Kolitis ulseratif adalah penyakit radang usus kronis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Nyeri perut yang terus-menerus atau darah dalam tinja bisa menjadi tanda-tanda penyakit kolitis ulseratif. Kondisi gastrointestinal ini menyebabkan peradangan & bisul di usus besar dan rektum, yang menyebabkan gejala-gejala yang tidak nyaman. Mari kita bahas apa itu kolitis ulseratif, gejalanya, dan berbagai pilihan pengobatan untuk kolitis ulseratif.
Kolitis ulseratif adalah penyakit radang usus kronis. Penyakit ini menyebabkan peradangan dan tukak pada lapisan usus besar (kolon dan rektum). Kondisi seumur hidup ini memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, menjadikannya salah satu jenis penyakit radang usus yang paling umum di samping penyakit Crohn.
Kolitis ulseratif memengaruhi berbagai bagian usus besar dan rektum, yang menyebabkan berbagai jenis kondisi. Tiga jenis utama kolitis ulseratif adalah:
Kolitis ulseratif memiliki berbagai gejala yang tingkat keparahannya dapat bervariasi. Gejala umum kolitis ulseratif meliputi:
Seiring perkembangan kondisi, gejalanya dapat memburuk. Kasus yang parah dapat menyebabkan diare berdarah yang sering, mual, dan kelelahan ekstrem.
Penyebab pasti dari kolitis ulseratif tidak dapat ditentukan, tetapi para peneliti percaya bahwa hal ini melibatkan interaksi faktor-faktor yang kompleks, termasuk:
Kolitis ulseratif dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang memengaruhi sistem pencernaan dan bagian tubuh lainnya.
Diagnosis kolitis ulseratif melibatkan kombinasi beberapa metode. Metode-metode tersebut meliputi peninjauan riwayat medis dan keluarga pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Tujuan pengobatan kolitis ulseratif adalah untuk mengurangi peradangan dan mendorong remisi.
Obat-obatan: Dokter menggunakan berbagai obat untuk mencapai hal ini, menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan setiap pasien.
Obat-obatan ini menargetkan area tertentu dari sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan.
Intervensi Bedah: Pembedahan terkadang mungkin diperlukan, terutama jika timbul komplikasi atau terapi lain terbukti tidak efektif.
Segera cari pertolongan medis di rumah sakit jika Anda mengalami: tanda-tanda dehidrasi, demam tinggi, atau pendarahan rektal hebat. Penting untuk melaporkan gejala baru atau yang memburuk, karena bisa jadi menandakan perlunya penyesuaian pengobatan.
Meskipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kolitis ulseratif, pilihan gaya hidup tertentu dapat membantu menurunkan risiko dan mengelola gejala, termasuk:
Kolitis ulseratif dapat berdampak jangka panjang pada kehidupan penderitanya, dengan berbagai gejala dan potensi komplikasi. Mulai dari nyeri perut yang terus-menerus hingga risiko kanker usus besar, penyakit radang usus kronis ini menimbulkan tantangan serius. Namun, banyak individu dapat mengelola gejalanya secara efektif dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Kolitis ulseratif dapat berdampak besar pada kehidupan seseorang. Tingkat keparahannya bervariasi, mulai dari kasus ringan dengan ketidaknyamanan sesekali hingga bentuk parah yang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kondisi ini meningkatkan risiko kanker usus besar, anemia, dan osteoporosis. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan megakolon toksik atau perforasi kolon, yang memerlukan perhatian medis segera. Meskipun kolitis ulseratif serius, banyak orang mengelola gejalanya secara efektif dengan pengobatan yang tepat dan penyesuaian gaya hidup.
Kolitis ulseratif adalah kondisi seumur hidup, tetapi bukan berarti penderitaan yang terus-menerus. Banyak pasien mengalami periode remisi di mana gejala mereda atau hilang sepenuhnya. Periode remisi ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Namun, kambuhnya penyakit dapat terjadi secara tak terduga.
Walaupun makanan pemicu bervariasi di antara individu yang menderita kolitis ulseratif, beberapa penyebab umumnya meliputi:
Saat ini, belum ada obat untuk kolitis ulseratif. Perawatan berfokus pada penanganan gejala, mengurangi peradangan, dan memperpanjang masa remisi. Namun, operasi pengangkatan seluruh usus besar dan rektum (kolektomi total) dapat menyembuhkan penyakit ini. Prosedur ini merupakan pilihan terakhir jika pengobatan lain gagal atau muncul komplikasi.
Masih ada pertanyaan?