icon
×

Gaya Berjalan Abnormal

Gaya berjalan abnormal memengaruhi banyak orang, menyebabkan perubahan pola berjalan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan menjaga keseimbangan, peningkatan risiko jatuh, dan penurunan mobilitas, yang memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup secara keseluruhan. Artikel ini membahas berbagai jenis gaya berjalan abnormal, gejalanya, dan penyebabnya. Kami juga akan membahas faktor risiko, kemungkinan komplikasi, dan bagaimana dokter mendiagnosis serta menangani kondisi ini. Selain itu, kami akan membahas kapan harus menemui dokter dan cara mencegahnya. 

Apa itu Gaya Berjalan Abnormal?

Gaya berjalan abnormal adalah perubahan pola berjalan seseorang. Kemampuan untuk berdiri dan berjalan normal bergantung pada masukan dari beberapa sistem, termasuk sistem visual, vestibular, serebelum, motorik, proprioseptif, dan sensorik. Gangguan apa pun pada sistem-sistem ini dapat mengakibatkan kelainan gaya berjalan. Contoh umum termasuk gaya berjalan Parkinson, yang ditandai dengan kekakuan dan langkah-langkah kecil, dan gaya berjalan hemiplegik, yang sering disebabkan oleh kerusakan otak or pukulan.

Jenis-jenis Gaya Berjalan Abnormal

Pola gaya berjalan abnormal dapat diklasifikasikan menjadi berbagai jenis, masing-masing dengan karakteristik berbeda: 

  • Gaya Berjalan Hemiplegik: Terlihat pada individu yang pernah mengalami stroke dan melingkari kaki pada sisi yang terkena, dengan lengan biasanya berada dalam posisi tertekuk.
  • Gaya Berjalan Parkinson: Hal ini terkait dengan penyakit Parkinson dan ditandai dengan fleksi universal sendi, langkah-langkah kecil (festinasi), dan kemungkinan tremor. 
  • Gaya Berjalan Ataksik Serebelum: Jenis gaya berjalan abnormal ini terlihat seperti gaya berjalan yang lebar dan tidak stabil, dan penderitanya berpotensi jatuh ke sisi yang terpengaruh.
  • Gaya Berjalan Diplegik Spastik: Umumnya ditemukan pada palsi serebral dan melibatkan ekstensi dan adduksi tungkai bilateral, kadang-kadang menimbulkan pola gaya berjalan gunting. 
  • Gaya Berjalan Neuropatik, atau Gaya Berjalan Steppage: Gaya berjalan abnormal ini mengharuskan individu mengangkat kakinya lebih tinggi dari biasanya karena posisi kaki yang jatuh.
  • Gaya Berjalan Miopatik atau Gaya Berjalan Bergoyang: Gaya ini disebabkan oleh kelemahan otot-otot panggul, yang menyebabkan gerakan dari sisi ke sisi saat berjalan. 
  • Gait Ataksik Sensorik: Gait abnormal ini terjadi ketika propriosepsi terganggu, yang menyebabkan pola berjalan yang tidak aman dan berbasis luas.
  • Jenis lainnya termasuk gaya berjalan antalgik akibat nyeri, gaya berjalan Trendelenburg akibat otot gluteus medius yang lemah, dan gaya berjalan hiperkinetik yang terlihat pada gangguan ganglia basal.

Gejala Kelainan Gaya Berjalan

Gaya berjalan abnormal menunjukkan berbagai gejala, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Tanda-tanda umum gaya berjalan abnormal meliputi: 

  • Menyeret atau menggeser kaki, yang dapat diamati pada kondisi seperti penyakit Parkinson
  • Perasaan tidak seimbang saat berjalan 
  • Kekakuan pada otot atau sendi pinggul dan kaki 
  • Gerakan bergoyang dari sisi ke sisi, dikenal sebagai gaya berjalan waddling 
  • Berjalan dengan kepala dan leher ditekuk ke arah tanah 
  • Mengambil langkah lebih tinggi dari biasanya dan menurunkan kaki pada setiap langkah
  • Mengambil langkah-langkah kecil, juga dikenal sebagai festinasi
  • Nyeri saat berjalan 
  • Gerakan tidak teratur, tersentak-sentak, kaki terjatuh, dan kesulitan mempertahankan jalur lurus saat berjalan

Penyebab Gaya Berjalan Abnormal 

Gaya berjalan abnormal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cedera fisik hingga kondisi kesehatan yang mendasarinya. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Nyeri sendi, terutama di tulang belakang, pinggul, kaki, atau telapak kaki
  • Cedera seperti patah tulang atau terkilir
  • Masalah kaki, termasuk kapalan, jagung, kuku kaki tumbuh ke dalam, atau kutil
  • Penyakit yang mempengaruhi otak, sumsum tulang belakang, atau saraf tepi 
  • Kondisi muskuloskeletal 'like' radang sendi
  • Cerebral palsy
  • Masalah telinga bagian dalam dapat memengaruhi keseimbangan
  • Masalah penglihatan 

Faktor Risiko Kelainan Gaya Berjalan

Beberapa faktor meningkatkan kemungkinan berkembangnya pola berjalan abnormal. Faktor-faktor tersebut meliputi:

  • Usia: Gangguan gaya berjalan menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia seseorang. 
  • Gangguan Kognitif: Penurunan kognitif dini telah dikaitkan dengan berkurangnya kelancaran gaya berjalan dan perubahan kecepatan dan panjang langkah. 
  • Depresi: Depresi juga telah diidentifikasi sebagai faktor risiko gangguan gaya berjalan, khususnya gangguan neurologis.
  • Obat-obatan: Beberapa obat psikoaktif dapat menyebabkan pola gaya berjalan yang tidak dapat diprediksi atau sangat bervariasi.
  • Faktor Risiko Lainnya: Ini termasuk kondisi neurologis yang mempengaruhi kontrol motorik, neuropati sensorik atau motorik, dan gangguan muskuloskeletal seperti stenosis tulang belakang.

Komplikasi Kelainan Gaya Berjalan

Pola berjalan yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berdampak signifikan pada kualitas hidup dan kesehatan seseorang secara keseluruhan, seperti: 

  • Meningkatnya risiko terjatuh, terutama pada orang lanjut usia, yang dapat menyebabkan cedera parah, seperti cedera otak traumatis atau patah tulang pinggul
  • Individu dengan kecepatan berjalan rendah lebih mungkin mengalami gejala depresi yang meningkat, penurunan kognitif dan kegelisahan
  • Dalam beberapa kasus, gaya berjalan yang tidak normal mungkin merupakan gejala kondisi yang lebih serius, seperti artritis septik atau penyakit pembuluh darah parah, yang dapat mengancam jiwa atau anggota tubuh jika tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Diagnosa

Proses diagnostik meliputi:

  • Pemeriksaan Fisik: Dokter menilai kekuatan otot, tonus, dan koordinasi serta memeriksa panjang kaki, penglihatan, dan tekanan darahSelama pemeriksaan, dokter akan mencari masalah motorik sentral atau perifer yang memengaruhi tungkai dan kaki, gangguan keseimbangan, nyeri, dan perubahan ukuran langkah. Mereka mungkin meminta pasien untuk berjalan dalam berbagai posisi untuk mengamati karakteristik gaya berjalan mereka lebih dekat.
  • Investigasi: Ini dapat mencakup pemindaian CT, sinar-X, pemindaian MRI, dan studi konduksi saraf, yang memberikan informasi berharga tentang pembebanan sendi, pola gerakan patologis, dan potensi masalah neurologis atau muskuloskeletal.

Pengobatan

Penanganan gaya berjalan abnormal melibatkan diagnosis penyebab yang mendasari dan pengembangan rencana penanganan khusus yang mungkin mencakup kombinasi pendekatan. 

  • Suplemen dan perubahan pola makan untuk mengatasi ketidakseimbangan nutrisi. 
  • Obat-obatan untuk memberikan bantuan gejala dan meningkatkan gaya berjalan dengan meningkatkan kadar neurotransmitter 
  • Dalam kasus penyebab neurologis, stimulasi otak dalam dan teknik perawatan kesehatan terkait (fisioterapi isyarat eksternal, berjalan di atas treadmill, dan pelatihan kognitif) untuk penyakit Parkinson
  • Pelatihan koordinasi intensif pada postur dan gaya berjalan, seperti berjalan mundur atau melangkah ke samping
  • Intervensi latihan, seperti kekuatan otot, tenaga, dan latihan ketahanan
  • Operasi bedah, termasuk penggantian pinggul atau lutut. 

Kapan Harus ke Dokter

Jika Anda mengalami kesulitan berjalan atau melihat perubahan pada gaya berjalan Anda, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Gaya berjalan yang tidak normal dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup Anda dan mungkin mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Pencegahan

Mencegah gaya berjalan abnormal melibatkan penanganan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk:

  • Aktivitas Fisik Reguler: 
    • Program jalan kaki 30 menit setiap hari sangat disarankan untuk menjaga mobilitas dan fungsi gaya berjalan. Menyertakan tanjakan dalam rute jalan kaki dapat membantu menjaga kekuatan kaki.
    • Latihan Kekuatan dan Keseimbangan: Aktivitas ini membantu menjaga kekuatan dan koordinasi otot serta mengurangi risiko jatuh, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. 
  • Latihan Ketahanan: Latihan ini dapat bermanfaat terutama untuk meningkatkan kecepatan berjalan dan mobilitas secara keseluruhan.
  • Mengelola Kondisi Kesehatan yang Mendasari: Manajemen kondisi seperti diabetes, neuropati perifer, dan osteoartritis melalui perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup penting tertentu dapat secara signifikan mengurangi dampaknya pada fungsi gaya berjalan. 
  • Pemeriksaan Penglihatan dan Pendengaran Secara Teratur: Pemeriksaan ini juga penting, karena gangguan sensorik dapat memengaruhi keseimbangan dan pola berjalan.
  • Modifikasi Lingkungan: Menghilangkan bahaya dan memasang pegangan tangan dapat meningkatkan keselamatan dan mengurangi cedera akibat jatuh. Menggunakan tongkat jalan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keamanan bagi lansia.

Kesimpulan

Menjaga gaya berjalan yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan mewaspadai tanda-tanda gaya berjalan yang tidak normal dan mencari saran medis bila diperlukan, Anda dapat mengambil beberapa langkah proaktif untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan mobilitas. Olahraga teratur, nutrisi yang tepat, dan mengelola kondisi kesehatan yang mendasarinya berperan dalam menjaga gaya berjalan kita tetap sehat dan mengurangi risiko jatuh serta masalah terkait lainnya.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apakah saya perlu menjalani operasi untuk gangguan gaya berjalan?

Kebutuhan operasi umumnya bergantung pada penyebab yang mendasari dan tingkat keparahan gangguan gaya berjalan. Terkadang, perawatan non-bedah seperti terapi fisik, obat-obatan, atau alat bantu mungkin sudah cukup. Namun, operasi mungkin direkomendasikan untuk kondisi seperti masalah sendi atau cedera parah yang memengaruhi kemampuan berjalan. 

2. Apa penyebab gaya berjalan abnormal?

Gaya berjalan abnormal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi neurologis, masalah muskuloskeletal, atau cedera. Penyebab umumnya meliputi stroke, penyakit Parkinson, artritis, dan masalah kaki. Faktor lain, seperti masalah telinga bagian dalam, kerusakan saraf, atau masalah penglihatan, juga dapat menyebabkan gaya berjalan abnormal. 

3. Bagaimana cara meningkatkan gaya berjalan saya?

Meningkatkan gaya berjalan Anda seringkali melibatkan kombinasi berbagai pendekatan. Latihan terapi fisik dapat membantu memperkuat otot-otot yang lemah, meningkatkan keseimbangan, dan meningkatkan koordinasi. Latihan gaya berjalan, seperti berjalan mundur atau melangkah ke samping, dapat bermanfaat. Selain itu, penggunaan alas kaki atau ortotik yang tepat, menjaga berat badan yang sehat, dan mengatasi kondisi medis yang mendasarinya dapat meningkatkan gaya berjalan. 

4. Apakah gangguan berjalan dapat disembuhkan?

Kemudahan penyembuhan gaya berjalan abnormal bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa kelainan gaya berjalan, terutama yang disebabkan oleh cedera atau kondisi sementara, mungkin dapat disembuhkan sepenuhnya dengan perawatan yang tepat. Namun, penyembuhan total mungkin tidak memungkinkan untuk gangguan neurologis atau muskuloskeletal kronis. 

5. Pada usia berapa gaya berjalan normal berkembang?

Perkembangan gaya berjalan normal adalah proses bertahap yang dimulai saat anak mulai berjalan, biasanya sekitar usia 12 hingga 18 bulan. Pada usia 3 tahun, sebagian besar anak telah mengembangkan pola gaya berjalan yang hampir matang. Gaya berjalan yang matang dan menyerupai orang dewasa biasanya berkembang sekitar usia 7 hingga 8 tahun. 

6. Bagaimana saya dapat mengidentifikasi jika saya memiliki gaya berjalan yang abnormal?

Tanda-tanda gaya berjalan abnormal meliputi pincang, menyeret kaki, berjalan terseok-seok, mengambil langkah yang sangat kecil atau besar, atau mengalami nyeri saat berjalan. Anda mungkin memperhatikan perubahan pada kecepatan berjalan, keseimbangan, atau koordinasi Anda. 

7. Apakah ada efek samping dari pengobatan tersebut?

Efek samping pengobatan untuk gaya berjalan abnormal bervariasi berdasarkan intervensi spesifiknya. Obat-obatan dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti rasa kantuk atau masalah gastrointestinal. Terapi fisik umumnya aman tetapi dapat menyebabkan nyeri otot sementara. Intervensi bedah memiliki risiko seperti infeksi atau komplikasi akibat anestesi. 

'like' Tim Medis CARE

Hubungi Kami


+91
* Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju untuk menerima komunikasi dari CARE Hospitals melalui panggilan, WhatsApp, email, dan SMS.

Masih ada pertanyaan?

Telepon

+ 91-40-68106529

Temukan Rumah Sakit

Perawatan di dekat Anda, Kapan Saja