Varises esofagus merupakan kondisi medis serius yang dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa di kerongkongan. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis segera ketika gejalanya muncul, karena perdarahan dari varises esofagus bisa parah dan berpotensi fatal. Panduan komprehensif ini menjelaskan semua yang dibutuhkan pasien tentang varises esofagus, mulai dari mengenali tanda-tanda peringatan dini hingga memahami pilihan pengobatan.
Kondisi medis yang dikenal sebagai varises esofagus terjadi ketika pembuluh darah di bagian bawah esofagus membesar dan bengkak. Pembuluh darah ini terletak di lapisan esofagus. Tabung berotot ini menghubungkan mulut ke lambung.
Ketika suplai darah ke hati tersumbat, biasanya karena jaringan parut atau gumpalan, hal ini menciptakan kondisi yang disebut portal hipertensiPeningkatan tekanan ini memaksa darah untuk mencari jalur alternatif melalui pembuluh darah yang lebih kecil di esofagus. Pembuluh darah berdinding tipis ini tidak dirancang untuk menampung darah dalam volume besar, sehingga menyebabkannya menggelembung dan melemah.
Tingkat keparahan penyakit varises esofagus dapat bervariasi secara signifikan, dengan karakteristik utama meliputi:
Banyak pasien varises esofagus tidak mengalami gejala yang nyata hingga timbul komplikasi. Namun, dokter sering kali mendeteksi kondisi ini selama pemeriksaan rutin pada penderita penyakit hati kronis.
Gejala yang muncul seringkali bersamaan dengan tanda-tanda masalah hati lainnya. Pasien mungkin mengalami:
Gejala paling serius terjadi ketika varises pecah dan berdarah. Pasien mungkin memperhatikan muntah darah, yang dapat tampak merah terang atau seperti bubuk kopi. Tinja berwarna hitam seperti tar sering kali menandakan pendarahan, meskipun beberapa pasien mungkin melihat darah berwarna merah terang dalam tinja mereka selama pendarahan hebat.
Perkembangan varises esofagus terutama disebabkan oleh hipertensi portal, yang terjadi ketika tekanan darah meningkat dalam sistem vena porta. Peningkatan tekanan ini memaksa darah untuk mencari jalur alternatif melalui vena yang lebih kecil di esofagus.
Sirosis: Sirosis hati merupakan penyebab mendasar yang paling umum. Berbagai kondisi dapat menyebabkan jaringan parut pada jaringan hati ini, seperti penyakit hati alkoholik, hepatitis kronis, dan penyakit hati berlemak nonalkohol. Jaringan parut ini menghalangi aliran darah normal, yang menyebabkan pembentukan varises.
Beberapa kondisi lain dapat memicu perkembangan varises esofagus:
Gumpalan darah di vena porta atau vena limpa
Risiko perdarahan akibat varises esofagus meningkat secara signifikan dengan faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor ini meliputi:
Komplikasi paling serius dari varises esofagus adalah pendarahan internal, yang memengaruhi sekitar setengah dari seluruh pasien. Ketika pembuluh darah yang membesar ini pecah, dapat menyebabkan kehilangan darah parah yang membutuhkan perhatian medis segera. Bagi penderita sirosis yang mengalami pendarahan, tingkat kelangsungan hidup satu tahunnya mencapai 50%.
Tanpa intervensi medis yang cepat, perdarahan akibat varises esofagus dapat menyebabkan syok hipovolemik. Syok hipovolemik merupakan kondisi yang mengancam jiwa di mana tubuh tidak dapat mempertahankan suplai darah yang memadai ke organ-organ vital. Pada 40% kasus, perdarahan dapat berhenti secara spontan, tetapi perawatan medis tetap penting untuk mencegah kekambuhan dan mengelola potensi komplikasi.
Dokter dapat menggunakan beberapa alat diagnostik:
Pilihan pengobatan untuk varises esofagus berfokus pada dua tujuan utama: mencegah pendarahan awal dan menangani episode pendarahan aktif.
Perawatan Pencegahan:
Bagi pasien yang mengalami perdarahan aktif, perawatan darurat menjadi penting. Dokter sering menggunakan kombinasi beberapa pendekatan, termasuk:
Situasi darurat yang memerlukan perhatian medis segera meliputi:
Mencegah komplikasi akibat varises esofagus memerlukan pendekatan komprehensif yang menggabungkan diet yang tepat, pengobatan, dan perubahan gaya hidup.
Varises esofagus membutuhkan perhatian serius dan perawatan medis yang tepat untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa. Skrining medis membantu mendeteksi varises esofagus sejak dini, sementara perawatan yang tepat mengurangi risiko perdarahan yang berbahaya. Pasien dengan penyakit hati memiliki risiko tertinggi terkena kondisi ini.
Tindakan cepat menyelamatkan nyawa saat terjadi pendarahan. Siapa pun yang mengalami gejala seperti muntah darah atau feses berwarna hitam harus segera menghubungi layanan darurat. Pemeriksaan rutin, kepatuhan minum obat, dan perubahan gaya hidup membantu mencegah komplikasi serius.
Kombinasi perawatan medis dan pilihan gaya hidup sehat menawarkan perlindungan terbaik terhadap episode perdarahan. Pasien yang mengikuti saran dokter, mengonsumsi obat yang diresepkan, dan menjaga pola makan yang tepat secara signifikan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil mengelola kondisi ini.
Sirosis hati merupakan penyebab utama varises esofagus. Kondisi ini berkembang ketika jaringan hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut, yang biasanya diakibatkan oleh kerusakan hati jangka panjang. Jaringan parut ini menyebabkan peningkatan tekanan pada vena porta, memaksa darah untuk mencari jalur alternatif melalui pembuluh esofagus.
Pemulihan dari varises esofagus terutama bergantung pada kondisi hati yang mendasarinya dan seberapa baik responsnya terhadap pengobatan. Meskipun kondisi ini sendiri tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, penanganan yang tepat dapat mencegah perdarahan dan mengurangi komplikasi. Prosedur pengikatan varises menunjukkan tingkat keberhasilan 85-94% dalam mencegah ruptur.
Pasien dengan varises esofagus harus menghindari beberapa hal untuk mengurangi risiko komplikasi:
Orang-orang harus mewaspadai tanda-tanda peringatan kritis berikut:
Dr. Saurabh Lanjekar
Masih ada pertanyaan?