Paraplegia memengaruhi fungsi motorik dan sensorik ekstremitas bawah, sehingga mencegah seseorang berjalan. Paraplegia memengaruhi banyak orang dan secara substansial mengubah hidup mereka dengan menyebabkan hilangnya fungsi tubuh bagian bawah.
Kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari ketinggian menyebabkan banyak cedera tulang belakang yang mengakibatkan paraplegia. Pria berusia antara 21 dan 35 tahun memiliki risiko tertinggi paraplegia traumatis. Orang dengan cedera tulang belakang menghadapi lebih banyak tantangan kesehatan daripada yang lain. Selain itu, mereka memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan orang tanpa cedera tersebut. Artikel ini menjelaskan semua tentang paraplegia - apa artinya, jenis, gejala, penyebab, dan pengobatannya untuk membantu Anda memahami kondisi yang mengubah hidup ini.
Kerusakan pada segmen toraks, lumbar, atau sakral saraf tulang belakang menyebabkan paraplegia. Otak tidak dapat berkomunikasi dengan tubuh bagian bawah, sehingga mencegah gerakan sukarela jari kaki, kaki, tungkai, dan terkadang perut.
Ada dua klasifikasi utama:
Otot merespons dengan dua cara berbeda:
Tanda-tanda umum meliputi:
Penyebab utamanya meliputi:
Pasien mengalami beberapa tantangan jangka panjang:
Dokter menggunakan beberapa alat diagnostik untuk mengevaluasi pasien yang diduga paraplegia. Dokter memulai dengan penilaian neurologis lengkap untuk memeriksa refleks, kekuatan otot, dan sensasi di bawah lokasi cedera. Tes pencitraan medis standar meliputi:
Tidak ada obat untuk paraplegia, tetapi beberapa pendekatan dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Pendekatan-pendekatan ini meliputi:
Perawatan darurat sangat penting untuk setiap dugaan cedera tulang belakang. Memindahkan seseorang dengan potensi cedera leher atau punggung hanya boleh dilakukan jika benar-benar diperlukan. Anda perlu menemui dokter. ahli bedah tulang belakang Segera hubungi dokter jika Anda merasa kaki Anda melemah, kehilangan rasa, atau kesulitan bergerak. Perawatan yang cepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Hidup dengan paraplegia menghadirkan banyak tantangan, dan mempelajari kondisi ini merupakan langkah awal untuk beradaptasi dengan kehidupan baru. Hidup dapat berubah seketika ketika cedera tulang belakang memengaruhi mobilitas selamanya. Pria muda berisiko lebih tinggi, terutama ketika mereka berpartisipasi dalam aktivitas yang melibatkan kendaraan atau olahraga.
Penderita paraplegia dapat mencapai kehidupan yang memuaskan dengan rencana perawatan yang terperinci. Terapi fisik membantu membangun kekuatan, dan terapi okupasi mengajarkan keterampilan hidup sehari-hari yang penting. Alat bantu memberikan kemandirian dan membantu orang menjalani hidup mereka dengan cara yang berbeda namun efektif.
Ilmu kedokteran terus mengembangkan pilihan pengobatan setiap tahun. Para ilmuwan mempelajari teknologi-teknologi menjanjikan seperti eksoskeleton, terapi sel punca, dan stimulasi saraf yang dapat memulihkan fungsi atau mengurangi gejala. Intervensi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.
Jika Anda tiba-tiba merasa lemas, mati rasa, atau kesulitan bergerak, segera kunjungi dokter. Tindakan cepat membantu mencegah kerusakan dan meningkatkan peluang pemulihan di kemudian hari. Mengetahui hal ini membantu orang merespons keadaan darurat dengan lebih cerdas dan memberikan dukungan kepada mereka yang hidup dengan paraplegia setiap hari.
Saat ini, dokter belum menemukan obat yang ampuh untuk kerusakan permanen pada sumsum tulang belakang. Penelitian dalam terapi sel punca dan regenerasi saraf menunjukkan harapan untuk masa depan. Kerusakan biasanya tidak dapat dipulihkan, tetapi pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala. Pasien dapat meningkatkan kualitas hidup mereka melalui rehabilitasi dan teknologi adaptif.
Beberapa penderita paraplegia dapat berjalan dengan bantuan. Pasien dengan cedera yang tidak lengkap mungkin dapat kembali berfungsi karena beberapa jalur saraf tetap utuh. Beberapa menggunakan penyangga kaki dan kruk, sementara yang lain mendapatkan bantuan dari alat stimulasi listrik di punggung bawah mereka. Peluang pemulihan setiap orang bergantung pada tingkat keparahan cedera dan kondisi pribadi mereka.
Luka dekubitus (luka baring) adalah masalah yang paling umum. Masalah umum lainnya meliputi:
Sebagian besar pemulihan terjadi dalam enam bulan pertama setelah cedera. Pasien dapat melihat peningkatan hingga 1-2 tahun. Proses pemulihan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada:
Paraplegia memengaruhi tubuh bagian bawah (kaki dan terkadang badan) tetapi fungsi lengan tetap utuh. Kuadriplegia (tetraplegia) menyebabkan kelumpuhan di bawah leher dan memengaruhi keempat anggota gerak. Cedera di bawah tulang belakang leher biasanya menyebabkan paraplegia, sementara cedera leher menyebabkan kuadriplegia.
Masih ada pertanyaan?