icon
×

Rivaroxaban

Pembekuan darah Penyakit ini memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang fatal jika tidak ditangani. Rivaroxaban telah muncul sebagai obat penting dalam mencegah dan mengobati pembekuan darah yang berpotensi berbahaya ini. Panduan komprehensif ini membahas semua yang dibutuhkan pasien tentang penggunaan rivaroxaban, pemberian yang tepat, potensi efek samping, dan tindakan pencegahan yang diperlukan. 

Apa itu Rivaroxaban?

Rivaroxaban adalah obat antikoagulan ampuh yang membantu mencegah dan mengobati pembekuan darah. Obat ini termasuk dalam kelompok obat spesifik yang disebut inhibitor faktor Xa. Tidak seperti pengencer darah tradisional, rivaroxaban bekerja langsung dengan memblokir zat alami tertentu yang menyebabkan pembentukan pembekuan darah.

Keunikan rivaroxaban terletak pada kemudahan pemberian oral dan efektivitasnya. Berikut adalah beberapa fitur khasnya:

  • Tidak memerlukan antitrombin III untuk bekerja secara efektif
  • Obat ini dapat diminum, tidak seperti banyak pengencer darah lainnya yang memerlukan suntikan.
  • Mencapai efektivitas puncak dalam 2-4 jam setelah dikonsumsi
  • Ini mempertahankan bioavailabilitas tinggi lebih dari 80% pada dosis 10 mg

Kegunaan Rivaroxaban 

Rivaroxaban digunakan untuk:

  • Pengobatan penyakit seperti trombosis vena dalam (DVT) & paru emboli (PE)
  • Pencegahan stroke pada orang dewasa dengan fibrilasi atrium yang tidak disebabkan oleh penyakit katup jantung
  • Pencegahan pembentukan bekuan darah setelah operasi penggantian lutut atau pinggul
  • Pengurangan kejadian kardiovaskular utama bila dikombinasikan dengan aspirin
  • Pencegahan pembekuan darah pada pasien rawat inap dengan mobilitas terbatas
  • Untuk pasien yang menjalani operasi penggantian lutut dan pinggul 
  • Untuk menangani penyakit arteri perifer. 

Cara Menggunakan Tablet Rivaroxaban

  • Pasien sebaiknya mengonsumsi rivaroxaban sekali sehari bersama makan malam untuk sebagian besar kondisi. Waktu ini membantu tubuh menyerap seluruh dosis secara efektif. 
  • Minum tablet dengan air pada waktu yang sama setiap hari
  • Beberapa pasien, terutama mereka yang sedang menjalani perawatan DVT atau PE, mungkin perlu meminumnya dua kali sehari selama beberapa minggu pertama setelah operasi.
  • Jangan berhenti mengonsumsi atau mengubah dosis rivaroxaban tanpa petunjuk dokter.
  • Jangan membelah atau menghancurkan tablet.
  • Jika larutan oral diresepkan, gunakan alat ukur yang tepat yang disediakan oleh produsen; jangan gunakan sendok rumah tangga.

Efek Samping Tablet Rivaroxaban

Efek Samping Umum:

  • Pendarahan ringan akibat luka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk berhenti
  • Mimisan atau gusi berdarah saat menyikat gigi
  • Memar lebih cepat dari biasanya
  • Sakit perut atau ketidaknyamanan pencernaan
  • Merasa pusing atau pusing
  • Sakit kepala
  • Ruam kulit ringan

Efek Samping Serius:

  • Darah dalam urin atau tinja
  • Batuk darah
  • Sakit kepala atau pusing parah
  • Memar yang tidak biasa atau bintik-bintik ungu pada kulit
  • Pendarahan terus-menerus akibat luka atau cedera

Kewaspadaan

Individu tertentu memerlukan perhatian ekstra saat mengonsumsi rivaroxaban. 

Kondisi medis: 

  • Obat ini tidak diresepkan untuk pasien dengan masalah ginjal berat atau mereka yang menjalani dialisis dengan bersihan kreatinin di bawah 30 mL/menit. 
  • Orang dengan masalah hati yang serius, terutama mereka yang memiliki kondisi Child-Pugh Kelas B dan C, harus menghindari penggunaan rivaroxaban.
  • Pasien dengan katup jantung buatan atau mereka yang memiliki kondisi pendarahan abnormal memerlukan evaluasi yang cermat sebelum memulai perawatan.
  • Orang dengan berat badan lebih dari 120 kg mungkin memerlukan pemantauan khusus
  • Individu dengan sindrom antifosfolipid (APS) harus menghindari rivaroxaban

Orang lanjut usia: Pasien berusia 75 tahun ke atas memerlukan pemantauan ketat karena meningkatnya risiko pendarahan

Prosedur: Beritahu dokter Anda tentang obat ini sebelum menjalani prosedur bedah, perawatan gigi, atau prosedur medis lainnya.

Kehamilan dan Menyusui: Beritahukan dokter Anda jika Anda berencana untuk hamil atau hamilRivaroxaban dapat meningkatkan risiko perdarahan bagi ibu dan bayi yang belum lahir. Obat ini dapat masuk ke dalam ASI, jadi beri tahu dokter Anda jika Anda menyusui.

Cara Kerja Tablet Rivaroxaban

Pada intinya, rivaroxaban bekerja dengan memblokir zat yang disebut Faktor Xa, yang berperan penting dalam pembekuan darah. Ketika Faktor Xa diblokir, pembentukan trombin dicegah, yang pada akhirnya mengurangi kemampuan tubuh untuk membentuk gumpalan darah.

Yang membuat rivaroxaban sangat efektif adalah:

  • Pengikatan langsung ke Faktor Xa dengan selektivitas tinggi (10,000 kali lebih selektif daripada protein serupa lainnya)
  • Penyerapan cepat, mencapai efektivitas puncak dalam 2-4 jam
  • Kuat protein kapasitas pengikatan 92-95% dalam darah
  • Kemampuan untuk bekerja tanpa memerlukan antitrombin III

Obat ini bekerja cepat di dalam tubuh, membantu mencegah pertumbuhan gumpalan darah yang ada dan pembentukan gumpalan darah baru. Obat ini bekerja dengan menargetkan Faktor Xa dalam tiga bentuk berbeda: saat masih mengambang bebas, saat menjadi bagian dari proses pembekuan darah, dan saat sudah terikat pada gumpalan darah yang sudah ada.

Rivaroxaban mengurangi pembentukan trombin dalam darah dengan memblokir jalur koagulasi intrinsik dan ekstrinsik. Aksi ganda ini membuatnya sangat efektif dalam mencegah pembekuan darah yang tidak diinginkan sekaligus memungkinkan tubuh membentuk pembekuan darah saat dibutuhkan, misalnya setelah cedera.

Bisakah Saya Mengonsumsi Rivaroxaban dengan Obat Lain?

Obat-obatan utama yang harus dihindari atau digunakan dengan hati-hati:

  • Obat antiepilepsi seperti karbamazepin
  • Obat antiaritmia
  • Aspirin
  • Antibiotik tertentu, termasuk eritromisin dan rifampisin
  • Obat HIV seperti ritonavir
  • NSAID seperti ibuprofen (kecuali jika disetujui secara khusus oleh dokter)
  • Pengencer darah atau antikoagulan lainnya
  • Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti sertraline, fluoxetine
  • Beberapa obat antijamur, termasuk flukonazol

Informasi Dosis

Dosis rivaroxaban yang tepat bergantung pada kondisi spesifik yang sedang dirawat dan faktor-faktor individual pasien. Obat ini tersedia dalam berbagai kekuatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan perawatan.

Untuk pencegahan stroke pada fibrilasi atrium:

  • 20 mg sekali sehari dengan makan malam untuk pasien dengan berat badan normal. ginjal fungsi
  • 15 mg sekali sehari dengan makan malam jika fungsi ginjal menurun

Saat mengobati bekuan darah (DVT/PE):

  • Pengobatan awal: 15 mg dua kali sehari selama 21 hari pertama
  • Dosis pemeliharaan: 20 mg sekali sehari setelah hari ke-21

Untuk mencegah pembekuan darah setelah operasi:

  • Penggantian pinggul: 10 miligram sekali sehari selama tiga puluh lima hari
  • Penggantian lutut: 10 miligram sekali sehari selama dua belas hari

Kesimpulan

Rivaroxaban merupakan obat penting untuk mencegah dan mengobati pembekuan darah pada berbagai kondisi medis. Dokter mempercayai antikoagulan ini karena efektivitasnya dalam mengobati trombosis vena dalam, mencegah stroke, dan mengelola risiko pascaoperasi.

Keberhasilan pengobatan dengan rivaroxaban bergantung pada penggunaan yang tepat dan perhatian cermat terhadap pedoman keselamatan. Pasien harus mengikuti jadwal dosis yang ditentukan, mengonsumsi obat bersama makanan bila diperlukan, dan selalu waspada terhadap perdarahan atau efek samping yang tidak biasa.

Keamanan tetap menjadi prioritas utama saat menggunakan rivaroxaban. Komunikasi rutin dengan dokter membantu memastikan dosis yang tepat, mengelola potensi interaksi obat, dan mengatasi kekhawatiran apa pun selama perawatan. Pasien tidak boleh menyesuaikan dosis atau berhenti mengonsumsi rivaroxaban tanpa arahan dokter, karena hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

Pengawasan medis memainkan peran krusial selama perawatan. Dokter dapat memantau fungsi ginjal, menyesuaikan dosis bila diperlukan, dan membantu pasien mengatasi tantangan selama perawatan rivaroxaban.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apakah rivaroxaban obat berisiko tinggi?

Meskipun rivaroxaban umumnya aman jika dikonsumsi sesuai resep, obat ini memiliki beberapa risiko. Kekhawatiran utamanya adalah pendarahan, yang bisa parah dalam kasus yang jarang terjadi. Seperti semua pengencer darah, obat ini memerlukan pemantauan yang cermat dan penggunaan yang tepat.

2. Berapa lama rivaroxaban bekerja?

Rivaroxaban mulai bekerja dengan cepat di dalam tubuh. Efektivitas puncaknya tercapai dalam 2-4 jam setelah mengonsumsi tablet.

3. Apa yang terjadi jika saya melewatkan satu dosis?

Untuk dosis sekali sehari, pasien harus segera meminum dosis yang terlewat begitu teringat di hari yang sama. Untuk dosis dua kali sehari (15 mg), pasien dapat meminum dua tablet sekaligus untuk memenuhi kebutuhan harian. Jangan pernah meminum dosis tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat.

4. Apa yang terjadi jika saya overdosis?

Mengonsumsi rivaroxaban terlalu banyak meningkatkan risiko perdarahan. Pasien yang mengalami overdosis harus segera mencari pertolongan medis. Penanganan dapat berupa arang aktif dan tindakan suportif.

5. Siapa saja yang tidak boleh mengonsumsi rivaroxaban?

Rivaroxaban tidak cocok untuk:

  • Pasien dengan masalah ginjal berat (klirens kreatinin <15 mL/menit)
  • Mereka yang memiliki signifikan penyakit hati
  • Hamil atau menyusui wanita
  • Orang dengan katup jantung buatan

6. Berapa hari saya harus mengonsumsi rivaroxaban?

Durasi perawatan bervariasi:

7. Kapan harus menghentikan rivaroxaban?

Pasien tidak boleh berhenti mengonsumsi rivaroxaban tanpa berkonsultasi dengan dokter. Penghentian mendadak dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.

8. Mengapa mengonsumsi rivaroxaban di malam hari?

Mengonsumsi rivaroxaban di malam hari menghasilkan efek yang lebih baik dan tahan lama. Rivaroxaban membantu menjaga perlindungan terhadap pembekuan darah hingga pagi hari.

9. Apakah rivaroxaban aman untuk ginjal?

Meskipun umumnya aman, rivaroxaban memerlukan pemantauan ketat pada pasien dengan masalah ginjal. Penderita penyakit ginjal berat sebaiknya menghindari obat ini.

10. Dapatkah saya mengonsumsi rivaroxaban setiap hari?

Ya, rivaroxaban dapat dikonsumsi setiap hari sesuai resep. Jadwal dosis rivaroxaban akan bergantung pada kondisi pasien, tetapi biasanya diminum sekali atau dua kali sehari.

11. Apakah rivaroxaban mempengaruhi tekanan darah?

Studi menunjukkan rivaroxaban dapat menurunkan tekanan darah dalam beberapa kasus. Namun, tekanan darah tinggi maupun rendah bukanlah efek samping yang umum.