersama makanan atau setidaknya jus atau air. Dosis umum untuk dewasa adalah 500 mg. Dosis ini dapat diminum hingga empat kali sehari. 

Parasetamol harus diminum saat Anda merasakan nyeri di tubuh. Jika Anda demam, obat ini juga dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh. Jangan minum obat ini jika tidak perlu. Jika Anda merasakan nyeri yang parah dan tidak tertahankan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Apa efek samping Parasetamol?

Ada beberapa efek samping parasetamol yang umum dan parah. Simak ulasannya.

  • Mual
  • Pembengkakan
  • Muntah
  • Sakit
  • Nyeri tekan di perut bagian atas
  • Berkeringat
  • Kehilangan selera makan
  • Keram perut
  • Diare

Efek samping utamanya adalah sebagai berikut:

  • Urin berwarna gelap
  • Demam tinggi
  • Sakit punggung bawah
  • Kulit memiliki bintik-bintik merah
  • Ruam
  • Peradangan
  • Gatal
  • Sakit tenggorokan
  • Luka lambung
  • Sesak napas
  • Mata kekuningan
  • Kulit pucat 

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Namun, jika gejalanya semakin parah, sebaiknya hindari obat tersebut. Sebelum mengonsumsi obat, beri tahu dokter tentang masalah yang Anda alami dan obat-obatan yang pernah Anda konsumsi sebelumnya. 

Siapa saja yang tidak boleh mengonsumsi Parasetamol?

  • Alergi: Jika Anda alergi terhadap parasetamol atau salah satu bahannya, Anda tidak boleh meminumnya.
  • Masalah Hati: Orang dengan masalah hati atau penyakit hati harus menggunakan parasetamol dengan hati-hati atau menghindarinya, karena penggunaan yang berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Kehamilan dan Menyusui: Meskipun parasetamol secara umum dianggap aman selama kehamilan dan menyusui bila digunakan sesuai petunjuk, disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk panduan tentang dosis yang tepat.
  • Kondisi Medis Kronis: Jika Anda memiliki kondisi medis kronis tertentu, seperti masalah ginjal, Anda harus berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan sebelum mengonsumsi parasetamol, karena dapat memengaruhi fungsi ginjal.

Apa saja tindakan pencegahan yang harus diambil saat mengonsumsi Parasetamol?

Parasetamol ditujukan untuk digunakan sesuai resep dokter. Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap obat atau bahan apa pun yang terkandung dalam obat. Jika Anda memiliki penyakit hati atau mengonsumsi alkohol setiap hari, obat ini juga harus dihindari. Berikut ini beberapa penyakit yang harus diberitahukan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat. Berikut ini adalah: 

  • Penyakit hati
  • Gangguan ginjal
  • Myasthenia gravis
  • Gangguan detak jantung
  • Kadar kalium rendah dalam darah

Bagaimana jika saya lupa minum dosis Parasetamol?

Jika Anda melewatkan satu dosis parasetamol, efeknya tidak akan terlalu terasa karena merupakan obat ringan. Dosis yang terlewat tidak akan menyebabkan masalah pada tubuh. Selain itu, hindari mengonsumsi dosis ganda jika Anda melewatkan dosis sebelumnya.

Bagaimana jika saya overdosis Parasetamol? 

Overdosis obat seperti parasetamol dapat merusak hati atau ginjal. Jika Anda mengonsumsi lebih banyak tablet daripada yang diresepkan, efeknya dapat berbahaya bagi tubuh. Overdosis dapat melumpuhkan fungsi tubuh dan menyebabkan reaksi alergi, gatal-gatal, tenggorokan bengkak, penyakit kulit parah, dan banyak lagi. Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda memiliki alergi terhadap tubuh atau kulit. Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis parasetamol dan periksa apakah Anda mengalami overdosis.

Apa saja kondisi penyimpanan Paracetamol?

Berikut beberapa poin penting yang perlu Anda ingat terkait penyimpanan obat. Berikut penjelasannya:

  • Kontak langsung dengan panas, udara, atau cahaya dapat merusak obat.
  • Simpan obat di tempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Obat harus disimpan pada suhu ruangan
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum minum obat.
  • Selalu bawa obat-obatan untuk menghindari segala bentuk keadaan darurat.

Untuk membuang obat, buanglah di tempat yang tidak dapat dijangkau anak-anak.

Bisakah saya mengonsumsi Parasetamol dengan obat lain?

Tidak ada peringatan seperti itu saat mengonsumsi parasetamol. Parasetamol juga dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Namun, ada beberapa kasus di mana parasetamol menyebabkan reaksi alergi. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan diskusikan semua obat yang pernah Anda konsumsi sebelumnya. Setelah mengetahui seluruh riwayat kesehatan Anda, dokter akan memberikan dosis obat yang diresepkan dan alternatifnya jika diperlukan.

Seberapa cepat tablet Parasetamol menunjukkan hasil?

Rata-rata, dibutuhkan waktu satu jam untuk mulai menunjukkan hasilnya pada tubuh. Tablet ini terus bekerja selama lima jam di dalam tubuh Anda. Tablet ini bekerja cepat dan membantu meredakan nyeri dengan cepat dalam satu atau dua hari. Pasien yang mengalami nyeri dapat mengonsumsi tablet ini empat kali sehari untuk mendapatkan peredaan sesegera mungkin. Namun, mengonsumsi obat ini sendiri tidak disarankan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.

Parasetamol vs Ibuprofen

Saat ini, ada beberapa obat yang digunakan sebagai pengganti parasetamol. Lihat tabel perbandingan Parasetamol dan Ibuprofen.

Parasetamol

Ibuprofen

Ini adalah obat analgesik.

Ini adalah obat antiperadangan.

Membantu mengurangi rasa sakit.

Mengurangi peradangan seperti kemerahan, bengkak, panas, nyeri, dll.

Obat ini tersedia dalam bentuk oral atau suntik.

Tersedia dalam bentuk topikal dan oral.

Obat ini aman dikonsumsi selama kehamilan dan menyusui.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Interaksi obatnya lebih sedikit 

Ibuprofen memiliki beberapa interaksi umum dengan beberapa tablet untuk tekanan darah, antidepresan, dll.

Dosis parasetamol sebaiknya diberikan dengan interval 4-6 jam.

Dosis ibuprofen harus diminum dengan interval sekitar 6-8 jam. 

Parasetamol adalah obat generik yang dapat dikonsumsi tanpa resep dokter. Jika Anda memiliki reaksi atau alergi terhadap obat ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Menjaga keamanan lebih bijaksana daripada membahayakan tubuh dan kesehatan Anda.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Untuk apa tablet parasetamol digunakan?

Tablet parasetamol terutama digunakan untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam. Tablet ini sering digunakan untuk berbagai jenis nyeri, termasuk sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri haid, serta untuk menurunkan demam yang berhubungan dengan penyakit seperti pilek dan flu.

2. Apakah parasetamol merupakan tablet pereda nyeri?

Ya, parasetamol adalah tablet pereda nyeri. Obat ini bersifat analgesik yang membantu meredakan nyeri, meskipun tidak tergolong obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau aspirin.

3. Apa efek samping parasetamol?

Parasetamol umumnya dianggap aman jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan. Namun, seperti obat lainnya, parasetamol dapat menimbulkan efek samping, meskipun biasanya jarang dan ringan. Beberapa potensi efek samping parasetamol antara lain mual, ruam kulit, dan kerusakan hati jika terjadi overdosis atau penyalahgunaan. Penting untuk mengikuti petunjuk dosis dan segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi yang merugikan.

4. Apakah parasetamol aman selama kehamilan?

Parasetamol umumnya dianggap aman digunakan selama kehamilan jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan. Obat ini sering direkomendasikan untuk mengatasi nyeri atau demam selama kehamilan karena lebih kecil kemungkinannya membahayakan perkembangan janin dibandingkan beberapa pereda nyeri lainnya. Namun, ibu hamil sebaiknya selalu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk parasetamol, untuk memastikan penggunaannya tepat.

5. Apakah parasetamol aman?

Parasetamol dianggap aman jika digunakan sesuai petunjuk dosis yang dianjurkan. Obat ini merupakan salah satu pereda nyeri dan penurun demam bebas yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Namun, keamanannya bergantung pada penggunaan yang tepat dan kepatuhan terhadap pedoman dosis. Overdosis parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius, jadi sangat penting untuk menggunakannya secara bertanggung jawab dan menghindari melebihi batas harian yang dianjurkan.

Referensi: 

https://www.webmd.com/drugs/2/drug-57595/paracetamol-oral/details https://www.drugs.com/paracetamol.html

Penafian: Informasi yang diberikan di sini tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran dari tenaga kesehatan profesional. Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mencakup semua kemungkinan penggunaan, efek samping, tindakan pencegahan, dan interaksi obat. Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menyarankan bahwa penggunaan obat tertentu sesuai, aman, atau efisien untuk Anda atau orang lain. Tidak adanya informasi atau peringatan apa pun mengenai obat ini tidak boleh ditafsirkan sebagai jaminan tersirat dari organisasi. Kami sangat menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang obat ini dan jangan pernah menggunakan obat ini tanpa resep dokter.