24 Desember 2024
Banyak orang kini telah memahami bahwa kesehatan usus merupakan indikator vital bagi kesejahteraan secara keseluruhan. Banyak merek produk perawatan kesehatan menekankan pentingnya meningkatkan pencernaan untuk mencegah berbagai penyakit. Namun, meskipun menjaga kesehatan pencernaan itu penting, mengetahui apakah ada masalah sejak awal juga sama pentingnya. Sistem pencernaan Anda adalah bagian tubuh yang kompleks, terbagi menjadi berbagai organ. Mengetahui secara pasti bagaimana sistem ini berfungsi hampir mustahil; namun, tes sederhana dapat membantu Anda mendapatkan gambaran. Memperkenalkan tes bit, sebuah metode sederhana untuk menilai seberapa cepat makanan melewati sistem pencernaan.
Tes bit adalah tes yang mudah dilakukan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati sistem pencernaan Anda, yang juga disebut waktu transit pencernaan. Tergantung pada rentang waktu feses atau urine Anda berwarna merah, Anda dapat memahami seberapa baik pencernaan Anda berfungsi.
Setelah mengonsumsi bit, pigmen dalam sayuran ini, yang disebut betasianin, tetap tidak berubah selama proses pencernaan dan dapat muncul dalam tinja atau urine Anda. Dengan mengamati kapan warna merah muncul dalam tinja Anda (biasanya dalam 24-48 jam), Anda dapat mengukur seberapa efisien sistem pencernaan Anda bekerja. Jika warna muncul lebih cepat, hal ini dapat mengindikasikan pencernaan yang cepat, sementara keterlambatan atau ketiadaan warna menunjukkan pencernaan yang lebih lambat. Tes ini memberikan wawasan dasar tentang kesehatan pencernaan, meskipun bukan alat diagnostik yang komprehensif. Dr. Akash Chaudhary, Konsultan Gastroenterologi, Rumah Sakit CARE, Banjara Hills, Hyderabad, menjelaskan kepada tim OnlyMyHealth.
Ia menambahkan, "Bit mengandung pigmen merah yang tetap utuh selama proses pencernaan, menyebabkan urine atau feses berubah menjadi merah atau merah muda. Jika Anda melihat warna ini dalam urine, kondisi ini dikenal sebagai "beeturia", yang tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Jika feses berwarna merah muncul dalam 24-48 jam, ini menandakan pencernaan normal. Warna merah yang tertunda atau tidak muncul dapat mengindikasikan pencernaan yang lebih lambat atau potensi masalah pencernaan. Sebaliknya, jika warnanya muncul dengan cepat, ini mungkin menandakan pencernaan yang lebih cepat."
Bituria adalah kondisi yang menyebabkan urine berubah menjadi merah muda atau merah setelah mengonsumsi bit atau makanan yang mengandung bit. Kondisi ini tidak serius dan akan berhenti muncul setelah Anda menghindari makanan yang mengandung bit.
Menurut Dr. Chaudhary, beeturia terjadi pada sekitar 10-14% orang. Kondisi ini dapat mengindikasikan rendahnya asam lambung, yang mencegah pigmen terurai selama proses pencernaan, atau masalah metabolisme zat besi. Meskipun biasanya tidak berbahaya, beeturia yang persisten mungkin memerlukan perhatian medis.
"Ini adalah hasil normal dari tes ini dan mencerminkan seberapa cepat makanan melewati usus Anda," kata Dr. Chaudhary, menambahkan bahwa jika warna tersebut muncul dalam 12-24 jam, umumnya menandakan pencernaan normal. Penundaan lebih dari 24-36 jam mungkin menandakan pencernaan yang lambat atau sembelit, sementara warna yang muncul kurang dari 12 jam dapat menandakan waktu transit yang cepat, yang dapat memengaruhi penyerapan nutrisi.
Tes BCG umumnya aman bagi kebanyakan orang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Dr. Chaudhary memperingatkan, “Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis gastroenterologi sebelum melakukan tes ini, karena bit mengandung oksalat yang tinggi, yang dapat menyebabkan pembentukan batu. Selain itu, feses berwarna merah terang dapat disalahartikan sebagai pendarahan gastrointestinal, jadi penting untuk memastikan bahwa perubahan warna tersebut disebabkan oleh bit dan bukan kondisi yang lebih serius. Terakhir, jika Anda alergi terhadap bit, sebaiknya hindari tes ini untuk mencegah reaksi yang merugikan.”
Jika tes bit menunjukkan masalah pencernaan, seperti pencernaan lambat, penting untuk meningkatkan serat makanan, tetap terhidrasi, dan melakukan olahraga teratur untuk meningkatkan pergerakan usus yang sehat.
Agar pencernaan lebih cepat, Dr. Chaudhary menyarankan untuk berfokus pada konsumsi makanan padat nutrisi dan mudah dicerna, serta mempertimbangkan untuk menambahkan probiotik guna mendukung kesehatan usus. Selain itu, memastikan kadar asam lambung yang cukup dapat membantu melancarkan pencernaan, sehingga mengonsumsi cuka sari apel atau minuman pahit sebelum makan juga dapat bermanfaat. Penyesuaian ini dapat membantu memulihkan keseimbangan sistem pencernaan dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan, simpul dokter.
Tautan Referensi
https://www.onlymyhealth.com/what-is-beet-test-for-assessing-digestion-12977820595