icon
×

Muntah

Muntah, atau emesis, adalah keluarnya isi lambung secara paksa dari mulut dan merupakan respons fisiologis yang umum. Meskipun tidak menyenangkan dan tidak nyaman, muntah sering kali merupakan upaya tubuh untuk membuang zat berbahaya atau iritan. Muntah bisa terjadi hanya sekali, dipicu oleh konsumsi sesuatu yang tidak cocok untuk lambung. Muntah yang berulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor medis. Mengetahui penyebab, gejala, dan pilihan pengobatan yang tersedia dapat membantu mengelola dan mengatasi masalah ini secara efektif.

Penyebab Muntah

Muntah dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa penyebab umum muntah adalah:

  • Infeksi: Infeksi virus atau bakteriInfeksi saluran pencernaan, seperti gastroenteritis, dapat menyebabkan mual dan muntah. Infeksi ini umumnya disertai gejala lain seperti diare dan kram perut.
  • Keracunan Makanan: Konsumsi makanan dan minuman keras yang terinfeksi dapat mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan muntah akibat respons tubuh untuk mengeluarkan racun tersebut.
  • Mabuk Perjalanan: Mekanisme keseimbangan telinga bagian dalam dapat terpengaruh oleh perjalanan mobil, pesawat, atau perahu dan menyebabkan mual, sehingga mengakibatkan muntah.
  • Kehamilan: 'Morning sickness' atau mual selama trimester pertama dapat menyebabkan episode muntah yang sering terjadi karena berbagai perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.
  • Obat-obatan: Kemoterapi Obat-obatan, serta beberapa antibiotik, dapat menyebabkan mual dan muntah sebagai efek samping.
  • Masalah Lambung: Refluks asam, bisul, dan gastritis dapat menyebabkan peradangan pada lapisan lambung dan mengakibatkan muntah.
  • Obstruksi usus: Obstruksi usus dapat mengakibatkan nyeri hebat dan muntah karena tubuh berusaha mendorong isi melalui saluran pencernaan.

Tanda & Gejala Muntah

Mengidentifikasi tanda dan gejala muntah sangat penting untuk penanganan yang tepat. Berikut beberapa indikator umum:

  • Mual: Perasaan tidak enak di perut atau tidak nyaman umum terjadi sebelum muntah terjadi.
  • Muntah: Ini adalah tindakan mencoba muntah tetapi tidak berhasil, ditandai dengan terengah-engah atau tersedak.
  • Sakit Perut: Kram atau rasa tidak nyaman di perut terkadang dapat menyertai muntah.
  • Demam: Peningkatan suhu akibat infeksi atau kondisi mendasar lainnya.
  • Dehidrasi: Muntah yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi, yang bermanifestasi sebagai mulut kering, urin gelap, dan pusing.

Pengobatan Muntah

Penanganan muntah yang efektif bergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa langkah umum yang diambil untuk mengelola dan meredakan gejala kondisi ini:

  • Hidrasi: Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik sangatlah penting. Minumlah air dingin dalam jumlah sedikit dan sering, cairan rehidrasi oral, atau kaldu bening untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
  • Istirahat: Istirahat membantu tubuh pulih dari penyakit dan mengurangi mual.
  • Obat: Obat bebas seperti antiemetik dapat digunakan untuk membantu menghentikan muntah. Pada kasus yang parah, dokter akan meresepkan obat khusus untuk menghentikan muntah.
  • Perubahan Pola Makan: Mengonsumsi makanan hambar seperti kerupuk, roti panggang, atau pisang yang mudah dicerna dapat membantu menstabilkan kondisi lambung. Hindari makanan yang digoreng, berminyak, mengandung banyak gula, atau berasa kuat.
  • Hindari Pemicu: Hindari makanan, bau, atau situasi yang memicu muntah untuk menghentikan kekambuhannya.

Komplikasi Muntah

Muntah biasanya tidak terlalu serius, tetapi dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Beberapa komplikasi yang terkait dengan muntah adalah sebagai berikut:

  • Dehidrasi: Muntah parah menyebabkan seseorang kehilangan banyak cairan, yang dapat mengakibatkan dehidrasi, yang terkadang memerlukan perhatian medis.
  • Ketidakseimbangan Elektrolit: Banyak elektrolit penting hilang melalui muntahan. Muntah menyebabkan ketidakseimbangan, yang dapat menyebabkan kram otot atau kebingungan.
  • Cedera Esofagus: Muntah yang sering atau hebat dapat melukai esofagus, yang kemudian dapat menimbulkan nyeri, pendarahan, atau bahkan robekan.
  • Kekurangan Nutrisi: Muntah kronis dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi dan vitamin penting.

Kapan Harus Menghubungi Dokter

Carilah bantuan medis dalam kasus berikut:

  • Muntah parah: Jika frekuensi muntah lebih dari satu hingga dua kali per jam dan berlangsung selama lebih dari 24 jam, Anda harus menemui dokter.
  • Dehidrasi: Anda harus mencari bantuan jika Anda sangat haus, Anda mengeluarkan sedikit urine atau berwarna gelap, atau Anda pusing.
  • Darah dalam Muntahan: Muntah darah atau material seperti ampas kopi merupakan hal yang serius, dan Anda harus segera menemui dokter.
  • Nyeri Perut Parah: Nyeri akut atau kram yang disertai muntah kemungkinan besar merupakan obstruksi atau radang usus buntu.
  • Gejala Neurologis: Kebingungan, kondisi yang sangat buruk sakit kepala, atau perubahan penglihatan yang disertai muntah harus segera dilaporkan ke dokter.

Penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa bayi dan anak-anak tidak dapat mengomunikasikan keadaan dehidrasi mereka secara efektif seperti orang dewasa; oleh karena itu, mereka harus mencari tanda-tanda yang merupakan indikasi jelas kapan harus menemui dokter.

  • Muntah dan buang air besar yang berlangsung lebih dari 24 jam dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan
  • Darah bercampur dengan tinja atau muntahan
  • Urine berwarna gelap atau tidak ada produksi urine selama 8 jam
  • Ketidakmampuan menghasilkan air mata saat menangis, mulut kering, dan mata cekung.

Obat Rumahan untuk Muntah

Meskipun pentingnya mengatasi akar permasalahan tidak dapat diremehkan, beberapa pengobatan rumahan dapat meredakan muntah ringan:

  • Jahe: Teh jahe atau minuman jahe akan menenangkan perut dan membantu mengurangi rasa mual.
  • Peppermint: Sistem pencernaan akan ditenangkan dengan beberapa cangkir teh peppermint atau mengisap permen peppermint.
  • Lemon: Aroma lemon yang segar atau meminum jus lemon terkadang dapat meredakan mual.
  • Larutan Hidrasi: Larutan rehidrasi oral buatan sendiri berupa air, garam, dan gula membantu memulihkan cairan dan elektrolit yang hilang.
  • Diet BRAT: Diet BRAT mencakup pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Diet ini dapat membantu menenangkan perut.

Kesimpulan

Muntah dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan; namun, penyebab, gejala, dan metode pengobatannya dapat membantu mengatasinya dengan tepat. Entah karena infeksi, keracunan makanan, atau penyebab lainnya, akar masalahnya harus diidentifikasi dan diobati dengan tepat. Ingat, jika terlalu berat atau lebih sering dari biasanya, seseorang harus berkonsultasi dengan profesional untuk mendapatkan bantuan dan saran yang tepat guna menghindari komplikasi lain.

Jika Anda atau seseorang yang Anda sayangi sering muntah, jangan takut untuk mencari nasihat medis tentang perawatan dan bantuan.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Q1. Bisakah muntah dicegah?

Jwb. Muntah seringkali dapat dihindari dengan menghindari pemicu yang jelas, seperti makanan yang terkontaminasi, bau menyengat, atau mabuk perjalanan. Menjaga hidrasi yang baik, makan dalam porsi kecil namun sering, dan meminimalkan stres juga sangat membantu. Jika muntah disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, menghilangkan penyakit tersebut akan mengurangi risikonya.

Q2. Apa yang bisa saya lakukan untuk menghentikan muntah?

Jwb. Obat muntah yang dijual bebas dapat membantu menghentikan muntah. Beberapa teh herbal, termasuk teh jahe atau pepermin, dapat membantu. Jika Anda mengalami kasus yang berkelanjutan atau sangat parah, konsultasikan dengan dokter yang mungkin akan meresepkan beberapa obat. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dan banyak istirahat dapat membantu seseorang pulih dari tahap ini.

Q3. Apa yang harus dilakukan setelah muntah?

Jwb. Jika Anda muntah, mulailah rehidrasi dengan sedikit cairan bening, seperti air putih atau larutan elektrolit, lalu istirahat. Hindari makanan padat sampai gejala membaik. Kembalilah ke pola makan Anda secara bertahap dengan makanan hambar seperti roti panggang atau kerupuk. Waspadai tanda-tanda dehidrasi atau gejala yang menetap dan cari pertolongan medis jika perlu.

Q4. Bisakah lemon menghentikan muntah?

Jwb. Lemon dapat membantu meredakan mual dan muntah karena aromanya yang menyegarkan dan rasa asamnya; mengonsumsi air lemon dan mengisap potongan lemon terkadang dapat menenangkan perut, tetapi bukan obat untuk muntah. Jika muntah berlanjut, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional untuk perawatan lebih lanjut. 

'like' Tim Medis CARE

Hubungi Kami


+91
* Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima komunikasi dari CARE Hospitals melalui panggilan, WhatsApp, email, dan SMS.

Masih ada pertanyaan?

Telepon

+ 91-40-68106529

Temukan Rumah Sakit

Perawatan di dekat Anda, Kapan Saja