icon
×

Methotrexate

Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang obat yang dapat mengobati berbagai kondisi, mulai dari kanker hingga penyakit autoimun? Kita sedang membahas metotreksat, obat ampuh yang telah menjadi tren di dunia medis. Obat serbaguna ini telah menjadi pilihan utama bagi banyak dokter, dan kami ingin membantu Anda memahami alasannya.

Mari kita telusuri seluk-beluk penggunaan metotreksat, cara mengonsumsinya, dan efek samping apa yang perlu diwaspadai. Kita juga akan membahas tindakan pencegahan, cara kerja obat ini, dan apakah Anda dapat mencampurnya dengan obat lain. 

Apa itu Methotrexate?

Metotreksat adalah obat kuat yang memengaruhi berbagai kondisi medis. Obat ini serbaguna dan digunakan untuk mengobati kanker, psoriasis parah, dan rheumatoid arthritisAgen antineoplastik ini bekerja dengan menghambat enzim yang bertanggung jawab atas sintesis nukleotida, yang mengarah pada penekanan peradangan dan pencegahan pembelahan sel.

Dalam pengobatan kanker, tablet metotreksat memperlambat pertumbuhan sel kanker. Untuk psoriasis, tablet ini memperlambat pertumbuhan sel kulit untuk menghentikan pembentukan sisik. Pada artritis reumatoid, metotreksat berdampak pada penurunan aktivitas sistem kekebalan tubuh. Metotreksat tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet dan suntikan. 

Kegunaan Tablet Metotreksat

Tablet metotreksat memiliki berbagai kegunaan dalam mengobati berbagai kondisi medis, seperti: 

  • Psoriasis berat
  • Artritis reumatoid aktif yang parah 
  • Kanker termasuk kanker payudara, paru-paru, dan kanker kepala dan leher tertentu
  • Beberapa jenis limfoma dan leukemia
  • Untuk anak-anak, tablet metotreksat bermanfaat untuk mengobati leukemia limfoblastik akut dan artritis idiopatik juvenil poliartikular. 
  • Dalam beberapa kasus, dokter menggunakan tablet metotreksat untuk mengobati koriokarsinoma gestasional dan mola hidatidosa. 

Cara Menggunakan Tablet Metotreksat

  • Selalu minum tablet metotreksat persis seperti yang dianjurkan dokter. Wajib mengikuti petunjuk dokter dengan saksama. Jangan minum tablet lebih banyak dari yang diresepkan, karena tidak akan mempercepat pemulihan dan justru dapat membahayakan. 
  • Untuk kondisi seperti artritis reumatoid atau psoriasis, minumlah tablet metotreksat hanya sekali seminggu pada hari yang sama. 
  • Untuk pengobatan kanker, dosisnya bervariasi berdasarkan kondisi dan ukuran tubuh kita. 
  • Telan tablet utuh dengan air, hindari menghancurkan atau mengunyahnya. 
  • Sangat penting untuk tidak mengonsumsi metotreksat dengan makanan kaya susu. 
  • Bila mengonsumsi obat ini dalam bentuk cair, ukurlah dosisnya dengan hati-hati menggunakan gelas ukur atau alat ukur.
  • Jika Anda lupa minum satu dosis, minumlah segera setelah Anda ingat, jika masih dalam dua hari. Namun, jika sudah lebih dari dua hari, hubungi dokter Anda untuk meminta saran.
  • Pastikan Anda meminum jumlah cairan yang optimal saat mengonsumsi obat ini; ini akan membantu ginjal Anda mengeluarkan obat.

Efek Samping Tablet Metotreksat

Metotreksat adalah obat kuat yang dapat menyebabkan beberapa efek samping. Efek samping yang umum meliputi: 

Efek samping yang lebih serius, meskipun jarang, dapat terjadi. Efek samping ini dapat meliputi: 

  • Masalah hati yang bermanifestasi sebagai menguningnya mata atau kulit, sakit perut yang parahurin berwarna gelap
  • Masalah paru-paru, termasuk batuk terus-menerus, sakit dada, atau kesulitan bernapas
  • Tanda-tanda anemia, seperti kulit pucat, kelelahan yang tidak biasa
  • Penyakit ginjal, seperti tangan dan kaki bengkak 
  • Mudah memar atau berdarah
  • Nyeri tulang dan kelemahan otot
  • Rasa sakit yang tidak biasa dan perubahan warna kulit

Kewaspadaan

Individu perlu berhati-hati saat menggunakan tablet metotreksat, termasuk: 

  • Riwayat kesehatan: Wajib untuk memberi tahu dokter Anda tentang kondisi medis yang ada atau yang pernah Anda alami, terutama penyakit hati, masalah ginjal, kondisi paru-paru, gangguan pendarahan, kekebalan tubuh yang buruk, penyakit gastrointestinal (tukak lambung atau kolitis ulseratif), atau penggunaan alkohol.
  • kehamilan: Anda harus menghindari kehamilan saat mengonsumsi metotreksat, karena dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Jika Anda berencana untuk memiliki anak, diskusikan hal ini dengan dokter Anda sebelumnya.
  • Tindakan Pencegahan Infeksi: Metotreksat dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi, jadi jauhi orang-orang dengan penyakit menular. 
  • Sensitivitas Matahari: Anda juga harus berhati-hati terhadap paparan sinar matahari, karena obat tersebut dapat membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Vaksinasi: Beri tahu dokter Anda bahwa Anda menggunakan tablet metotreksat sebelum vaksinasi atau imunisasi apa pun.
  • Kegiatan: Hindari aktivitas yang meningkatkan kemungkinan terluka, memar, atau cedera, serta olahraga kontak saat menggunakan obat ini.

Cara Kerja Tablet Metotreksat

Tablet metotreksat bekerja sebagai antimetabolit, memperlambat pertumbuhan sel yang membelah dengan cepat. Dalam pengobatan kanker, metotreksat menghambat enzim yang bertanggung jawab atas sintesis nukleotida, sehingga mencegah pembelahan sel. Metotreksat menghambat enzim dihidrofolat reduktase, yang diperlukan untuk mengubah dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat, suatu bentuk aktif asam folat yang dibutuhkan untuk sintesis DNA dan RNA.

Untuk kondisi autoimun seperti artritis reumatoid, metotreksat memiliki mekanisme yang berbeda. Metotreksat menghambat transformilase AICAR, yang menyebabkan akumulasi adenosin. Efek antiinflamasi ini menekan aktivasi sel T dan meningkatkan sensitivitas sel T CD-95 yang teraktivasi. Metotreksat juga menurunkan regulasi sel B dan menghambat pengikatan interleukin pada reseptor permukaan sel.

Mekanisme ini membuat metotreksat efektif untuk mengobati berbagai kondisi, dari kanker hingga penyakit inflamasi seperti psoriasis dan artritis reumatoid.

Bisakah Saya Mengonsumsi Methotrexate dengan Obat Lain?

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan metotreksat, seperti:

  • asitretin
  • Antibiotik, seperti penisilin, tetrasiklin, obat sulfa
  • asparaginase
  • azathioprine
  • Kloramfenikol
  • Cisplatin
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen
  • fenitoin
  • probenesid
  • prokarbazin
  • Inhibitor pompa proton, seperti omeprazoleesomeprazol
  • Pirimetamin
  • Sulfasalazine
  • Retinoid seperti isotretinoin

Selalu konsultasikan dengan dokter ahli yang merawat Anda sebelum memulai pengobatan baru apa pun saat mengonsumsi metotreksat. 

Informasi Dosis

Dosis metotreksat bervariasi berdasarkan kondisi yang dirawat. 

Untuk artritis reumatoid, dokter memulai dengan dosis 7.5 hingga 10 mg seminggu sekali, yaitu sekitar 3 hingga 4 tablet. Dokter Anda dapat meningkatkan dosisnya menjadi 25 mg per minggu jika diperlukan. 

Dosis yang lazim berkisar antara 10 hingga 25 mg sekali seminggu untuk psoriasis. 

Dalam pengobatan kanker, dosis metotreksat bisa jauh lebih tinggi, berkisar antara 20 hingga 5000 mg/m2, tergantung pada jenis kanker dan aturan pakainya. 

Tablet metotreksat harus diminum persis seperti yang diresepkan, biasanya pada hari yang sama setiap minggu. 

Kesimpulan

Tablet metotreksat telah terbukti menjadi obat yang serbaguna dan ampuh dalam perawatan kesehatan modern. Tablet ini memiliki pengaruh terhadap berbagai kondisi, mulai dari kanker hingga penyakit autoimun, dengan memperlambat pertumbuhan sel dan mengurangi peradangan. Kemampuan obat ini untuk mengobati berbagai penyakit menjadikannya alat yang berharga bagi dokter, tetapi penting untuk menggunakannya dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis yang ketat.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apa yang terjadi jika saya melewatkan satu dosis?

Jika dosis metotreksat terlewat, segera hubungi dokter untuk meminta saran. Penting untuk tidak menggandakan dosis demi mengejar ketertinggalan. Dokter akan memberikan jadwal dosis baru. Untuk artritis reumatoid atau psoriasPasien mengonsumsi metotreksat seminggu sekali pada hari yang sama. Jika pasien lupa dan ingat dalam dua hari, mereka dapat meminumnya sesegera mungkin. Namun, jika lebih dari dua hari telah berlalu, mereka harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan panduan.

2. Apa yang terjadi jika saya overdosis?

Overdosis metotreksat merupakan keadaan darurat medis yang serius. Jika Anda mencurigai adanya overdosis, segera hubungi layanan darurat. Gejalanya dapat berupa mual parah, muntah, dan tinja berdarahOverdosis dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, jadi penting untuk segera mencari pertolongan medis. 

3. Apa yang harus dihindari saat mengonsumsi metotreksat?

Setiap individu harus menghindari atau membatasi konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat membuat seseorang rentan terhadap masalah hati. Sebaiknya hindari susu yang tidak dipasteurisasi dan keju lunak. Setiap individu juga harus membatasi asupan kafein dari kopi, teh, dan minuman berenergi, karena dapat mengganggu efektivitas metotreksat. Selain itu, individu harus menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit untuk mengurangi risiko infeksi.

4. Apakah metotreksat aman?

Metotreksat aman digunakan sesuai resep, tetapi memerlukan pemantauan yang cermat. Pasien perlu menjalani tes darah rutin untuk memeriksa fungsi hati dan jumlah sel darah merah mereka. Meskipun efektif untuk mengobati berbagai kondisi, metotreksat dapat menimbulkan efek samping. Efek samping ini dapat berupa mual, kelelahan, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi. 

5. Untuk apa obat methotrexate biasa digunakan?

Keserbagunaan tablet metotreksat menjadikannya obat yang berharga dalam perawatan kesehatan modern. Dokter terutama menggunakannya untuk artritis reumatoid, psoriasis berat, dan kanker tertentu, seperti leukemia. limfoma, dan tumor padat. Selain itu, obat ini diresepkan untuk penyakit Crohn, artritis idiopatik juvenil, dan beberapa kondisi autoimun. 

6. Siapa yang tidak boleh mengonsumsi metotreksat?

Beberapa orang tidak boleh mengonsumsi metotreksat. Dokter menghindari meresepkannya kepada wanita hamil atau menyusui, orang dengan penyakit hati berat, masalah ginjal, atau kelainan darah. Mereka yang memiliki infeksi aktif, termasuk TB atau HIV, dan riwayat konsumsi alkohol tidak boleh mengonsumsi metotreksat. Individu dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini juga tidak boleh mengonsumsinya. 

7. Kapan harus mengonsumsi metotreksat?

Seseorang mengonsumsi metotreksat seminggu sekali pada hari yang sama untuk kondisi seperti artritis reumatoid atau psoriasis. Hari yang ditentukan ditentukan setelah berkonsultasi dengan dokter. Penting untuk menjaga jadwal ini secara konsisten. Jika seseorang menggunakan metotreksat untuk pengobatan kanker, jadwal dosisnya mungkin berbeda dan harus diikuti secara tepat sesuai anjuran dokter onkologi Anda.

8. Mengapa metotreksat diminum seminggu sekali?

Metotreksat diminum seminggu sekali untuk menyeimbangkan efektivitasnya dan meminimalkan efek samping. Dosis mingguan ini memungkinkan obat untuk terakumulasi dalam tubuh dan menjaga konsistensinya. Hal ini juga memberi tubuh waktu untuk pulih di antara dosis, sehingga mengurangi risiko toksisitas.

9. Berapa lama metotreksat digunakan?

Durasi pengobatan metotreksat bervariasi dan bergantung pada kondisi serta respons Anda terhadap obat. Untuk artritis reumatoid, kita mungkin perlu mengonsumsinya selama beberapa tahun untuk mengendalikan gejala secara efektif. Dalam pengobatan psoriasis, durasinya juga bisa panjang. Lama penggunaan untuk pengobatan kanker bergantung pada jenis kanker dan rencana pengobatan yang spesifik. 

10. Makanan apa yang harus dihindari saat mengonsumsi metotreksat?

Selama mengonsumsi metotreksat, pasien harus memperhatikan pola makannya. Sebaiknya hindari susu non-pasteurisasi dan keju lunak karena risiko infeksi yang meningkat. Pasien harus membatasi asupan makanan dan minuman berkafein serta minuman beralkohol. Penting juga untuk menjaga pola makan seimbang yang kaya asam folat.