icon
×

Hidrokortison

Hidrokortison, kortikosteroid yang umum digunakan, membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan peradangan hingga berbagai kondisi kulit. Obat ampuh ini memengaruhi respons imun tubuh dan proses peradangan, menjadikannya solusi andalan para dokter.

Mari kita telusuri berbagai kegunaan hidrokortison dan spesifikasi tablet hidrokortison. Kami akan membahas cara menggunakan obat hidrokortison dengan aman, potensi efek samping, dan tindakan pencegahan yang perlu diingat. Selain itu, kami akan menjelaskan cara kerja pengobatan hidrokortison oral, membahas interaksinya dengan obat lain, dan memberikan informasi dosis penting. 

Apa itu Hidrokortison?

Hidrokortison, juga dikenal sebagai kortisol, adalah obat kortikosteroid yang kuat. Korteks adrenal secara alami memproduksi hormon glukokortikoid ini. Dokter menggunakan hidrokortison untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, termasuk kondisi imun, inflamasi, dan neoplastik. Edward Kendall menemukannya pada tahun 1930-an, awalnya menamakannya Compound F atau 17-hidroksikortikosteron. FDA menyetujui hidrokortison pada tanggal 5 Agustus 1952.

Obat serbaguna ini bekerja sebagai agonis reseptor hormon kortikosteroid. Obat ini mengikat reseptor glukokortikoid, yang menghasilkan efek antiinflamasi dan perubahan ekspresi gen. Hidrokortison tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, krim, salep, dan enema, masing-masing dirancang untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu. Dokter meresepkannya untuk mengatasi pembengkakan dan peradangan serta memperlambat sistem kekebalan tubuh.

Penggunaan Umum Hidrokortison

Hidrokortison, kortikosteroid ringan, memiliki berbagai aplikasi dalam mengobati berbagai kondisi medis, seperti:

  • Gangguan rematik, seperti ankylosing spondylitis dan rheumatoid arthritis
  • Alergi parah 
  • Kondisi mata inflamasi
  • Wasir 
  • sariawan
  • Berbagai gangguan lambung dan usus, seperti kolitis ulseratif 
  • Gangguan endokrin, termasuk peradangan tiroid
  • Gangguan kolagen seperti lupus eritematosus sistemik 
  • Masalah pernapasan seperti asma, sindrom Loeffler, dan infeksi tertentu seperti tuberkulosis
  • Kondisi kulit seperti psoriasis parah, pemfigus, biang keringat, dan dermatitis seboroik
  • Kelainan darah tertentu
  • Kondisi terkait kanker

Cara Menggunakan Tablet Hidrokortison dengan Aman

  • Dokter meresepkan tablet hidrokortison untuk berbagai kondisi. Pasien harus mengonsumsi obat ini sesuai petunjuk. Jangan mengonsumsi lebih banyak, lebih sering, atau menggunakannya lebih lama dari yang diresepkan. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping.
  • Untuk penggunaan jangka panjang, pasien tidak boleh tiba-tiba berhenti mengonsumsi hidrokortison tanpa berkonsultasi dengan dokter. Pengurangan dosis secara bertahap mungkin diperlukan.
  • Pasien sebaiknya mengonsumsi hidrokortison bersama makanan atau susu untuk mencegah sakit perut. Patuhi label resep dengan saksama dan mintalah penjelasan dari dokter jika instruksi yang kurang jelas.
  • Pasien harus segera minum dosis jika terlewat. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, mereka harus melewatkan dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal rutin. Menggandakan dosis tidak disarankan.
  • Pasien harus menyimpan tablet hidrokortison dalam wadah tertutup pada suhu ruangan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan buang sisa obat dengan benar.
  • Jika digunakan secara topikal, jangan gunakan pada wajah atau ketiak kecuali atas petunjuk dokter. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah penggunaan. Jangan menutupi atau membungkus area tersebut kecuali atas petunjuk dokter.

Efek Samping Tablet Hidrokortison

Tablet hidrokortison, seperti semua obat, dapat menyebabkan efek samping, meskipun tidak semua orang mengalaminya. Sebagai steroid ringan, kecil kemungkinannya menyebabkan reaksi yang parah.

Efek samping yang umum termasuk: 

  • Pusing 
  • Rasa haus meningkat
  • Kelemahan dan kelelahan yang tidak biasa
  • Sakit kepala 
  • Nyeri otot
  • Gangguan pencernaan
  • Mual
  • Diare
  • Jerawat atau benjolan merah kecil pada kulit (folikulitis)
  • Pertumbuhan rambut tubuh yang tidak biasa
  • Penipisan kulit dan pigmentasi

Namun, efek samping yang serius dapat terjadi, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. Efek samping ini dapat meliputi: 

  • Sindrom Cushing bermanifestasi sebagai wajah bengkak dan penambahan berat badan di daerah perut atau punggung atas.
  • Tanda-tanda infeksi
  • Gula darah tinggi
  • Masalah kelenjar adrenal, terutama pada anak-anak
  • Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung
  • Masalah tidur
  • Reaksi alergi, termasuk anafilaksis yang mengancam jiwa
  • Peningkatan risiko kanker 
  • Mempengaruhi kesehatan tulang

Jika Anda mengalami efek samping yang parah atau berkelanjutan, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter Anda dapat membantu mengelola efek samping ini dan dapat menyesuaikan pengobatan Anda jika diperlukan.

Kewaspadaan

  • Alergi: Individu harus memberi tahu dokter mereka jika mereka alergi terhadap hidrokortison, kortikosteroid lain, atau obat lain.
  • Infeksi: Hidrokortison dapat meningkatkan risiko infeksi. Hindari kontak dengan orang sakit, cuci tangan sesering mungkin, dan segera laporkan tanda-tanda infeksi kepada dokter. 
  • Pemeriksaan: Pemeriksaan rutin, termasuk pemeriksaan mata, sangatlah penting. 
  • Masalah Vagina: Jika wanita mengalami vagina gatal atau keluar, mereka harus memberi tahu dokter mereka sebelum menggunakan obat ini.
  • Imunisasi: Individu harus menghindari imunisasi tanpa persetujuan dokter dan memberi tahu semua dokter tentang penggunaan hidrokortison mereka.
  • Luka di Area yang Diobati: Jangan gunakan hidrokortison topikal jika terdapat infeksi atau luka di area yang akan dirawat.
  • Kondisi Sistemik: Individu dengan kondisi sistemik tertentu, seperti penyakit hati, infark miokard, diabetes, hipotiroidisme, perforasi GI, dan gangguan pendarahan, harus berhati-hati.
  • Kehamilan: Penggunaan obat ini selama kehamilan harus dibatasi pada situasi yang benar-benar diperlukan.
  • Wanita Menyusui: menyusui wanita harus menghindari tablet hidrokortison, karena obat ini dapat masuk ke dalam ASI.

Cara Kerja Tablet Hidrokortison

Tablet hidrokortison termasuk dalam kelompok obat yang disebut glukokortikoid atau adrenokortikosteroid. Hormon steroid ini dapat memengaruhi respons imun dan proses peradangan tubuh. Obat ini bekerja dengan mengikat reseptor glukokortikoid, yang menyebabkan berbagai efek di seluruh tubuh.

Tablet hidrokortison membantu mengurangi pembengkakan dan menenangkan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai pemicu. Obat ini juga memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu, hidrokortison berperan dalam menyeimbangkan kadar air dan elektrolit dalam tubuh.

Tablet hidrokortison memiliki sifat anti-inflamasi. Tablet ini menghambat gen yang mengkode sitokin spesifik, yaitu protein yang terlibat dalam peradangan. Tindakan ini membantu menekan imunitas seluler dan mengurangi sekresi zat inflamasi dalam tubuh.

Bisakah Saya Mengonsumsi Hidrokortison dengan Obat Lain?

Hidrokortison berinteraksi dengan banyak obat, jadi pasien harus berhati-hati saat mengonsumsinya bersamaan dengan obat lain, termasuk:

  • Aldesleukin
  • Aspirin
  • Desmopressin
  • Furosemide
  • Metoprolol
  • Mifepristone
  • Obat-obatan yang dapat menyebabkan pendarahan atau memar

Informasi Dosis

Dokter menentukan dosis hidrokortison berdasarkan kondisi dan respons pasien.

Untuk insufisiensi adrenokortikal, orang dewasa biasanya mengonsumsi 15 hingga 25 mg secara oral dalam dosis terbagi setiap hari. Pada krisis adrenal akut, dosis yang lebih tinggi, yaitu 100 hingga 500 mg, mungkin diperlukan secara intravena atau intramuskular. 

Untuk tujuan antiinflamasi, dosis oral awal berkisar antara 20 hingga 240 mg per hari. Dosis parenteral dimulai dari 100 hingga 500 mg, dan dapat diulang sesuai kebutuhan. 

Pada kasus sepsis, dokter mungkin meresepkan 200 mg setiap hari melalui infus IV terus menerus. 

Untuk kolitis ulseratif, pasien sering menggunakan 100 mg secara rektal setiap malam hingga 21 hari. 

Dosis anak-anak dihitung berdasarkan berat badan atau luas permukaan. Pasien harus mengikuti petunjuk dokter dan tidak mengubah dosis tanpa saran medis.

Kesimpulan

Hidrokortison berdampak signifikan pada berbagai aspek kesehatan, mulai dari mengelola kondisi kulit hingga mengatasi gangguan peradangan serius. Keserbagunaannya menjadikannya alat yang berharga di bidang medis, membantu pasien dengan berbagai masalah. Namun, penting untuk diingat bahwa obat yang ampuh ini memerlukan penggunaan dan pemantauan yang cermat untuk menghindari potensi efek samping.

Memahami penggunaan, dosis, dan tindakan pencegahan hidrokortison adalah kunci penggunaan yang aman dan efektif. Pasien harus segera melaporkan gejala yang tidak biasa. Dengan demikian, mereka dapat memaksimalkan manfaat obat penting ini sekaligus meminimalkan risiko. Hidrokortison memainkan peran penting dalam pengobatan modern, memberikan kelegaan dan peningkatan kualitas hidup bagi banyak individu dengan beragam tantangan kesehatan.

FAQ

1. Apakah tablet hidrokortison termasuk steroid?

Ya, tablet hidrokortison adalah obat steroid. Tablet ini termasuk dalam golongan obat yang disebut kortikosteroid. Tablet ini bekerja dengan mengurangi peradangan, memperlambat sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, atau menggantikan kortisol yang biasanya diproduksi dalam tubuh.

2. Apakah hidrokortison aman digunakan setiap hari?

Untuk terapi penggantian hormon, dokter sering meresepkan 20 mg hingga 30 mg hidrokortison setiap hari, dibagi menjadi dua dosis. Namun, setiap individu harus selalu mengikuti petunjuk dokter mengenai jadwal dosis. Penggunaan jangka panjang memerlukan pemantauan yang cermat untuk menghindari potensi efek samping.

3. Untuk apa tablet hidrokortison digunakan?

Tablet hidrokortison mengobati berbagai kondisi, termasuk asma, reaksi alergi, radang sendi, dan penyakit radang usus. Mereka juga membantu penderita insufisiensi adrenal, seperti penderita penyakit Addison atau yang kelenjar adrenalnya telah diangkat.

4. Apakah hidrokortison merupakan antibiotik?

Tidak, hidrokortison bukanlah antibiotik. Hidrokortison adalah kortikosteroid yang mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh. Namun, beberapa formulasi topikal dapat menggabungkan hidrokortison dengan antibiotik untuk kondisi kulit tertentu.

5. Kapan sebaiknya mengonsumsi hidrokortison?

Waktu konsumsi hidrokortison bergantung pada formulasinya. Tablet standar biasanya diminum 2-3 kali sehari bersama makanan. Tablet lepas lambat biasanya diminum sekali sehari, sekitar 30 menit sebelum sarapan. Selalu ikuti petunjuk khusus dokter Anda mengenai dosis dan waktu konsumsi.