15 Agustus 2023
Baingan ka bharta. Satu-satunya musuh kita saat kecil. Namun, para ahli mengatakan terong, bahan pembuat bharta, merupakan sumber nutrisi dan serat yang kaya.
Sebagai bagian dari banyak masakan di seluruh dunia, terong lebih dikenal sebagai terong atau terong di luar India.
Menurut Guru Prasad Das, ahli gizi senior di Rumah Sakit CARE, Bhubaneswar, terong kaya akan antioksidan dan serat, yang baik untuk kesehatan pencernaan. "Terong bahkan membantu dalam manajemen berat badan."
Mari kita pahami profil nutrisi dan manfaat kesehatan dari sayuran berwarna ungu ini.
Menurut Das, satu porsi 100 gram terong mengandung zat gizi berikut.
– Kalori: 24
– Total Lemak: 0.3 gram
– Natrium: 3.0 miligram
– Total Karbohidrat: 4.0 gram
– Serat Pangan: 1.3 gram
– Gula: 3.5 gram
– Protein: 1.4 gram
– Vitamin C: 12 miligram
– Vitamin K: 3.5 mikrogram
– Folat: 34 mikrogram
– Magnesium: 15 miligram
– Kalium: 200 miligram
Das menguraikan berbagai manfaat kesehatan dari terong, sebagai berikut.
Terong adalah sayuran rendah kalori, yang mengandung serat dan berbagai nutrisi, menurut Das.
Ia menjelaskan bahwa makanan ini memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti memiliki dampak minimal pada kadar gula darah.
Namun, Das menyarankan agar mempertimbangkan metode memasak dan bahan-bahan yang digunakan untuk terong. "Menggoreng atau memasaknya dengan minyak dapat meningkatkan kandungan kalori dan lemak secara signifikan, yang dapat memengaruhi kontrol gula darah. Sebaiknya pilih metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang, membakar, atau mengukus terong."
Terong dapat bermanfaat bagi wanita hamil karena merupakan sumber nutrisi penting, menurut Das.
Ia menyediakan serat pangan, vitamin, dan mineral seperti folat, kalium, dan mangan, ujarnya. "Folat sangat penting untuk perkembangan janin, sementara kalium penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan mendukung tekanan darah yang sehat."
Namun, Das menyarankan wanita hamil untuk memastikan terong dimasak hingga matang untuk meminimalkan risiko penyakit bawaan makanan.
Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda ingat, menurut Das, saat memakan terong.
Mitos umum seputar konsumsi terong, kata Das, adalah bahwa hal itu menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Padahal, terong sendiri rendah kolesterol dan lemak jenuh. Namun, terong cenderung menyerap minyak selama pemasakan, sehingga jika minyak berlebih digunakan dalam proses memasak, kandungan lemak keseluruhan hidangan dapat meningkat, jelasnya.
“Metode memasak yang moderat dan lebih sehat dapat membantu menikmati manfaat terong tanpa efek negatif pada kolesterol,” tambahnya.