13 April 2024
Infeksi Menular Seksual (IMS) telah menjadi masalah kesehatan yang meluas, dengan perkiraan 37.4 crore infeksi baru setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini termasuk sifilis, IMS bakteri yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Sayangnya, sebagian besar infeksi sifilis tidak bergejala atau tidak terdeteksi, sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan, yang pada gilirannya menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Kami berbicara dengan Dr Rahul Agarwal, Konsultan Penyakit Dalam, Rumah Sakit CARE, Hitech City, Hyderabad, untuk membahas salah satu komplikasi yang terkait dengan sistem neurologis.
Bagaimana Sifilis Menyebar?
Sifilis adalah IMS yang dapat menyebar melalui hubungan seksual yang melibatkan seks vaginal, anal, atau oral, kata Dr. Agarwal.
Penyakit ini juga dapat menular ketika orang yang terinfeksi luka sifilis (juga disebut chancres) melakukan kontak kulit dekat dengan orang lain.
Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi juga rentan menularkan infeksi kepada janin. Faktanya, WHO menyatakan bahwa penularan sifilis dari ibu ke anak, yang juga disebut sifilis kongenital, dapat "merusak janin", terutama jika tidak terdeteksi dan diobati secara memadai sejak awal kehamilan, yang mengakibatkan tingginya beban morbiditas dan mortalitas.
Pada tahun 2016 saja, WHO memperkirakan total kasus sifilis kongenital di seluruh dunia sebanyak 6.61 lakh, yang meliputi 1.43 lakh kematian janin dini dan lahir mati, 61,000 kematian neonatal, 41,000 kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah, dan 1.09 lakh bayi dengan diagnosis klinis sifilis kongenital.
Sifilis yang Tidak Diobati Dapat Menyebabkan Komplikasi
Menurut Dr. Agarwal, jika sifilis tidak diobati pada tahap awal, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang memengaruhi tubuh. Komplikasi ini meliputi:
Apa itu Neurosifilis?
Neurosifilis mengacu pada infeksi yang melibatkan Sistem Saraf Pusat (SSP) dan biasanya terjadi pada individu yang tidak diobati sifilis selama bertahun-tahun, kata Dr. Agarwal.
Menurut dokter, kondisi ini terutama memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, sehingga meningkatkan risiko konsekuensi serius seperti meningitis, stroke, atau kelumpuhan.
Gejala umum sifilis meliputi:
Gejala neurosifilis meliputi:
Pilihan pengobatan
Pengobatan untuk sifilis bergantung pada stadium infeksi, kata Dr. Agarwal.
Ia menambahkan, "Sifilis terutama dapat diobati dengan antibiotik seperti benzatin penisilin G, yang diberikan melalui suntikan. Sifilis stadium lanjut akan membutuhkan antibiotik atau obat lain yang lebih lama, tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan efeknya."
Tentang Pencegahan Sifilis dan Infeksi Menular Seksual Lainnya
Beberapa cara paling efektif untuk mencegah sifilis atau IMS lainnya meliputi:
Kesimpulan
Sifilis adalah kondisi yang menyebar melalui hubungan seksual. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, tetapi banyak yang tetap tanpa gejala selama bertahun-tahun, sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan. Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi, termasuk neurosifilis, yang memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan masalah neurologis. Kondisi ini berpotensi mengancam jiwa, dan seseorang harus mengambil semua tindakan pencegahan.
Tautan Referensi
https://www.onlymyhealth.com/neurosyphilis-cause-symptoms-treatment-1712987864