icon
×

Ruam pada Anak

Ruam pada anak sangat umum, dan seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Perubahan kulit ini dapat berkisar dari iritasi ringan hingga kondisi yang lebih serius, dan memahaminya sangat penting bagi setiap orang tua. Mengenali berbagai jenis ruam pada anak, gejalanya, dan potensi penyebabnya dapat membantu Anda memberikan perawatan terbaik bagi si kecil.

Artikel ini membahas seputar ruam kulit pada anak-anak, menawarkan wawasan berharga bagi para orang tua. Kami akan membahas berbagai jenis ruam, mulai dari ruam gatal yang umum hingga kondisi kulit yang lebih spesifik, serta cara mengenali gejala-gejala utamanya.

Jenis-jenis Ruam pada Anak

Anak-anak dapat mengalami berbagai jenis ruam, masing-masing dengan karakteristik dan penyebab yang berbeda. Orang tua perlu mengetahui jenis-jenis ruam yang umum ini agar lebih memahami kondisi anak mereka.

  • Dermatitis: Ini merujuk pada berbagai kondisi yang menyebabkan peradangan kulit, yang bermanifestasi sebagai ruam merah, gatal, dan kulit kering. Dermatitis mencakup berbagai kondisi seperti ruam popok, kerak kepala bayi (cradle cap), eksim, dan dermatitis kontak. Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia dan seringkali menyebabkan ketidaknyamanan pada anak.
  • Ruam Virus: Jenis ruam kulit yang umum pada anak-anak. Roseola, biasanya menyerang bayi dan anak di bawah usia tiga tahun, dimulai dengan demam tinggi yang berlangsung satu hingga lima hari, diikuti oleh ruam makula eritematosa hingga makulopapular. Penyakit kelima, yang disebabkan oleh parvovirus B19, menunjukkan ruam wajah khas "pipi tertampar" dan pola berenda seperti jaring pada ekstremitas.
  • Infeksi Bakteri: Demam Scarlet, yang berkaitan dengan tonsilofaringitis streptokokus, menyebabkan ruam khas yang menyerupai sengatan matahari dengan papula seperti amplas. Impetigo, infeksi kulit bakteri, dapat bersifat bulosa atau non-bulosa, dengan impetigo lebih umum terjadi pada anak-anak prasekolah dan usia sekolah.
  • Infeksi jamurPenyakit jamur seperti kurap dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit kepala, badan, selangkangan, kaki, tangan, atau kuku. Ruam ini seringkali memiliki tampilan yang khas dan memerlukan perawatan khusus.
  • Infeksi virusBerbagai infeksi virus sistemik, seperti cacar air, campak, dan penyakit tangan, kaki, dan mulut, juga menyebabkan ruam yang khas. Moluskum kontagiosum, infeksi poxvirus, menghasilkan papula berwarna daging atau putih mutiara dengan umbilikasi di bagian tengah.
  • Memahami berbagai jenis ruam ini membantu orang tua mengidentifikasi penyebab potensial dan mencari pilihan pengobatan yang tepat bila diperlukan.

Gejala Ruam pada Anak

Ruam pada anak dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Gejalanya sering kali meliputi: 

  • kemerahan
  • Gatal
  • Perubahan tekstur kulit 
  • Banyak ruam tampak merah, dengan benjolan atau bercak menonjol pada kulit. Ruam ini mungkin disertai pengelupasan, pengelupasan, atau pembentukan lepuh kecil berisi cairan.
  • Biduran muncul sebagai benjolan gatal berwarna merah muda, pucat, atau merah yang bervariasi dalam ukuran dan bentuk. 
  • Biang keringat muncul sebagai sekumpulan bintik kecil menonjol yang terasa gatal.
  • Ruam popok biasanya menyebabkan iritasi merah cerah pada area yang bersentuhan dengan popok kotor. 
  • Kerak kepala bayi menyebabkan ruam merah dan kuning, bersisik, dan berkerak pada kepala bayi.
  • Dermatitis atopik, atau eksim, dapat berupa bercak merah, bersisik, dan gatal yang dapat hilang timbul. Pada bayi, eksim sering muncul sebagai ruam merah, bernanah, dan berkerak di wajah, kulit kepala, area popok, atau anggota badan.
  • Beberapa ruam, seperti yang disebabkan cacar air, menimbulkan ruam gatal dan berbintik-bintik di seluruh tubuh. 

Perlu dicatat bahwa gejala ruam dapat muncul berbeda pada berbagai warna kulit. Pada kulit yang lebih gelap, perubahan warna mungkin lebih mudah terlihat di telapak kaki, telapak tangan, bibir, lidah, dan bagian dalam kelopak mata.

Penyebab Ruam pada Anak

Ruam pada anak dapat disebabkan oleh berbagai sumber, mulai dari iritasi kulit umum hingga infeksi virus. Ini mungkin termasuk:

  • Popok kotor 
  • Jamur Candida kadang-kadang dapat menyebabkan ruam popok, mengakibatkan ruam merah terang dengan bintik-bintik merah kecil di lipatan kulit.
  • Penyebab kerak kepala bayi belum diketahui. Kondisi yang tidak berbahaya ini biasanya menghilang pada usia enam bulan.
  • Dermatitis atopik, atau eksim, memiliki komponen genetik yang memengaruhi kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapan dan melindungi dari faktor eksternal.
  • Infeksi virus dan bakteri 
  • Ruam panas 
  • Infeksi jamur, seperti kurap (tinea), dapat menyerang kulit kepala (tinea capitis) atau tubuh (tinea corporis) pada anak-anak.
  • Moluskum kontagiosum, infeksi kulit akibat virus, menyebabkan benjolan berwarna seperti mutiara seperti daging. Meskipun biasanya sembuh tanpa pengobatan, virus ini menular.

Diagnosis Ruam pada Anak

Mendiagnosis ruam kulit pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif: 

  • Riwayat Kesehatan: Dokter Anda bertanya tentang penyakit terkini, alergi, obat-obatan, dan vaksinasi.
  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa jenis lesi yang ada, seperti makula, papula, vesikel, atau pustula. Mereka juga akan menilai distribusi, bentuk, warna, sisik, dan gejala terkait seperti gatal atau demam.
  • Tes Darah: Untuk menyingkirkan infeksi atau gangguan autoimun.
  • Persiapan Kalium Hidroksida: Untuk membedakan pityriasis rosea dari infeksi tinea
  • Kultur Tenggorokan: Untuk dugaan radang tenggorokan 
  • Dokter dapat menggunakan mikroskopi kalium hidroksida, pewarnaan asam periodik-Schiff pada folikel rambut, atau kultur jamur untuk memastikan diagnosis infeksi jamur.

Pengobatan Ruam pada Anak

Pengobatan untuk ruam gatal pada anak-anak sangat bervariasi dan bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. 

  • Orang tua dapat menangani berbagai ruam umum di rumah dengan obat-obatan bebas dan pengawasan ketat. Namun, beberapa situasi memerlukan perhatian medis profesional.
  • Membersihkan area yang terkena dengan sabun lembut dan air hangat, hindari menggosok, dan membiarkan ruam tetap terbuka sudah cukup untuk ruam ringan.
  • Orangtua dapat mengompres ruam dengan kain dingin dan lembap untuk meredakan rasa tidak nyaman. 
  • Dalam kasus ruam popok, penggantian popok secara berkala dan penggunaan krim pelindung dapat efektif. 
  • Untuk ruam yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat-obatan: 
    • Antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri seperti impetigo
    • Obat antijamur (topikal atau oral) untuk infeksi jamur seperti tinea corporis atau tinea capitis

Sangat penting untuk menghindari pemberian aspirin kepada anak-anak, terutama mereka yang menderita cacar air, karena risiko sindrom Reye.

Kapan Harus ke Dokter

Meskipun sebagian besar ruam pada anak-anak tidak berbahaya dan dapat ditangani di rumah, ada situasi di mana perhatian medis diperlukan.

Sangat penting untuk menghubungi dokter jika ruam:

  • Mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Mengganggu tidur anak
  • Menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan
  • Bertahan selama lebih dari tiga hari
  • Tidak berubah warna saat ditekan
  • Mirip dengan memar
  • Muncul segera setelah mengonsumsi makanan atau obat baru

Jika anak mengalami ruam disertai demam, tampak kurang sehat, atau jika ruam menetap atau memburuk meskipun telah diobati di rumah, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Hal ini terutama penting untuk bayi di bawah enam bulan atau jika ruam muncul di mata, mulut, atau area genital.

Pengobatan Rumahan untuk Ruam pada Anak

Orangtua dapat mencoba beberapa pengobatan rumahan untuk menenangkan ruam anak dan meringankan ketidaknyamanan. 

  • Kompres dingin menawarkan pertolongan cepat, terutama untuk ruam akibat panas. 
  • Mandi oatmeal terbukti efektif dalam menghilangkan rasa gatal dan kekeringan. 
  • Minyak kelapa dan minyak zaitun dapat membantu melembapkan dan melindungi kulit. Oleskan lapisan tipis minyak ini pada area yang terkena.
  • Soda kue telah lama digunakan untuk meredakan gatal pada kulit. Oleskan soda kue dengan sedikit air pada ruam hingga membentuk pasta. 
  • Oleskan cuka sari apel yang telah diencerkan beberapa kali seminggu untuk mengatasi masalah kulit kepala, tetapi hindari pemakaian pada kulit yang pecah-pecah atau berdarah.
  • Mandi garam epsom juga dapat menenangkan iritasi kulit. 
  • Obat-obatan alami seperti gel lidah buaya, ASI untuk bayi, dan larutan herbal seperti kamomil atau calendula juga dapat memberikan kelegaan. 

Namun, sangat penting untuk memantau ruam secara cermat dan berkonsultasi dengan dokter jika gejalanya menetap atau memburuk, terutama pada anak di bawah enam bulan atau jika disertai demam.

Kesimpulan

Mengatasi ruam pada anak bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi orang tua. Memahami berbagai jenis, gejala, dan penyebab ruam membantu orang tua memberikan perawatan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Meskipun orang tua dapat mengatasi berbagai ruam di rumah dengan pengobatan sederhana, mengetahui kapan harus mencari pertolongan medis sangatlah penting. Memantau perkembangan ruam dan gejala yang menyertainya dengan cermat adalah kuncinya. Orang tua dapat memastikan anak-anak mereka menerima perawatan yang tepat pada waktu yang tepat, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan dengan tetap mendapatkan informasi dan kewaspadaan.

FAQ

1. Apa saja ruam yang paling umum terjadi pada anak-anak?

Anak-anak dapat mengalami berbagai jenis ruam, termasuk:

  • Biang keringat (biang keringat)
  • Eksim (dermatitis atopik)
  • Impetigo
  • Kurap
  • Penyakit tangan, kaki, dan mulut
  • Penyakit kelima (penyakit pipi tertampar)
  • Cacar air
  • Roseola (penyakit keenam)
  • Moluskum kontagiosum
  • Hives

Ruam ini dapat memiliki penampilan dan penyebab yang berbeda-beda, mulai dari infeksi virus terhadap iritasi kulit.

2. Kapan saya harus khawatir tentang ruam pada anak saya?

Orang tua harus mencari pertolongan medis jika anak mereka:

  • Berusia kurang dari enam bulan
  • Mengalami demam disertai ruam
  • Menunjukkan ruam yang mengeluarkan cairan atau tampak merah, bengkak, atau basah
  • Memiliki ruam yang meluas melewati area popok
  • Menunjukkan ruam yang semakin parah di lipatan kulit
  • Memiliki ruam yang tidak membaik setelah dua hari
  • Menunjukkan ruam yang mengelupas, terutama pada telapak tangan atau telapak kaki
  • Memiliki bintik-bintik merah kecil dan datar yang tidak pudar saat ditekan
  • Anak terlihat tidak sehat atau tidak makan dengan benar
  • Mengembangkan gatal-gatal atau memar yang tidak dapat dijelaskan

3. Bagaimana saya tahu jika ruamnya serius?

Ruam bisa serius jika:

  • Disertai demam dan malaise
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Mengganggu tidur anak
  • Menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan
  • Bertahan selama lebih dari tiga hari
  • Tidak berubah warna saat ditekan
  • Muncul segera setelah mengonsumsi makanan atau obat baru

4. Berapa lama ruam virus berlangsung?

Durasi ruam virus dapat bervariasi dan bergantung pada virus spesifik yang menyebabkan ruam. Umumnya, ruam virus dapat berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu. Misalnya:

  • Roseola biasanya bertahan 2 hingga 3 hari
  • Ruam penyakit kelima dapat bertahan selama 1 hingga 3 minggu
  • Ruam akibat penyakit tangan, kaki, dan mulut biasanya hilang dalam 7 hingga 10 hari

5. Apakah ruam bisa hilang dengan sendirinya?

Banyak ruam pada anak-anak yang dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun, beberapa ruam mungkin memerlukan intervensi medis. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda ragu dengan ruam anak Anda, terutama jika ruam tersebut menetap atau disertai gejala lain.

Dokter Shalini

'like' Tim Medis CARE

Hubungi Kami


+91
* Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima komunikasi dari CARE Hospitals melalui panggilan, WhatsApp, email, dan SMS.

Masih ada pertanyaan?

Telepon

+ 91-40-68106529

Temukan Rumah Sakit

Perawatan di dekat Anda, Kapan Saja