Kehilangan nafsu makan ditandai dengan tidak adanya rasa lapar, disertai keinginan untuk makan meskipun sudah beberapa jam tidak makan. Ada banyak alasan untuk kehilangan nafsu makan. Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau berkembang seiring waktu. Hal ini juga bisa menjadi efek samping obat atau menunjukkan masalah kesehatan mentalDengan diagnosis yang tepat, hilangnya nafsu makan dapat diatasi.
Kehilangan nafsu makan dapat ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya keinginan untuk makan. Kehilangan nafsu makan dan rasa kenyang secara tiba-tiba dapat terjadi, atau dapat berkembang seiring waktu. Jika berlanjut selama lebih dari seminggu, hal ini mungkin perlu dikhawatirkan.
Kehilangan nafsu makan berarti Anda tidak merasa lapar atau ingin makan. Hal ini dapat menyebabkan:
Ada banyak alasan untuk kehilangan nafsu makan, yang bisa terjadi secara tiba-tiba atau perlahan seiring waktu. Biasanya, hal ini mengkhawatirkan jika berlangsung lebih dari seminggu.
Hilangnya nafsu makan juga dapat disertai gejala lain, seperti:

Istilah medis untuk kehilangan nafsu makan adalah anoreksia. Ketika Anda kehilangan nafsu makan, Anda tidak merasa lapar. Hal ini berbeda dengan gangguan makan anoreksia nervosa, di mana seseorang mungkin merasa lapar tetapi memilih untuk membatasi asupan makanan. Dalam kasus kehilangan nafsu makan (anoreksia), tidak ada keinginan untuk makan karena rasa lapar tidak ada.
Kehilangan nafsu makan dapat menyebabkan malnutrisi dan penurunan berat badan. Jika tidak ditangani, hal ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Asupan makanan yang teratur sangat penting untuk kelangsungan hidup, dan konsumsi kalori yang tidak memadai dapat melemahkan sistem tubuh Anda, yang dapat mengakibatkan konsekuensi serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Ada banyak alasan yang menyebabkan hilangnya nafsu makan. Dalam kebanyakan kasus, hal ini dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan bantuan penyedia layanan kesehatan profesionalBerikut ini beberapa kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.
Kondisi medis
Pasien mungkin mengalami penurunan nafsu makan karena kondisi medis tertentu. Kondisi ini dapat meliputi:
Kehamilan juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, terutama pada trimester pertama.
Penderita kanker juga bisa mengalami kehilangan nafsu makan, yang bisa disebabkan oleh pengobatan tertentu atau jika kanker terkonsentrasi di area tertentu seperti perut, ovarium, usus besar, atau pankreas.
Infeksi bakteri atau virus
Bakteri atau infeksi virus mungkin menjadi salah satu penyebab utama hilangnya nafsu makan. Hilangnya nafsu makan dapat disebabkan oleh infeksi seperti TB, pneumonia, meningitis, kolitis, gastroenteritis, dan lainnya. Dengan perawatan yang tepat, hilangnya nafsu makan dapat diatasi.
Obat
Obat-obatan terlarang dan obat resep tertentu juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. Antibiotik, kodein, morfin, atau obat kemoterapi termasuk obat-obatan yang diresepkan yang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Penyebab psikologis
Mungkin ada penyebab psikologis yang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan seiring waktu. Terkadang, lansia dapat kehilangan nafsu makan tanpa penyebab yang diketahui. Kehilangan nafsu makan dapat terjadi pada individu yang depresi, cemas, sangat sedih, atau sedang berduka. Stres juga dapat menjadi faktor penyebab hilangnya nafsu makan.
Orang yang menderita gangguan makan seperti anoreksia nervosa mungkin memiliki keengganan untuk makan secara umum, yang secara bertahap dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan.
Gejala kehilangan nafsu makan mungkin termasuk:
Kehilangan nafsu makan mungkin disertai dengan tanda dan gejala lain, seperti:
Saat mengunjungi dokter, mereka mungkin menanyakan detail mengenai gejala dan kondisi medis pasien, serta memeriksa berat badan dan tinggi badan pasien. Dokter juga mungkin menanyakan tentang obat-obatan yang diresepkan sebelumnya dan kebiasaan makan pasien.
Dokter mungkin menyarankan beberapa tes, yang mungkin termasuk:
Dalam kasus kehamilan atau infeksi HIV, tes khusus dapat dilakukan untuk memastikan kondisi ini.
Berbagai faktor dapat memengaruhi nafsu makan seseorang, dan beberapa contoh umum meliputi:
Dokter mungkin akan merekomendasikan obat-obatan tertentu untuk mengembalikan nafsu makan normal. Jika hilangnya nafsu makan disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, pengobatan yang tepat dapat direkomendasikan, atau pasien dapat dirujuk ke profesional lain yang memiliki spesialisasi di bidang yang sama.
Jika pasien mengalami gangguan kesehatan mental atau gangguan makan, mereka mungkin disarankan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Obat-obatan untuk mengatasi kehilangan nafsu makan dapat diresepkan oleh dokter yang merawat. Obat-obatan ini mungkin ditujukan untuk mengatasi masalah spesifik yang dapat menyebabkan gejala kehilangan nafsu makan. Dalam beberapa kasus, obat-obatan ini dapat membantu mengembalikan nafsu makan ke tingkat normal.
Jika nafsu makan rendah seseorang disebabkan oleh suatu kondisi medis, menangani kondisi tersebut berpotensi dapat meningkatkan nafsu makannya.
Mengingat faktor gaya hidup seperti tidur, aktivitas fisik, dan stres juga memengaruhi nafsu makan:
Jika penurunan berat badan terjadi dengan cepat setelah merasakan penurunan nafsu makan, penting untuk mencari saran medis. Jika kehilangan nafsu makan berkaitan dengan depresi, konsumsi alkohol, atau gangguan makan, sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Pasien yang mengalami depresi dan kecemasan juga dapat memperoleh manfaat dari mencari saran medis jika terjadi penurunan nafsu makan.
Mencoba pengobatan rumahan untuk mengatasi kehilangan nafsu makan mungkin efektif jika penyebabnya bukan terkait medis. Berikut beberapa pengobatan rumahan untuk mengatasi kehilangan nafsu makan:
Anda dapat mengelola hilangnya nafsu makan di rumah dengan:
Kecemasan, depresi, dan stres adalah beberapa penyebab hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba. Hal ini dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba. Mencari bantuan profesional untuk mengatasi gejalanya dapat membantu mengatasi hilangnya nafsu makan.
Mencoba beberapa pengobatan rumahan untuk mengatasi kehilangan nafsu makan mungkin bermanfaat. Jika kondisi tidak membaik dalam seminggu, disarankan untuk mencari saran medis.
Penurunan nafsu makan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Kehilangan nafsu makan dalam waktu singkat mungkin tidak mengkhawatirkan, tetapi mengalami kurang nafsu makan dalam jangka waktu yang lama dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan.
Kehilangan nafsu makan adalah berkurangnya keinginan untuk makan, seringkali karena faktor-faktor sementara seperti penyakit, stres, atau pengobatan. Anoreksia adalah gangguan makan yang ditandai dengan ketakutan yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan, citra tubuh yang terdistorsi, dan upaya ekstrem untuk mengendalikan asupan makanan, yang menyebabkan penurunan berat badan yang drastis.
Tanda-tandanya antara lain merasa cepat kenyang, kurang minat pada makanan, melewatkan waktu makan, penurunan berat badan yang tidak disengaja, dan kekurangan energi.
Makanlah dalam porsi kecil namun lebih sering, pilih makanan bergizi, hindari gangguan saat makan, jaga hidrasi tubuh, dan pertimbangkan makanan dengan rasa dan tekstur yang menarik. Aktivitas fisik yang teratur juga dapat merangsang nafsu makan.
Efek sampingnya mungkin berupa penurunan berat badan, kekurangan gizi, kelelahan, kelemahan, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Pertahankan pola makan seimbang, kelola stres, tetaplah aktif secara fisik, hindari merokok dan alkohol berlebihan, serta tangani kondisi kesehatan yang mendasarinya dengan segera.
CBD (cannabidiol) tidak diketahui menyebabkan hilangnya nafsu makan. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa CBD dapat merangsang nafsu makan pada individu tertentu.
Ya, beberapa wanita mengalami kehilangan nafsu makan sementara di awal kehamilan akibat perubahan hormon dan mual di pagi hari. Namun, yang lain mungkin mengalami peningkatan nafsu makan.
Penyebabnya dapat mencakup infeksi, stres, obat-obatan (seperti antibiotik atau kemoterapi), gangguan pencernaan, perubahan hormonal, dan masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan.
Nafsu makan dapat menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia paruh baya, karena perubahan metabolisme, tingkat aktivitas, dan produksi hormon.
Makanan yang dapat meningkatkan nafsu makan antara lain makanan kaya protein seperti daging tanpa lemak, telur, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain itu, makanan dengan rasa atau rempah yang kuat, serta porsi kecil namun sering, dapat membantu merangsang nafsu makan.
Masih ada pertanyaan?