Muntah dengan cairan kuning, sering disebut refluks empedu, terjadi ketika empedu mengalir kembali ke lambung dan kerongkongan. Empedu, cairan kuning kehijauan yang disintesis oleh hati dan disimpan di dalam kantong empedu, memainkan peran penting dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu ke usus halus. Pilorus, katup satu arah antara lambung dan usus halus, ketika pilorus gagal berfungsi dengan baik, empedu dapat masuk ke lambung, menyebabkan iritasi dan peradangan.
Muntah cairan kuning pahit bisa terjadi saat perut kosong, karena tubuh mengeluarkan empedu saat tidak ada lagi yang bisa dimuntahkan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk puasa yang terlalu lama, iritasi lambung, atau radang perutDalam beberapa kasus, muntah-muntah disertai empedu mengindikasikan masalah kesehatan mendasar yang memerlukan perhatian medis, seperti obstruksi usus halus.
Refluks empedu berbeda dengan refluks asam, meskipun kedua kondisi ini dapat terjadi bersamaan. Kombinasi refluks asam empedu dan asam lambung ke esofagus dapat menyebabkan penyakit refluks gastroesofagus (GERD) dan kerusakan pada lapisan esofagus.
Muntah berwarna kuning dapat menimbulkan berbagai gejala yang tidak mengenakkan.
Gejala lainnya meliputi:
Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini dapat mirip dengan refluks asam, sehingga sulit membedakan kedua kondisi tersebut tanpa evaluasi medis yang tepat.
Mendiagnosis refluks empedu dapat menjadi tantangan, karena gejalanya sangat mirip dengan refluks asam.
Dokter biasanya memulai dengan meninjau riwayat medis dan gejala pasien. Namun, beberapa tes seringkali diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kondisi lain.
Penanganan medis sudah cukup apabila tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya.
Dokter mungkin menyarankan prosedur yang lebih invasif untuk kasus yang parah atau ketika perubahan prakanker terdeteksi.
Meskipun muntahan kuning sesekali mungkin tidak perlu dikhawatirkan, beberapa situasi tertentu memerlukan perhatian medis segera. Cari pertolongan medis jika:
Muntahan kuning yang berhubungan dengan refluks empedu memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan dan kehidupan sehari-hari seseorang. Mulai dari perubahan gaya hidup hingga pengobatan & intervensi bedah, terdapat berbagai pendekatan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan refluks empedu. Penting untuk diingat bahwa meskipun muntah kuning sesekali mungkin tidak mengkhawatirkan, gejala yang menetap atau kasus yang parah memerlukan perhatian medis.
Memahami penyebab dasar muntah kuning memungkinkan individu untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dalam mengelola kesehatan mereka. Baik dengan menyesuaikan pola makan, menerapkan teknik pengurangan stres, atau mencari saran medis profesional, penanganan masalah ini segera dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.
Setelah muntah berwarna kuning, penting untuk tetap terhidrasi. Minumlah sedikit air atau cairan bening setiap 15 menit selama 3-4 jam. Ini membantu mencegah dehidrasi dan mengisi kembali cairan yang hilang. Hindari minum dalam jumlah banyak sekaligus, karena dapat memicu muntah lebih banyak.
Setelah muntah cairan kuning pahit, konsumsilah makanan hambar yang mudah dicerna seperti buah-buahan, nasi dadih, dll. Makanan ini membantu memadatkan feses dan mengganti nutrisi yang hilang. Hindari makanan olahan susu, manis, atau berlemak pada awalnya, karena dapat memicu mual atau diare.
Meskipun muntah kuning sesekali mungkin tidak mengkhawatirkan, refluks empedu yang sering dapat menyebabkan komplikasi serius. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang terus-menerus atau penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
Masih ada pertanyaan?