23 Juni 2023
Phalsa, juga dikenal sebagai Grewia asiatica, adalah buah tropis yang umum ditemukan di India, Pakistan, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Buah beri kecil berwarna ungu tua ini, dengan rasa manis dan asam, mengandung flavonoid antosianin yang melindungi terhadap kanker. Buah ini tinggi kalium, rendah natrium, dan merupakan sahabat baik bagi jantung kita. Selain melindungi jantung kita, buah ini juga memurnikan darah, mengatur tekanan darah dan kadar kolesterolIni adalah makanan pendingin yang membuatnya cocok untuk musim panas.
Berbicara dengan indianexpress.com, Sanobar Sidrah, Ahli Gizi Senior, Rumah Sakit CARE, Nampally, Hyderabad mengatakan, “Phalsa adalah buah lezat yang dapat dinikmati dalam berbagai bentuk, termasuk segar, sebagai serbat, atau ditambahkan ke makanan penutup dan saladRasanya yang unik dan manfaat kesehatannya menjadikannya tambahan yang menyenangkan untuk diet musim panas Anda.
Meskipun nilai gizi spesifiknya mungkin sedikit bervariasi tergantung pada sumbernya, berikut adalah gambaran umum profil gizi phalsa per 100 gram:
– Kalori: Sekitar 50-60 kalori
– Karbohidrat: Sekitar 13-14 gram
– Serat: Sekitar 2-3 gram
– Protein: Sekitar 0.6-1 gram
– Lemak: Kurang dari 0.5 gram
– Vitamin C: Sumber vitamin C yang baik, menyediakan sekitar 15-20 miligram per 100 gram
– Kalsium: Sekitar 20-30 miligram
– Zat besi: Sekitar 0.6-0.8 miligram
Phalsa memiliki banyak manfaat kesehatan. Sidrah membagikannya sebagai berikut:
1. Kaya akan antioksidan: Phalsa kaya akan antioksidan, yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif.
2. Memiliki sifat pendinginan: Phalsa memiliki efek mendinginkan pada tubuh dan dapat membantu meredakan panas selama bulan-bulan musim panas.
3. Hidrasi: Phalsa memiliki kandungan air yang tinggi, menjadikannya buah yang menyegarkan yang membantu menjaga tingkat hidrasi.
4. Kesehatan pencernaan: The serat Kandungan dalam phalsa membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
5. Peningkatan vitamin C: Phalsa merupakan sumber yang baik vitamin C, yang mendukung fungsi kekebalan tubuh dan membantu produksi kolagen.
Buah phalsa dan jus phalsa dinikmati selama bulan-bulan musim panas karena sifatnya yang mendinginkan. Sifat mendinginkan buah phalsa ini disebabkan oleh beberapa faktor. Sidrah membagikannya sebagai berikut:
1. Kandungan air tinggi: Buah phalsa memiliki kandungan air yang tinggi, yang berkontribusi pada efek pendinginannya. Mengonsumsi makanan dengan kandungan air tinggi membantu menjaga hidrasi dan mengatur suhu tubuh, sehingga sangat menyegarkan selama bulan-bulan musim panas.
2. Asam alami: Buah phalsa mengandung asam alami seperti asam malat dan asam sitrat, yang memberikan rasa asam. Asam-asam ini memiliki efek mendinginkan tubuh dengan merangsang produksi air liur dan memberikan sensasi menyegarkan.
3. Fitokimia: Buah phalsa kaya akan berbagai fitokimia, termasuk flavonoid dan antosianin, yang dikenal karena sifat antioksidannya. Senyawa-senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada rasa sejuk dan nyaman.
4. Kepercayaan tradisional: Dalam Ayurveda dan sistem pengobatan tradisional, phalsa dipercaya memiliki sifat mendinginkan dan sering direkomendasikan untuk mengatasi gangguan terkait panas. Meskipun studi ilmiah mengenai klaim tradisional ini terbatas, studi tersebut berkontribusi pada persepsi phalsa sebagai buah yang mendinginkan.
Baik buah phalsa maupun serbat phalsa menawarkan manfaat serupa, seperti efek pendinginan, hidrasi, dan dukungan pencernaan. Buah phalsa dapat dinikmati utuh, sementara serbat phalsa memberikan cara yang menyegarkan dan beraroma untuk menikmati buah ini.
"Sherbet phalsa memberikan pengalaman yang lezat dan memuaskan dahaga, menjadikannya pilihan populer selama musim panas. Namun, bagi penderita diabetes, sebaiknya hindari mengonsumsi phalsa dalam bentuk serbat karena pemanis tambahan dan hilangnya serat," ujar Sidrah.
Phalsa dianggap bermanfaat untuk mengelola diabetes karena indeks glikemik rendah dan kandungan seratnya yang tinggi. "Indeks glikemiknya yang rendah berarti dampaknya terhadap kadar gula darah minimal, menjadikannya pilihan buah yang cocok bagi penderita diabetes. Kandungan seratnya membantu memperlambat penyerapan gula, sehingga mendorong kontrol gula darah yang lebih baik," jelas Sidrah.
Namun, seperti halnya pertimbangan diet apa pun untuk manajemen diabetes, penting untuk berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan atau ahli diet terdaftar untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat, seperti yang dibagikan oleh Sidrah, saat mengonsumsi phalsa.
1. Alergi: Beberapa orang mungkin alergi terhadap phalsa, jadi penting untuk berhati-hati jika Anda memiliki alergi terhadap buah serupa.
2. Penggunaan pestisida: Saat mengonsumsi phalsa, pilihlah varietas organik atau yang tumbuh secara alami untuk meminimalkan paparan pestisida.
3. Variabilitas: Komposisi gizi phalsa dapat sedikit bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi pertumbuhan dan kematangan buah.
4. Kebutuhan individu: Meskipun phalsa menawarkan berbagai manfaat kesehatan, penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan individu dan kebutuhan diet Anda saat memasukkannya ke dalam pola makan Anda.